Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ikardusAvatar border
TS
ikardus
Prabowo Sebut Masih Uji Coba 3 Kapal Selam TNI dari Korsel


Kamis, 22/04/2021 16:03

Kapal selam KRI Alugoro-405 bersandar di Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepri, Selasa (6/4). Alutsista ini merupakan hasil kerjasama PT PAL dengan Korsel. (Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Jakarta, CNN Indonesia -- 

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut kapal selam milik TNI sedang dalam proses peremajaan. Tiga unit yang merupakan kerja sama produksi dengan Korea Selatan sedang dalam tahap uji coba.

Sebelumnya, sejumlah pihak mendorong peremajaan alutsista pasca-insiden hilang kontak kapal selam KRI Nanggala-402, Rabu (21/4) pagi. Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menyebut banyak alutsista TNI yang sudah tua.

"Kita sedang merencanakan peremajaan. Kita baru adakan tiga kapal selam baru dari Korea Selatan, masih terus diadakan uji coba," kata Prabowo dalam jumpa pers di Bali, Kamis (22/4).


Diketahui, TNI AL sudah mendapat tiga unit kapal selam hasil kerjasama PT PAL Indonesia dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan.

Lihat juga: KRI Hilang Kontak, DPR Sebut Alutsista TNI Tua dan Rusak

Yakni, KRI Nagapasa-403 (dibangun di Korsel dengan tenaga kerja dari Daewoo), KRI Ardadedali-404 (dibangun di Korsel dengan bantuan tenaga kerja dari PT PAL), dan Alugoro-405 (diproduksi di Surabaya).

Sementara, kebutuhan total kapal selam RI sendiri setidaknya mencapai 12 unit berdasarkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang harus dipenuhi pada 2024 sesuai Rencana Strategis Tahap IV atau program minimum essential force (MEF) tahap III.

Prabowo melanjutkan persenjataan TNI memang sudah seharusnya diremajakan sejak lama. Namun, TNI selalu mengalah karena anggaran diutamakan untuk kesejahteraan rakyat.

"TNI dari dulu sebagaimana saya katakan tadi, dari sejak dahulu kita selalu mendahulukan kepentingan rakyat, kepentingan umum, sehingga TNI selalu siap untuk menghadapi keadaan dengan alat yang ada, dirawat dengan sebaik-baiknya, digunakan dengan seefisien mungkin," dalihnya.

Lihat juga: Kronologi KRI Nanggala-402 Hilang Kontak versi TNI AL

Meski begitu, Prabowo menilai perlu ada pembenahan alutsista dalam waktu dekat. Dia berjanji akan segera memperbarui alutsista TNI.

"Ini mendesak, kita harus modernisasi lebih cepat. Saya yakin dalam waktu dekat alutsista bisa dimodernisasi tiga matra," tuturnya.

Diketahui, Kemenhan mendapat anggaran Rp137,3 triliun pada 2021. Kementerian yang dipimpin oleh Prabowo Subianto pun menjadi yang kedua terbanyak dapat kue APBN setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Beberapa pihak menilai belanja alutsista di era Prabowo tak terencana, tak sesuai peta jalan belanja alutsista. Misalnya, pembelian 500 unit kendaraan taktis (rantis) 'Maung' dari Pindad, dan wacana pembelian Eurofighter Thypoon bekas Austria.

Lihat juga: Belanja Aneh Prabowo: Berawal dari Jokowi, Nol Cetak Biru

Hal ini juga dinilai tak lepas dari desakan Presiden Jokowi untuk belanja besar-besaran di masa pandemi demi menggerakkan perekonomian.

"Bawa Pulang Saudara Kita"

Terkait penyelamatan KRI Nanggala-402, Prabowo Subianto menyebut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono jadi pengendali operasi di saat ada bantuan dari sejumlah negara.

"Kita mempersilahkan KSAL untuk meneruskan pencarian tentu Panglima TNI mengendalikan semua operasi," kata dia.

"Negara lain menawarkan bantuan juga Korsel bapak Panglima tadi menghubungi siap membantu, India siap membantu jadi ini masalah kemanusaian dan kita semua berdoa agar hasilnya adalah yang terbaik untuk kita semuanya," kata Prabowo.

Lihat juga: Pesanan Prabowo ke Pindad: Senapan Serbu hingga Rantis Maung

Di tempat yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan TNI akan terus mengupayakan pencarian terhadap kapal selam KRI Nanggala-402 yang mengangkut 53 awak dengan mengerahkan segala kemampuan.

"Jadi TNI akan terus melaksanakan pencarian dan pertolongan serta mengerahkan seluruh kemampuan untuk membawa pulang kembali saudara-saudara kita prajurit KRI Nanggala 402," kata dia.

"Dan mari kita sama-sama berdoa semoga keluarga kita, sahabat kita, prajurit Nanggala 402 dalam kondisi selamat dan segera ditemukan," kata dia.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bakal memberikan bantuan dalam pencarian kapal selam tersebut.

Infografis Jet Tempur Siluman. (Foto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia)

"Kami dari kepolisian mengirimkan kapal-kapal kami yang kebetulan ada di NTB, di bali dan di Jawa Timur," kata dia, dalam konferensi pers di Bali, Kamis (22/4).

Pihaknya juga mengirimkan alat yang dapat menyelam hingga kedalaman 300 meter, bantuan navigasi suara berupa sonar yang dapat dikerahkan hingga kedalaman 1 kilometer.

"Sering kami gunakan pada saat mencari kapal, pesawat-pesawat yang akan tenggelam. mudah-mudahan ini juga bisa membantu untuk mempercepat pencarian," tambahnya lagi.

Diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan usai lebih dari 24 jam sejak hilang kontak. Kapal tersebut membawa 53 orang personel yang terdiri dari 49 anak buah kapal, satu orang komandan, dan tiga orang arsenal.

Lihat juga: TNI AL Ungkap Skenario Penyelamatan 53 Awak KRI Nanggala

Sejauh ini, TNI telah mengerahkan lima KRI, 1 helikopter, dan 400 orang untuk melakukan operasi pencarian kapal selam tersebut. Dua negara tetangga juga telah memastikan akan mengirim kapal bantuan yakni Singapura dan Malaysia.

(dhf/tst/mjo/arh)


https://www.google.com/amp/s/www.cnn...ari-korsel/amp

Prabowo Sebut Masih Uji Coba 3 Kapal Selam TNI dari Korsel
selldomba
nomorelies
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.7K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.