• Beranda
  • ...
  • Movies
  • Man Jadda Wajada, Sebuah Pesan Kehidupan Dari Negeri 5 Menara

andrerain5Avatar border
TS
andrerain5
Man Jadda Wajada, Sebuah Pesan Kehidupan Dari Negeri 5 Menara


Ngomongin soal film apa yang cocok buat teman selama ramadan, rasanya sih banyak banget menurut ane gansis. Kagak kehitung berapa film yang cocok dah, bejibun banget pokoknya.

Kalau dirangkum di satu thread, kagak cukup tempat. Kalau ane rangkum beberapa thread, kagak bakal selesai-selasai nantinya. Tapi nih yaa gansis, ada satu film yang menurut ane bagus dan rekomen banget dah buat ditonton selama nunggu buka puasa. Banyak pesan dan kesan yang ane tangkap dari ini film, salah satunya itu soal keikhlasan hati serta kesungguhan kita dalam menjalani atau mengerjakan sesuatu. Simak ulasan sederhana ane ini.

Man Jadda Wajadadari taglinenya aja, gansis pasti dah nebak film apa yang bakalan ane ulas. Iyup! Negeri 5 Menara film yang dirilis pada 2012 dan disutradarai oleh Affandi Abdul Rahcman ini berhasil dengan sangat epic dan membawa ane kedalam alur cerita yang sangat menarik.

Alif yang diperankan oleh Gazza Zubizareta, yang semasa remajanya hanya dihabiskan berada di daerah Maninjau, Sumatera Barat. Bersama Randai (Sakura Ginting) mereka berdua punya cita-cita ingin masuk sebuah sekolah SMA di Bandung, lalu melanjutkan kuliah di ITB dan bisa menjadi seorang Habibie.



Namun mimpi, tinggalah mimpi. Angan terbang entah kemana pergi. Amaknya, (Lulu Tobing) ingin Alif masuk sebuah pesantren yang berada di suduk daerah Ponorogo, dan berharap anaknya kelak bisa seperti Buya Hamka.

Meski dengan setengah hati, Alif menuruti keinginan Amaknya. Diantar senyum sang Ayah (David Chalik). Sesampai di Pondok Pesantren Madani, hati Alif semakin remuk. Menurut penilaiannya, pesantren ini sangatlah kampungan dan jauh dari kesan modern.



Seiring berjalannya waktu, Alif yang semula seorang penyendiri akhirnya bisa bersahabat dengan teman satu kamarnya. Baso (Billy Sandy) dari Gowa, Atang (Rizky Ramdani) dari Bandung, Said (Ernest Samudera) dari Surabaya, Raja (Jiofani Lubis) dari Medan, dan Dulmajid (Aris Putra) dari Madura. Yang kemudian hari menamakan mereka sebagai Sahibul Menara.



Sebagai seorang remaja yang berpikiran visioner serta memiliki cita-cita tinggi, para Sahibul Menara mengucapkan janji. Kelak suatu hari nanti, mereka berenam akan membawa cita-citanya dan berfoto di menara sebuah negara yang mereka idamkan.



Namun, di dalam film ini masih banyak kekurangan menurut ane pribadi. Terlebih dibagian endingnya yang semula ane sangkakan, mereka berenam akab berkumpul di suatu tempat dan bernostalgia, tetapi tidak pada kenyataannya.

Meski demikian, seluruh bagian dan inti pesan berhasil tersampaikan dengan jelas. Terlebih pas Ustadz Salman (Donny Alamsyah) berkata Man Jadda Wajada "Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan sukses."



Satu pesan yang menurut ane pribadi sangat dalam banget dan membenarkan hal tersebut. Karena segala sesuatu yang dikerjakan, jika kita tidak bersungguh-sungguh akan jelek hasilnya, berbeda dengan jika kita bersungguh-sungguh pastilah hasilnya pun akan bagus dan memuaskan.



Demikian ulasan sederhana ane, semoga bisa tersampaikan.

Thank For Visiting
:terimakasih:terimakasih:terimakasih
Narasi Ditulis Oleh:

Sumber Gambar: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
will2kd2k
InaSendry
bedypop
bedypop dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.1K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
19.9KThread17.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.