Hey hey, kamu punya barang bekas? Sesuatu yang bersifat nonorganik gitu, seperti sepatu, ember plastik, televisi, ataupun sepeda yang sudah tidak dipakek lagi. Kalau ada jangan dibuang, ya!

Walaupun kamu membeli sepatu atau sepeda baru, tidak semerta-merta kamu harus membuang barang yang lama, ya. Barang bekas itu dapat kamu manfaatkan kembali, kok.

Dan jika belum rusak, kenapa harus beli barang yang baru? Lebih baik uangnya kamu tabung. Dengan begitu kamu telah mengaplikasikan salah satu metode pengolahan sampah nonorganik, lho. Yaitu Reduce.

Eh eh, tapi yang mau dibahas pada thread ini bukan metode untuk mengurangi penggunaan sampah, melainkan salah satu temannya si Reduce, yaitu Reuse.

Reusemerupakan sebuah metode pengelolaan sampah nonorganik, yang caranya adalah dengan menggunakan kembali barang-barang bekas. Memperbaiki fungsi atau mengalih fungsikannya ke manfaat yang lain.

Ketika itu, penulis sedang berjalan-jalan ke RSUD Al-ihsan Baleendah, Bandung, sambil mengantar ibu berobat, sih. Saya selalu menunggu di taman saja, tidak mengantar hingga ke dalam.

Saya melepas alas kaki dan duduk di pinggiran taman. Ketika menengadah, penulis tidak sengaja menghadap ke sepeda cantik ini.


Dok. Pribadi

Orang yang mengusung ide ini sungguh kreatif! Bagaimana tidak? Alih-alih terpikir untuk membuangnya, dia malah memodifikasinya hingga menghasilkan fungsi yang lain.

Hal ini menjadi tamparan keras bagi kita semua, terutama penulis yang masih sering membuang barang bekas, padahal mungkin sebenarnya dapat kembali digunakan jika saya sedikit memutar otak.

Selain itu, metode Reuse atau menggunakan kembali barang-barang bekas juga mempunyai manfaat yang baik, lho. Apa saja itu? Simak penjelasannya di bawah.

1. Menghasilkan uang


pixabay.com/EmAji

Siapa, sih yang tidak mau uang? Semuanya membutuhkan uang. Mulai dari makan hingga memiliki tempat tinggal pun harus dengan rupiah.

Nah, untuk mendapatkan penghasilan tambahan, kamu bisa menerapkan metode Reuse ini untuk mengelola barang bekas kamu. Barang bekas yang sudah disulap dengan baik (ex: sepeda di atas) dapat kamu jual. Hasilnya lumayan, lho buat jajan!

2. Rumah menjadi lebih renggang


pixabay.com/skitterphoto

Oleh karena barang tadi telah dijual, maka rumah menjadi lebih renggang. Nah, untuk kamu yang merasa rumahnya kecil, mungkin salah satu penyebabnya adalah terlalu banyak barang bekas yang tidak kamu 'apa-apakan'.

Keep productive, gansis! Gunakan waktu luangmu untuk mengolah barang-barang bekas di rumah. Lumayan juga, kan bisa menghasilkan duit!

3. Mengurangi pengeluaran


pixabay.com/nattanan23

Selain kedua manfaat diatas, pengeluaran pun dapat kamu kendalikan. Barang-barang yang ingin kamu beli dapat kamu buat sendiri dengan barang-barang di rumahmu. Misalnya seperti sepeda tadi yang beralih fungsi menjadi wadah untuk pot.

Dengan demikian, kamu tidak perlu mengeluarkan uang lebih hanya untuk menghias rumah. Mulai tertarik mencoba?

4. Menghias rumah atau halaman


wecanrecan.com

Apa kamu pernah merasa bahwa rumahmu tidak terlalu berkesan? Terlalu kosong dan hampa. Apalagi jika belum menikah dan belum mempunyai anak. Tenang tenang, ada solusinya, kok.

Selain untuk dijual, kamu juga bisa membuatnya untuk hiasan di ruang tengah atau di halaman. Banyak, kok sesuatu yang bisa kamu buat dari barang-barang bekas. Jika tidak ada ide, coba cari referensi di gugel aja, gansis.

5. Melatih kreatifitas


pixabay.com/jnittymaa0

Dengan adanya metode ini, kamu juga dapat melatih kreatifitas. Sesekali jangan mengintip referensi dari internet. Cobalah untuk bereksperimen dengan apa yang ada.

Lakukan sentuhan akhir dengan memoleskannya warna yang beragam agar terlihat lebih colorfull. Kalau perlu, konsultasi kepada seniman yang lebih mengerti warna-warna yang cocok.


Bagaimana? Makin tertarik untuk menggunakan metode Reuse untuk mengolah barang bekas dirumahmu? Jika iya, alhamdulillah artikel ini telah bermanfaat.

Jika belum, maafkan segala keterbatasan penulis, ya. Jangan lupa untuk tetap menjaga lingkungan agar tetal bersih. Mulai dari diri sendiri aja dulu.