Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

banteng.budugAvatar border
TS
banteng.budug
Ibu-ibu Geruduk SD Gloria, Pendeta yang juga Kepala Sekolah Rudapaksa 7 Siswi
Puluhan ibu-ibu menggeruduk SD Gloria Hosana School, Jalan Bunga Terompet, Medan, menuntut kepala sekolah yang juga pendeta berinisial BS dipecat, Jumat (16/4/2021).

Penyuaraan pemecatan ini karena BS dituduh melakukan pelecehan seksual kepada 7 siswi di sekolah tersebut.

BS pun sudah dilaporkan ke Polda Sumut.

Beragam tulisan di karton dipamerkan demonstran, di antaranya:

'Mari selamatkan anak-anak kita dari seks, hukum predator!'

'Berikan kami keadilan, hukum predator anak, bela yang benar, demi masa depan anak bangsa, buat hukuman yang pantas buat kepsek cabul.'

'Stop pelecehan seksual anak, dunia pendidikan tegakkan dunia pendidikan.'

Tak sampai di situ, ibu-ibu juga meminta ada tindakan tegas kepada BS.

"Hukum predator anak yang telah cabuli anak-anak, potong kemaluannya," teriak ibu-ibu tersebut.


Demonstran bernama Lani mengatakan tidak terima dengan perlakukan BS.

"Kami menyekolahkan anak kami untuk dididik dengan baik, bukan untuk diperlakukan tidak senonoh," teriaknya.

"Bahwa institusi pendidikan atau sekolah bukanlah tempat menyalurkan hasrat seks," tambahnya.

Pengawas Yayasan yang menaungi SD Gloria Hosana School, Borong Sitepu, menemui demonstran.

Ia menegaskan kalau BS sudah di-nonaktifkan sejak kasus ini bergulir di kepolisian.

"Jadi hukum yang akan memutuskan bagaimana ini selanjutnya, Bapak Ibu. Mohon bersabar. Karena ini sudah kita serahkan pada pihak yang berwajib. Jadi segala sesuatu kita tunggu saja proses hukum secara baik," tegasnya.

Namun, para orangtua tersebut tetap tidak terima dengan statement dari pihak yayasan tersebut karena BS masih ada di dalam grup sekolah.

"Kami tidak terima karena si BS itu masih di grup sekolah, kami minta dia dipecat dari sekolah ini. Kami tidak kenal siapa kau dari yayasan," teriaknya.


Saat dikonfirmasi tribunmedan.com, oknum yang juga pendeta pembantu di GBI ini meminta awak media untuk menanyakan kasusnya langsung ke pihak kepolisian.

"Anda tanya langsung ke polda ya," ujarnya lewat pesan WhatsApp, Rabu (14/4/2021).

Ia menyebutkan bahwa terkait kasus tersebut nantinya hukum yang akan membuktikan kebenarannya apakah benar dirinya ada mencabuli siswinya atau tidak.

"Proses hukum yang membuktikan," ungkap BS.

Saat ditanya terkait adanya surat perdamaian dengan dua siswi yang baru terjadi pada Maret 2021 lalu, BS bungkam dan tak membalas lagi.

Pihak Gereja Bethel Indonesia (GBI) akhirnya memanggil Pendeta Pembantu (Pdp) berinisial BS untuk meminta klarifikasi terkait laporan kasus percabulan kepadanya.

Pendeta BS dilaporkan oleh ibu korban ke Polda Sumut pada 1 April 2021 dengan Laporan Polisi Nomor: STTLP/640/IV/2021/SUMUT/SPKT I tertanggal 1 April 2021.

Saat dikonfirmasi, Ketua Perwil Medan Badan Pekerja Daerah (BPD) Gereja Bethel Indonesia (GBI) Sumut-Aceh, Pdt.Dr. Yoshua Ginting,M.Th menjelaskan yang bersangkutan telah dipanggil oleh pihak GBI Perwakilan Wilayah Kota Medan sebagai statusnya pendeta pembantu di Gereja Bethel Indonesia.


sumur


Kalo mau ngentiaw sama cewek muda ya kimpoi dong, contoh ada ahok atau uas. Masak duit perpuluhan banyak tapi ngeuek aja mau gratisan sama 7 anak bocah SD ????
Sadhunter
Sadhunter memberi reputasi
-1
774
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.