Siapa sih yang tidak tahu Intel dan juga AMD, bisa dibilang kedua brand ini adalah chpset untuk personal computer atau laptop. Keduanya selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik di kelasnya.

Intel selama 50 tahun menjadi raja micro prossesor dunia, kini mulai kehilangan pamor dan juga pangsa pasar. Kedigdayaan Intel di asumsikan pengamat akan runtuh di tahun ini, sementara itu AMD pesaing Intel yang selalu mengekor di belakangnya kini berhasil naik dan merebut pangsa pasar Intel.

Kenapa Intel mulai melemah, dan AMD bisa merebut kendali dari Intel, dan apa juga manfaat yang bisa kita petik dari persaingan keduanya?



Intel dan AMD sebenarnya mempunyai akar yang sama, para pendiri kedua brand ini bekerja di perusahaan yang sama yaitu fairchild semiconductor company di California yang saat ini kita kenal sebagai Silicont Valley.

Sebagai enginer muda mereka ingin mengembangkan produk yang inovatif, namun sayang atasan mereka terlalu hati-hati dan aspirasi mereka pun hanya sekedar mimpi.

Maka pada tahun 1968 Gordon E. Moore (ahli fisika dan kimia) bersama Robert Noyce (ahli fisika dan salah satu pelopor pembuatan IC) keluar dari Faurchild membuat Intel, di Santa Clara, California. Andy Grove (insinyur kimia) adalah karyawan pertamanya, selang setahun kemudian 8 orang karyawan Fairchild ikut keluar dan mendirikan perusahaan AMD (Advanced Micro Devices).



Awalnya Intel dan AMD memiliki pasar yang kurang lebih sama hingga akhirnya IBM memilih chip Intel dengan arsitektur x86 nya untuk mentenagai semua personal computer yang mereka tengah buat.

Sejak itu semua pc ditenagai oleh x86 milik intel tersebut, dalam waktu singkat Intel mengungguli AMD. Kemudian sesuatu yang menarik terjadi untuk menghindari monopoli IBM meminta Intel untuk mencari pemasok lain yang bisa memproduksi chip x86, dan masuklah AMD dengan lisensi dan spesifikasi chip 286 dari Intel. AMD pun mulai masuk memproduksi chip kepada IBM, tapi Intel tak ingin pangsa pasarnya tergerus mereka membuat chip seri 386 yang lebih bertenaga dan menolak memberikan lisensi dan spesifikasi 386 kepada AMD.

Otomatis AMD harus putar otak, dan terpaksa reverse enginering agar bisa menyamai versi 386 Intel, namun AMD belum bisa membuat spek serupa dengan 386, ternyata Intel sudah mengeluarkan versi 486.



Padahal ketika jadi seri 386 nya AMD jauh lebih baik dari Intel dan bisa menyamai versi 486nya Intel. Namun waktu untuk merakayasa ulang chip selalu membuat AMD tertinggal dari Intel.

Maka otomatis hampir semua pasar di kuasai Intel, sedangkan AMD tetap berada di kelas 2 di seluruh sektor pasar PC. Maka AMD lebih banyak bermain di chip yang menengah ke bawah dan ramah anggaran.

Berjalannya waktu Intel banyak disukai oleh user yang tidak mau ribet, sedangkan AMD banyak disukai oleh mereka yang senang dengan overclock untuk membuatnya bekerja lebih cepat.



Pada tahun 2005 Apple yang sebelumnya menggunakan chip power PC beralih menggunakan Intel untuk mentenagai seluruh produknya, nah hal itu semakin mengukuhkan Intel sebagai penguasa pasar micro prosessor yang tak ada tandingannya.

Intel jelas lebih unggul dan fokus dalam pemasaran dibandingkan AMD, maka kemudian ia mengganti nama x86 menjadi Pentium. Nama itu baik pentium dan Intel inside telah terbenam di kalangan penikmat teknologi, berbeda dengan Intel yang fokus di pemasaran AMD lebih fokus pada produknya dan R&D.



Pada tahun 2007, AMD meluncurkan dual core yang pertama yaitu AMD Athlon X2 tapi seperti biasa pemasaranya cukup payah hingga satu tahun kemudian muncullah Intel Core2 Duo yang dipasarkan dengan baik dan berhasil menguasai pasar. AMD sepertinya terkena kutukan menjadi yang kedua.

Namun perlu di ingat tanpa ada persaingan inovasi akan melambat, maka peningkatan Intel bisa dibilang kurang nendang dari generasi ke generasi karena brand sudah terbentuk dan profit tetap jalan terus. Intel terjebak dalam birokrasi para engineer Intel, mulai pergi meninggalkan perusahaan.

Intel pun harus di pimpin oleh mereka yang tidak punya visi teknologi, fokus mereka hanya mengeruk keuntungan sebanyak mungkin. Maka ketika Apple datang dan meminta Intel untuk memproduksi chipset iPhone mereka menolak. Alasannya karena penawaran itu tak cukup menguntungkan untuk Intel, hmm sepertinya Intel mulai sombong, dan keputusan itu pun akhirnya disesali oleh Intel.



Disini Intel mulai berbisnis dengan cara yang tidak fair, mereka menerapkan praktek anti kompetisi. Intel sengaja memberikan informasi palsu untuk menghambat AMD berkembang, bahkan menyogok perusahaan seperti NEC, Hitachi, Toshiba, Sony, Fujitsu, Dell agar tidak menggunakan produk AMD. Di tahun 2009 terungkap Intel membayar Dell hingga $ 6 milyar.

Pada tahun 2014 Dr. Lisa Su diangkat sebagai CEO AMD, disini mulai ada perubahan maka lahirlah prosesor Ryzen. Disinilah titik awal AMD mulai menghancurkan langkah Intel sebagai pemuncak singgasana.

Kemunculan Ryzen membuat perubahan di pangsa pasar, dimana Intel turun dan AMD pun perlahan mulai naik. Brian Krzanich CEO Intel meremehkan perubahan yang terjadi ketika AMD mulai berbenah.



Belum lepas dari terjangan Ryzen, Apple yang memakai Intel mulai mengeluhkan kinerja prosesor Intel dimana sering bermasalah dan juga panas. Lalu di tahun 2018 setelah 15 tahun menjadi mitra Apple pun harus mundur, dan meninggalkan Intel. Apple merancang chip mereka sendiri bernama Apple Sillicon yang berbasis ARM untuk perangkat Mac.

Apple di tahun 2020 meluncurkan chip M1, dan dinilai lebih cepat dan tahan panas dibandingkan Intel dan bisa mengungguli kehebatan chip Intel generasi ke 11. Ini jelas pukulan telak bagi Intel dari tahta tertinggi selama ini.



Sepertinya melihat Apple berjaya dengan ARM, Nvidia mulai melirik dan mulai menantang Intel dengan chip prosesor server "Grace" berdasarkan teknologi dari Arm Ltd Inggris. Dan Nvidia sendiri akan merilis prosesor server "Grace" pada tahun 2023, yang akan bekerjasama dengan Hewlett Packard Enterprise Co.

Begitu juga dengan Samsung, Qualcomm dan Microsoft juga dikabarkan akan menggunakan chip mereka sendiri berbasis ARM. Nampaknya dunia akan menggunakan teknologi berbasis ARM.



Sebuah pukulan telak bagi Intel, karena basis chip Intel adalah x86 buatannya. Jika banyak komputer beralih menggunakan arsitektur berbasis ARM, maka x86 akan dianggap usang. Intel akan kesulitan menjual produknya karena ga compatible.

Saat ini AMD pun tidak mau ketinggalan mereka juga berinovasi, dan membuat chip berbasis ARM yang bisa melawan kekuatan Apple Silicon. Lalu bagaimana dengan Intel?

Sepertinya Intel tak punya rencana besar untuk mengadopsi ARM dalam produknya, tapi tentu Intel tak akan tinggal diam dan akan melawan balik.



Dari kisah ini dapat diambil point of view untuk kamu yang suka dengan bisnis.



Strategi apa yang dilakukan Intel untuk melawan balik? Intel telah menyiapkan sebuah prosesor untuk desktop dengan pabrikasi 7nm, yang diberi nama Meteor Lake dengan soket LGA 1700 serta mendukung DDR5 dan PCIe Gen 5 yang akan dirilis 2023.



Sedangkan rivalnya Apple merilis tahun 2021 akan menggunakan M1 dengan chip 5nm, tentu melihat hal ini Apple selangkah lebih maju dibanding Intel.

Tapi Intel akan membangun World Class foundry service, disini Intel akan menjadi pabrik produksi chip untuk perusahaan besar teknologi lainnya.

Lalu bagaimana dengan AMD? Mereka sendiri sudah merilis Ryzen™ 4000 Series Mobile Processor, Prosesor Laptop Tercanggih, Pertama dan Satu-Satunya Prosesor 7nm Untuk Laptop tentu ini bikin Intel dianggap yang ketinggalan inovasi.





Linus Torvald pun kesengsem, yaitu pendiri Linux kini beralih gunakan AMD dan tinggalkan Intel

Oke, bagaimana menurut kamu nih gan, setelah Intel dicerai Apple dan di upper cut AMD akankah bisa mengembalikan kejayaannya?



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

Credit to :







"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik, klik, klik, klik, klik, klik, klik, klik, klik
Pic : google