GudangOpiniAvatar border
TS
GudangOpini
SELAMAT JALAN WAHAI PAHLAWAN,
ENGKAU ABADI SEBAGAI KUSUMA BANGSA

Oleh : Ahmad Khozinudin

Sastrawan Politik

Tidak terasa, meleleh air mata ini. Sebagian orang menganggap saya sebagai seorang yang radikal, keras kepala, garang, dan stereotip kasar lainya. Tetapi sebagai manusia, yang Allah SWT karuniakan hati dan perasaan, rasanya tak perlu malu untuk menceritakan, saya menangis menulis artikel ini.

Sejumlah nama dari awak kapal KRI Nanggala 402 dirilis. 53 Nama saya baca satu persatu. Setiap membaca namanya, terbayang ada keluarga yang berduka, anak yang kehilangan, dan istri dengan Isak tangis harus ikhlas melepaskan dan sabar ditinggalkan.

Diantara anak-anak itu, ada yang masih kecil menjadi yatim. Saya merasakan betul, betapa kehilangan itu, karena sejak kecil saya sendiri menjadi yatim. Dipaksa menghadapi kerasnya kehidupan, dipaksa memecahkan batu persoalan, dengan tangan-tangan mungil.

Diantara keluarga, ada sosok ayah yang membanggakan anaknya. Dahulu ia berjuang dan berkorban bagi anaknya, hingga anaknya memakai seragam dan baret khas tentara, dengan sikap berdiri tegak, gagahnya menjadi pelipur hati, penyegar keringnya harapan, dan menjadi tumpuan masa depan.

Dan tentu saja, ada rasa kehilangan yang tak terperi, dari istri-istri yang setia mendampinginya tugas suami. Mereka, yang ridlo tinggal di asrama, berpindah pindah tempat, menjadi penghibur suami mereka, yang kebersamaan mereka juga tak selalu setiap waktu, karena setiap saat istri tentara harus siap ditinggal suami bertugas.

Terbayang pula, setiap memandangi segala hal yang mengingatkan pada almarhum, seketika itu pula air mata berderai. Ya Allah, hiburla seluruh keluarga yang ditinggalkan.

Kami ikhlas wahai pahlawan, kami ridlo wahai Kusuma Bangsa. Tidak ada satupun yang luput, baik kejadian yang telah menimpa atau yang akan menimpa, kecuali atas izin dan kehendak Allah SWT. Di kitab Lauhul Mahfudz, semua telah tercatat rapih.

Letkol Laut Heri Oktavian, selamat jalan Komandan. Semoga Allah SWT menerima seluruh amalmu dan mengampuni segala dosamu. Sungguh tiada kebanggaan bagi seorang perwira, kecuali gugur dalam menjalankan tugas, mengemban amanat nusa dan bangsa.

Mayor Eko Firmanto, tugas sudah paripurna Mayor. Tak ada lagi ibadah, tak ada lagi sholat berjamaah di kapal bersama anggota lainnya. Saatnya, menunggu yaumil hisab, untuk menikmati amal kelak di keabadian surga.

Mayor Wisnu Subiyantoro Kapten Yohanes Heri - Kapten, Kapten I Gede Kartika , tugas belum selesai. Sampaikan salam kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa kalian pamit untuk berpatroli lagi, patroli untuk selamanya (On Eternal Patrol).

Lettu Muhadi, Lettu Ady Sonata, Lettu Imam Adi, Lettu Anang Sutriatno, Sayonara. Sampaikan salam perpisahan, dan tunggulah perjumpaan dikehidupan yang selanjutnya, yang abadi.

Letda Adhi Laksmono , Letda Munawir, Letda Rhesa Tri - Letda Rintoni - Letda Laut M Susanto - Letda Laut, Serka Ruswanto , Serka Yoto Eki Setiawan, Sertu Ardi Ardiansyah, Sertu Achmad Faisal, Sert Willy Ridwan Santoso, Sertu M Rusdiyansyah, Sertu Eko Ryan Yogie Pratama, Sertu Dedi Hari Susilo , Sertu Bambang Priyanto, Serda Purwanto, Serda Eko Prasetiyo, Serda Harmanto, Serda Lutfi Anang, Serda Dwi Nugroho, Serda Pandu Yudha Kusuma, Serda Ede Misnari, Serda Setyo Wawan, Serda Saa Hendro Purwoto , Serda Guntur Ari Prasetyo , Serda Diyut Subandriyo, Serda Wawan Hermanto, Kopda Khoirul Faizin, Kopda, Maryono, Kopda Roni Effendi, Klk Distriyan Andy P, KLK Raditaka Margiansyah, KLS Gunadi Fajar R, KLS Denny Richi Sambudi, KLS Muh Faqihudin Munir , KLS Edy Siswanto, Harry Setyawan - Kolonel Laut Dansatsel, Irfan Suri - Letkol Laut (E), Whilly - Mayor Laut (E) dan Suheri.

Saya ucapkan selamat, kalian telah membersamai Komandan yang jujur, komandan teladan, komandan pemberani, komandan yang adil, yang membuktikan timbul dan tenggelam bersama kalian. Tidak seperti kami, pemimpin kami timbul sendirian dan membiarkan kami tenggelam bersama-sama.

Selamat! Kalian adalah pahlawan, Kusuma Bangsa. Semoga, kisah kalian menginspirasi. Menjadi teladan generasi selanjutnya. Saya pastikan, kami seluruh rakyat Indonesia bangga atas dedikasi yang kalian berikan.

Dan... Sungguh, kami kembali menangis menyaksikan foto paling paling fenomenal abad ini. Foto saat kalian sholat berjamaah diatas punggung KRI Nanggala 402. [].

jlamp
ujellyjello
kangda123
kangda123 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.1K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen Journalism
icon
12.5KThread3.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.