Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adindaptrarnAvatar border
TS
adindaptrarn
Apa Sih Motif Di Balik Tawuran?

Bulan Ramadhan 1442 H yang jatuh pada 13 April 2021 menjadi kebahagiaan setiap umat muslim di dunia. Berbagai tradisi yang biasanya hanya ada di bulan suci ini kembali dimulai. Berbeda-beda budaya, Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan mayoritas beragama islam mulai mengeluarkan beberapa tradisi yang dimiliki. Mulai dari tradiri berjualan takjil, buka bersama keluarga, dan menonton acara sahur kesukaan pada saat bersantap sahur. Walaupun di tengah pandemi covid 19, hikmat Ramadhan tetap kerasa kok!

Mayoritas umat muslim yang berlomba-lomba untuk mendapatkan keberkahan Ramadhan ini harus diganggu dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Maraknya aksi tawuran yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia mulai meresahkan warga lainnya. Fenomena yang satu ini gak cuma terjadi di Jakarta aja loh, Agan & Sista, melainkan juga di kota-kota lainnya di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Medan, Banten, dan beberapa kota lainnya.

Apa Sih Motif Di Balik Tawuran?

Photo By Suara.com

Anehnya tidak bisa diketahui pasti nih apa sih sebenarnya alasan hal ini selalu dan berulang-ulang terjadi di bulan Ramadhan dan kenapa harus melakukan tawuran? Motif yang bermacam-macam bentuknya dan datang dari berbagai individu bisa merugikan tidak hanya pelaku atau keluarga pelaku, tetapi juga masyarakat luas seperti yang terdapat pada tempat kejadian. Adanya kerusakan pada fasilitas umum, masyarakat yang terluka secara tidak sengaja, dan timbulnya korban jiwa merupakan beberapa dampak dari kegiatan tawuran.

Maraknya kegiatan tawuran yang terjadi di Indonesia tidak hanya melibatkan kalangan dewasa, tetapi juga remaja. Pergaulan remaja yang terus berkembang mendatangkan dampak positif dan negatif di Indonesia. Menemukan budaya lain dan menginterpretasikannya dalam budaya Indonesia merupakan salah satu dampak positif. Munculnya berbagai kegiatan yang merugikan orang lain karena oknum tidak bertanggung jawab menjadi kenegatifan ketika seseorang sudah merasa mendominasi dan mempunyai power untuk mempengaruhi orang lain.

Beberapa motif yang ane temuin dalam kegiatan tawuran ini cukup meresahkan dan bukan motif yang kuat untuk mendasari adanya kerugian bagi masyarakat luas. Ingin terlihat keren dalam kelompok sosial mereka tak bisa dipungkiri membuat adanya kontra dan persaingan yang tidak jelas tujuannya. Aktualisasi pembuktian diri kepada orang tertentu bisa membawa terjadinya tawuran ini nih, Gan & Sist.Percikan api yang biasanya hanya disebabkan oleh beberapa orang antara 2 kelompok, bisa mempengaruhi anggota dari masing-masing kelompok dan terpengaruh yang menjadikan terjadinya kemarahan dalam jumlah yang besar.

Apa Sih Motif Di Balik Tawuran?

Photo By Jawapos.com

Dengan amarah dan rasa ingin menguasai yang tinggi, mereka pun rela untuk bertarung di tempat umum hanya untuk membuktikan mana yang lebih kuat dan pantas untuk dihormati. Faktanya, dalam Hak Asasi Manusia, setiap orang wajib dihormati dan tidak pandang bulu, dari gender maupun ekonomi. Fenomena yang banyak terjadi di zaman sekarang adalah berjanjian melakukan tawuran lewat media online.

Mudahnya segala yang dapat diakses di internet memang terkadang membawa kepada hal yang kurang bijak sebagai penggunanya. Beberapa aktivitas online menghasilkan pertempuran secara nyata yang gak cuma melibatkan 1 atau 2 orang melainkan sekelompok orang. Ajakan tawuran ini gak cuma dalam bentuk pesan aja, tetapi juga di sosial media yang digunakan secara umum seperti timeline twitter dan feeds instagram. Biasanya salah satu kelompok akan menantang yang lainnya pakai kata-kata yang memprovokasi dan menyulut amarah serta menggunakan senjata tajam.

Apa Sih Motif Di Balik Tawuran?

Photo By Youtube.com

Senjata tajam yang digunakan untuk tawuran tidak pantas untuk digunakan kepada manusia. Penggunaan beberapa senjata ini sering kali merenggut nyawa anggota kelompok yang melakukan tawuran bahkan luka yang ada dalam tubuh korban tidak bisa lagi dibilang luka yang biasa saja. Kasus yang baru ini terjadi adalah meninggalnya seorang pemuda akibat tawuran dengan luka di punggung sedalam 15 cm.


Adanya penyerangan terlebih dahulu dari suatu kelompok ke anggota kelompok lain atau masyarakat daerahnya juga memicu hadirnya tawuran. Terkadang, penyerangan yang dilakuin berbeda-beda motif dan bentuknya, dari luka kecil sampai meninggal. Hal ini pastinya gak akan didiemin sama anggota kelompok lainnya. Jadi deh kegiatan saling nyerang yang berdampak lebih luas lagi dari sekedar antar kelompok.

Sikap saling adu domba antara individu dan yang lainnya bisa memperparah kondisi tawuran. Mudahnya seseorang membagikan di sosial media dan orang lain mendapatkannya, bisa menjadi kompor dari suatu masalah dan menyebabkan tawuran. Bila terdapat video atau informasi yang ada di sosial media mengenai terjadinya tawuran, ada baiknya Agan & Sista gak langsung percaya aa nih! Jangan langsung kesulut terus ikut tawuran atau berkomentar pedas di sosial media.

Perbedaan pendapat yang hadir di setiap kalangan bukan patut untuk diserang atau selalu dilawan dan hanya mengedepankan pendapat kita sendiri. Melainkan, sebagai satu kesatuan Indonesia, saling menghargai juga jadi kunci supaya kondisi lebih damai khususnya pada bulan Ramadhan sekarang ini. Aktivitas tawuran yang meningkat setiap Ramadhan sebenarnya mengganggu kehikmatan dari setiap umat muslim yang menjalankannya

Beberapa motif di atas bisa jadi gambaran alasan dibalik kegiatan yang gak menjunjung hak asasi manusia ini. Korban berjatuhan dan cara mereka saling menyerang juga gak manusiawi banget, Gan & Sist. Apalagi ngeliat alat-alat yang sering dipakai.


orgbekasi67
orgbekasi67 memberi reputasi
1
1.1K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.