Pembahasan kali ini agak berat maklum keyakinan itu terkadang bisa salah paham, salah pandang, salah tafsir, salah gurunya, salah yang belajar, salah otaknya, salah kenapa jadi manusia coba jadi c4punk pasti hidupnya cuma ada di perairan jernih karena di kota ia telah punah.

Ealaahh, jadi kemana-manakan. Oke kali ini sengaja kita bahas tentang dakwah, apa sih sebenarnya tujuan dakwah? Tentu saja untuk menyeru manusia agar banyak orang yakin kepada Allah dan juga berbuat kebaikan, itu sebenarnya tujuan dari dakwah.

Namun sekarang tujuan dakwah banyak berubah bukan untuk menebarkan kebaikan tapi untuk memperkaya diri para pendakwah, bayangkan sekali dakwah berapa biaya yang harus dikeluarkan jamaah?





Mirip kayak nanggap layar tancap, atau ketoprak humor paling mewah sewa dangdutan dari artis ternama, high classnya ya konser band seperti peterpan aka noah yang jadi rebutan para muda-mudi tanah air. Semua itu dilakukan hanya untuk mencari cuan, dakwah dan cuan di zaman modern seakan tak bisa dilepaskan.

Ada juga dakwah non cuan yang bergerak di arus bawah tapi ujung-ujungnya bukan menebar kebaikan malah menebar teror. Mungkin bila di abad 6 hal ini terjadi, pasti Islam tak akan sebesar sekarang.

Apa yang dilakukan oleh para pendakwah dimasa itu? Mereka tetap berdagang, mereka tetap menjalani hidup seperti biasanya hanya saja mengajak kebaikan kepada orang-orang yang tak begitu mengenal apa itu Islam. Apa mereka dibayar? Tentu tidak yang ada banjir hujatan, jangan dianggap para pendakwah dimasa itu mendapatkan amplop.





Sama halnya ketika walisongo berdakwah apakah mereka mendapatkan fulus? Dimana mereka berdakwah di tempat orang yang sudah mengenal Islam atau diantara kaum yang sering hidup maksiat? Jawabnya keduanya, karena para wali berdakwah tanpa mengharap imbalan mereka hanya menyeru kebaikan dan menyebarkan agama baru, tentu saja ketempat-tempat yang masih banyak perbuatan maksiat dilakukan.

Jadi bila ada pendakwah yang berada di kalangan pelaku maksiat, apalagi berdekatan dengan wanita yang berpakaian seksi apa itu salah?

Tentu saja itu yang memang yang harusnya dilakukan, dakwah kepada orang yang sudah baik dan mematuhi perintah Allah hanya sekedar share ilmu. Tapi dakwah yang ditujukan kepada orang yang belum mengenal Tuhan seutuhnya itu yang dinamakan pendakwah yang mengikuti jejak para pendahulunya.



Maka heran saja bila ada seorang gus Miftah yang dihujat, atau pendakwah Malaysia yang baru-baru ini viral yaitu Ustadz Amin karena berfoto dengan wanita seksi berpakaian ketat. Akhirnya ustad ini pun kena respon negatif.

Apakah berdakwah harus dengan yang sama-sama memakai sorban, memakai baju yang sesuai syariat? Sepertinya ada kesalahan pemikiran diantara kita dalam memahami dakwah.



Pantas saja, banyak orang yang merasa sudah dapat kapling surga dan menghujat orang lain yang tidak sesuai dengan keinginannya padahal belum tentu mereka yang merasa seperti itu benar-benar penduduk surga.



Para pendakwah yang berada di lingkungan dunia malam, tempat maksiat dan banyak tempat lainnya memang agak asing di pandang mata.

Maka berbahagialah orang asing, yang tidak mengasingkan diri namun berbaur dan bermasyarakat namun dianggap asing. Karena banyak orang yang mengasingkan diri, hingga menutup diri dan akhirnya lupa dengan ajaran kebaikan karena banyak meletup menimbulkan teror dan kejahatan di tengah masyarakat.

Wallahu a'lam.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google