Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Seperti yang kita ketahui, secara resmi pemerintah tahun ini melarang warganya untuk mudik. Hal ini terkait dengan pandemi korona yang hingga saat ini masih berlangsung. Dikhawatirkan, jika mudik diperbolehkan maka tingkat persebaran virus mematikan ini akan semakin meluas. Banyak masyarakat menyayangkan kebijakan ini. Karena seperti yang kita tahu, ini adalah tahun kedua pemerintah memberlakukan larangan #EnggaMudikDulusetelah tahun kemarin mudik lebaran juga dilarang.

Tapi yang musti kita sadari dan pahami, niat pemerintah baik. Tidak ingin keluarga kita yang dikampung terpapar virus yang mungkin saja kita bawa dari kota, atau bahkan saat sedang dalam perjalanan.

Ane sendiri sudah hampir dua tahun ini tidak pulang kampung. Hanya sekali saat nenek ane sakit, ane "memberanikan diri" untuk pulang, meski ane tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Jujur, ane sangat rindu dengan keluarga, rindu dengan kampung halaman sekaligus tanah kelahiran ane, Wonogiri.

Selain rindu kebersamaan dengan keluarga, terutama orang tua, ane juga merindukan banyak hal tentang kampung halaman ane, kampung yang letaknya tak jauh dari perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur ini.



Bakso dan Mie Ayam.



Buat yang pernah ke Wonogiri, pasti pernah melihat lapak bakso dan mie ayam berjajar disepanjang jalan. Iya, kota Wonogiri memang terkenal dengan mie ayam dan baksonya. Meski di kota tempat tinggal ane sekarang ada juga yang jualan bakso berciri khas Wonogiri, tapi menurut ane rasanya nggak senikmat bakso dan mie ayam yang memang asli dan dinikmati di kota asalnya. Porsinya pun jauh beda. Di Wonogiri, mie ayam porsinya penuh bahkan overload, bahkan kadang - kadang saking penuhnya sampai nggak bisa diaduk sama bumbunya.



Pemandangan dan Alamnya.



Wonogiri berasal dari kata wono yang berarti hutan dan giri yang artinya gunung. Jadi tak heran jika kota ini dikelilingi hutan dan pegunungan. Bahkan di pusat kotanya sekalipun, pemandangan Gunung Gandul akan kita temukan. Sayang ane nggak punya dokumentasi gunung Gandul ini sih. Dikampung ane sendiri yang jauh dari pusat kota, pemandangannya juga nggak kalah bagus. Hamparan hijau Gunung Brojo ditambah terasering sawah dan suara gemericik sungai membuat pikiran jadi fresh.



Kacang Mete-nya.



Selain bakso dan mie ayam serta jamu gendong, Wonogiri juga amat terkenal dengan kacang metenya. Disana, kita akan menjumpai pohon - pohon mete berjejer disepanjang jalan, baik jalan raya maupun jalan pedesaan. Kalau kata orang - orang tua, pohon - pohon itu dulunya tumbuh dengan sendirinya. Kualitas kacang mete asli Wonogiri tak perlu diragukan. Disana, kacang mete harganya bersaing, apalagi kalau beli langsung dari pengolahnya. Kita juga bisa memilih harga berdasarkan kualitasnya. Duh, beneran kangen sama kacang mete asli Wonogiri.



Hiruk Pikuk Pasar-nya.



Mungkin bagi sebagian orang, hiruk pikuk pasar dimanapun sama aja. Tapi bagi ane beda. Dikampung ane, tidak setiap hari pasar buka. Hanya ada hari pasaran saja pasar buka dan ramai. Dan khusus menjelang lebaran ada istilah prepekan, yaitu istilah untuk menyebut hari terakhir pasaran sebelum hari raya. Di kondisi normal sebelum Covid, saat hari prepekan pasar akan sangat ramai tumplek blek semua akan pergi ke pasar untuk membeli keperluan lebaran. Momen inilah yang selalu membuat ane rindu karena mengingatkan ane pada memori masa kecil saat dibelikan baju baru jelang lebaran.



Kesegaran dan Dinginnya Udaranya.



Seperti yang ane bilang sebelumnya kalau Kota Wonogiri ini dikelilingi oleh hutan dan gunung, sehingga tak heran jika udaranya benar - benar segar dan asri. Sangat jauh berbeda dengan kota tempat tinggal ane sekarang yang panas dan sumpek. Dipagi dan malam hari, terutama saat musim bedhidhing, udara di Wonogiri sangat dingin. Ane nggak pernah mengukur dengan termometer sih berapa derajat tapi sebagai gambaran, kalau cuaca sedang dingin, saat kita sedang bicara maka akan keluar asap putih kayak di drama - drama Korea kalau lagi musim dingin.

Itulah beberapa hal yang membuat ane rindu dengan kampung halaman yang sudah hampir dua tahun terakhir ini tidak ane kunjungi. Meski ane rindu dengan keluarga dan hal - hal diatas, tapi menurut ane kesehatan dan keselamatan keluarga ane dikampung jauh lebih penting. Apalagi saat ini ane tinggal dikota yang statusnya selalu orange atau merah. Sehingga potensi ane untuk menjadi carrier atau pembawa virus korona juga besar. Mudah - mudahan aja virus ini segera lenyap dari muka bumi dan tahun depan ane bisa mudik dan kembali berkumpul bersama keluarga, juga untuk menikmati semua kerinduan yang ane tulis diatas. Amiien..

Thread ini untuk meramaikan event
#KaskuserBerbagiTHR
#TempatHatimeRindu
#KaskusKreator







Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Pengalaman dan Pengamatan TS
Sumur Gambar : Dok. Pribadi