Assalamualaikum

Dalam penyebaran islam di Indonesia yang disebarkan oleh Wali Songo ada dua aliran yaitu Aliran Putih dan Aliran Abangan. Aliran Putih adalah aliran yang lurus yang sesuai dengan ajaran yang ada di Saudi Arabia sana, sedangan Aliran Abangan adalah percampuran budaya islam dan budaya lokal, sehingga dapat menyatu dengan mudah dan dapat diterima oleh warga sekitar.

Salah satunya adalah budaya turun-temurun di desa kakek saya di Banyuwangi yaitu Resik Lawon. Kalau dalam bahasa sendiri Resik yang berarti bersih dan Lawon adalah penutup orang mati atau yang biasa disebut kain kafan. Walaupun ada pertentangan jelas, tetapi tradisi ini jika dilihat secara seksama lebih banyak manfaat daripada mudharatnya.



Ritual ini sendiri dimulai sekitar 10 - 15 sesuai kalender Ramadhan. Di mana kegiatan ritual ini adalah mencuci kain kafan Ki Buyut Cungkring yang kabarnya panjang kain kafannya lebih dari seratus meter. Ki buyut Cungkring sendiri adalah seorang sakti dari salah satu penasihat kerajaan Blambangan, di mana sudah kita diketahui bahwa kerajaan Blambangan adalah asal muasal dari kota Banyuwangi.

Seperti yang ada di awal paragraf bahwa penyebaran islam di negara Indonesia khususnya di pulau Jawa ada dua macam aliran. Tradisi budaya Resik Lawon dahulu penuh dengan ajaran-ajaran jaman dulu, seperti ajaran animisme dan dinamisme diubah oleh para ulama jaman dulu agar sesuai dengan ajaran islam. Walaupun tetap mencuci kain kafan yang panjang, tetapi diiringi oleh shalawat dan pujian-pujian untuk Allah SWT, meskipun dalam keadaan berpuasa, warga tetap mengharapkan semua kegiatan ini menjadi #RamadhanBerkahyang memang penuh keberkahan bagi warga Banyuwangi. Di sisi lain selama lima hari sebelum hari puncak tersebut diisi penuh dengan kajian-kajian keagaaman seperti istighosah, belajar tajwid, tadarus Al-Quran, dan banyak lagi kegiatan lainnya.

Kalau di lihat dari sisi lain, kegiatan ini juga seperti mempererat lagi kerukunan warga Banyuwangi. Juga mengingatkan mereka asal mula kota mereka dan bagaimana kota ini bisa terbentuk, serta menghargai salah satu pendirinya tanpa melupakan ajaran-ajaran Islam yang tidak menyimpang karena dalam ajaran islam, ijtihad ulama juga diperlukan dalam penyebaran Islam.



Mungkin sekian saja ulasan tentang salah satu kegiatan yang pernah saya ikuti di kota kelahiran kakek saya. Semoga kita bisa berbagi pengetahuan dan Agan bisa merayakan bulan Ramadhan yang penuh keajaiban #RamadhanBerkah di Banyuwangi di kota kelahiran kakek saya.