Sumber: Instagram @0ratmangoen

Dua pemain keturunan Indonesia turut berkontribusi dalam membawa klub kasta ke-2 Liga Belanda SC Cambuur juara Eerste Divisie sekaligus promosi ke Eredivisie musim depan.

Kedua pemain tersebut adalah penyerang sayap Ragnar Oratmangoen (23) dan bek kanan Jasper Ter Heide (22).

Berdasarkan data di situs transfermarkt, Ragnar Oratmangoen musim ini bermain sebanyak 20 kali di liga dan mencetak 8 gol dan 2 asis. Sementara Jasper Ter Heide memainkan 22 laga dan mencetak 2 asis.

Memiliki darah Maluku dari sang Ayah, Ragnar kecil memulai kiprahnya di dunia sepak bola pada usia 5 tahun. Saat itu, dia tergabung dengan akademi Top Oss, salah satu tim di kasta ke-2 Liga Belanda. Bakat yang ditunjukkan Ragnar membuatnya direkrut NEC Nijmegen di usia 10 tahun.


Bersama NEC Nijmegen, Ragnar berhasil mengembangkan bakat besarnya. Perlahan tapi pasti, ia menapaki kariernya bersama beberapa tim kelompok usia NEC Nijmegen, di antaranya; U-17, U-19, dan U-21.

Barulah pada musim lalu, Ragnar dilepas ke SC Cambuur secara free transfer. Di tim inilah ia kemudian bermain untuk tim senior. Aksi impresifnya membuat SC Cambuur tengah mengurus perpanjangan kontrak Ragnar yang sebenarnya akan berakhir pada Mei 2021.

Adapun Jasper Ter Heide, selain memiliki darah Indonesia ia pun memiliki darah Korea Selatan yang mengalir dalam tubuhnya.

Ayah kandung Heide berasal dari Korea Selatan, sementara ibunya merupakan orang Belanda keturunan Indonesia. Sejak lahir Jasper telah hidup di Belanda. Nama Ter Heide sendiri merupakan nama dari keluarga yang mengadopsinya sejak Jasper masih kecil.

Sebelum mendapatkan kontrak profesional bersama SC Cambuur, Jasper mengembangkan potensinya di akademi dan tim muda Ajax Armsterdam. Ia pun tercatat telah memainkan laga bersama Timnas Belanda kelompok umur dari U-15, U-16, dan U-17.


Bicara soal potensi keduanya membela Timnas Indonesia di masa depan, dalam kanal Youtube Yussa Nugraha, Ragnar mengaku senang jika mendapat panggilan Shin Tae-yong untuk bergabung bersama Timnas Indonesia. Hal tersebut akan menjadi pengalaman berharga dalam karier sepak bolanya.

“Pengalaman itu pasti akan luar biasa. Namun, saya hanya ditanyai hal itu oleh orang biasa. Pihak federasi (PSS) belum berbicara apa-apa kepada saya,” ujar Ragnar dalam Podcast Yussa Nugraha.

Namun berbeda dengan Ragnar, Jasper lebih memilih untuk membela Timnas Korea Selatan jika suatu saat kesempatannya untuk membela Timnas Senior Belanda tertutup.

Dalam wawancaranya dengan Voetbalzone, ia mengatakan bahwa Ikatannya dengan Korea Selatan lebih kuat dibanding Indonesia. “Ayah lebih kental dengan Korea dibanding ibu dengan Indonesia, jadi saya ingin bermain untuk Korea suatu hari nanti,” ujarnya.

Heide menyebut lebih memilih untuk membela Timnas Korea Selatan dibanding Indonesia, meski mengaku akan sulit untuk mendapatkan paspor dari Negeri Gingseng tersebut.

Kalau menurut Agan-Agan sekalian bagaimana? Perlu atau engga PSSI gerak cepat untuk mengamankan jasa kedua pemain keturunan ini?

Kalau Jasper sih mungkin agak susah ya karena doi sendiri udah menolak secara halus. Tapi Ragnar udah lumayan sering kasih kode nih buat dihubungi ama PSSI dan dipanggil sama Shin Tae-Yong buat membela Timnas Indonesia.