Apa Sih Game Gacha Itu?



Sebelum lanjut ke game gacha, harus diketahui dulu darimana istilah “gacha” berasal. Kata gacha berasal dari sebuah permainan berupa mesin keberuntungan “gachapon” produksi Bandai sejak 1977. Nama gacha dalam permainan tersebut diambil dari onomatope atau tiruan bunyi dari bahasa Jepang Ketika mesin tersebut mengeluarkan bunyi “gacha”. Cara bermainnya yaitu agan perlu membayar kurang lebih 100 yen atau sekitar Rp 14.000 untuk kemudian mesin tersebut mengeluarkan sebuah hadiah acak.

Nah, berlanjut ke pengertian gacha game, yaitu adalah sebuah genre yang mengimplementasikan gacha mechanic dalam permainannya. Hampir mirip seperti loot boxes, gacha game menggunakan sistem in-game currency untuk membeli suatu virtual item. Nah, virtual item itulah yang akan digunakan untuk melakukan gacha. Kebanyakan game gacha berwujud game mobile free to play, dimana player dibebaskan untuk menggunakan uang di dunia nyata untuk keperluan gacha.

Terus FGO Itu Game Apa?



Secara singkat, FGO adalah salah satu game gacha yang mana mengimplementasikan gacha mechanic dalam gamenya. FGO adalah game mobile free to play yang dikembangkan oleh Delightworks menggunakan Unity, dan dipublikasikan oleh Aniplex, salah satu anak perusahaan Sony Music Entertainment Japan. Secara umum, game ini didasarkan pada franchise Fate/Stay Night, mungkin kalangan wibu udah banyak yang tau hehe. Game ini dirilis pada 29 Juli 2015, sedangkan untuk server North America (yaitu yang versi berbahasa Inggris) dirilis pada 25 Juni 2017.

Gameplay A to Z



Oke, mulai dari sini ane bakal jelasin dari sudut pandang pribadi. Kalo ditanya soal gameplay, maka ada 3 hal utama yang muncul di kepala ane, gacha (summoning), Visual Novel, dan battle. Tiga hal ini yang menurut ane adalah hal yang fundamental dalam FGO. Ketiganya saling berhubungan dan sama-sama penting.



Yang pertama yaitu gacha atau summoning servant/ rolling. Bagi yang udah familiar sama franchise Fate/Stay Night, dalam suatu Holy Grail War, terdapat yang namanya servant dan master (saya gak akan bahas lebih detail karena bakalan oot. Silahkan gansis cari tahu sendiri di google, atau sekalian aja tonton animenya). Nah dalam game ini kita berperan sebagai seorang master yang bisa memanggil berbagai jenis servant maupun item (craft essence, ane sebut item aja biar gampang dicerna) melalui gacha.



Gacha dilakukan dengan menggunakan suatu virtual item yang dalam game ini disebut sebagai “Saint Quartz”. Peluang gansis bisa dapet servant beragam sesuai dengan tingkat rarity servant tersebut. Nah, supaya lebih menarik ada yang namanya roll banner, yaitu suatu banner atau gacha dimana suatu servant atau item mendapatan rate up. Berbagai servant dan item inilah yang nantinya akan kita gunakan dalam permainan. Saint Quartz inilah yang sebenarnya dibeli oleh para player atau whale (player yang mengeluarkan uang asli buat beli SQ).



Kedua yaitu visual novel. Sama seperti seri F/SN, FGO juga adalah sebuah game yang menyajikan cerita melalui VN. Gampangnya VN adalah suatu cerita yang disajikan melalui dialog antar tokohnya berupa tulisan disertai gambar tokoh tersebut sebagai visualnya. Sejauh ini sudah terdapat 3 arc utama di ceritanya dan masih berlanjut. Meskipun di arc-arc awal ceritanya lumayan meh, tapi makin kesini ceritanya makin bagus, trust me. Bahkan menurut ane late game story-nya udah setara sama original VN dari F/SN dari segi kualitas.



Dan terakhir yaitu battle. Tentunya di cerita VN tersebut bakal terjadi banyak banget konflik alias gelut antar tokoh, kita sebagai protagonis vs antagonis. Pertarungan tersebut diwujudkan dalam battle yang sifatnya turn based strategy. Gak akan ane bahas detail karena bisa panjang banget, yang pasti late game battle, terutama boss battle itu serunya bukan main, sumpah.

Pengalaman Bermain FGO Selama Tujuh Bulan Terakhir



Pertama kenapa sih ane main FGO? Bukannya banyak ya jenis game gacha yang lebih keren? Atau malah, bukannya banyak game lain yang jauh lebih seru ketimbang gacha? Well, banyak sih alasan ane. Meskipun terdengar aneh, dari dulu aslinya ane pengen banget nyoba gimana sih serunya game gacha. Apa sih daya tarik dari game kaya gitu? Cuma gak pernah ada waktu aja. Selanjutnya bagi yang belum tahu, karena adanya covid-19 tahun lalu, semua mahasiswa, termasuk ane, terpaksa harus kuliah dari rumah via daring. Di tengah banyaknya kegabutan itulah ane memutuskan untuk mencari game yang bisa mengisi waktu luang. Nah nyambung ke poin pertama ane itulah akhirnya ane memutuskan inilah saatnya mencoba game gacha. Kebetulan sekali, saat itu ane baru aja nonton salah satu movie dari Fate (Heaven’s Feel part 2 bagi yang penasaran), karena belum puas sama franchise ini, akhirnya FGO lah yang jadilah pilihan game gacha yang ingin ane coba. Alasan terakhir, beda seperti kebanyakan game gacha keluaran terbaru, FGO masih sangat kompatibel buat hape kentang ane



Berlanjut ke pengalaman bermain setelah 7 bulan. Harus ane akui, di awal-awal kerasa boring banget sih, cerita VN nya jelek banget, battle-nya gitu-gitu aja, kagak pernah dapet SSR atau bahkan SR sekalipun. Namun kalo berhasil ngelewatin penderitaan di awal itu, ane jamin game nya bakal jadi lebih seru. Buat yang gak familiar dengan game ini, ada satu arc terkenal yang mengubah segalanya, mulai dari kualitas carita sampe tingkat kesulitan battle nya. Sejak itulah ane mulai enjoy main game ini. Terkait gacha, sedikit info, ane adalah seorang f2p (free to play) player dan belom pernah ngeluarin duit sepeserpun. Untuk gacha cepat atau lambat pasti bakal dapet SSR kok, santai aja (hehehe).



Untuk hiburan yang ditawarkan, terlepas dari cerita utama, ada banyak sekali event yang ditawarkan. Sejauh pengalaman ane main game ini, rasanya kaya gak pernah game ini sepi event. Tiap habis satu event, langsung dilanjut event lainnya. Paling pol sih satu minggu kosong tanpa event. Nah di event inilah para player berlomba-lomba untuk memaksimalkan pendapatannya (pendapatan game, pastinya). Event-event inilah yang jadi kesempatan terbaik untuk farming item yang dibutuhkan, dan pastinya gratis semua. Ada pula istilahnya welfare servant, yaitu servant gratisan yang bakal didapat tiap player setelah menyelesaikan event tersebut.



Terakhir perlu ane tekankan, pengalaman bermain ini bisa sangat berbeda-beda bagi tiap player. Bisa saja si A sangat enjoy memainkan game ini tapi si B sangat tertekan dan merasa terbebani untuk selalu mengoptimalkan gamenya. Semua tergantung gimana kita menyikapinya. Ane pribadi sejak awal udah nerapin batasan-batasan seperti, gak akan keluarin duit, gak akan nge-rush cerita, dll. Memang alasan ane di awal hanyalah untuk mengisi waktu luang dan untuk menikmati alur ceritanya. Sejak awal ane sudah siap untuk uninstall game nya andaikata ane rasa udah gak enjoyable lagi. Fakta bahwa sampai sekarang ane masih main udah jadi bukti bahwa game ini emang cocok buat ane.

Kelebihan Dan Kekurangan



Lanjut ke plus minusnya. Gak ane pungkiri kalo selama ane main banyak hal-hal yang bikin sebel dan bikin emosi. Karena itulah, gansis bakal ane ingetin di awal

Sedikit Trivia Seputar FGO



1. Pada tahun 2017, FGO menjadi mobile game dengan penghasilan kotor terbesar keenam dengan meraup 982 juta dollar. Tahun 2018 keuntungannya meningkat menjadi 1,2 miliar dollar, dan diperkirakan pada akhir tahun 2019 penghasilanya telah melewati 4 miliar dollar

2. Pada tahun 2018, seorang pria berumur 31 tahun dengan julukan Daigo dilaporkan telah menghabiskan total 70.000 dollar untuk membeli Saint Quartz, alias item virtual di FGO untuk nge-gacha

3. Telah ada dua adaptasi anime dari game ini, yang pertama yaitu “Fate/Grand Order: Absolute Demonic Front – Babylonia” adaptasi dari singularity ketujuh, serta satu movie dari rencana dua movie yang akan ditayangkan, “Fate/Grand Order: Shinsei Entaku Ryouiki Camelot 1 - Wandering; Agateram” yang merupakan adaptasi dari singularity keenam

Kesimpulan



Banyak yang menyebut FGO cuma sekadar waifu collector game, which isn’t wrong, tapi ya gak gitu juga lah. Memang kalo dibanding game lainnya FGO jelas bukan pilihan paling masuk akal, tapi yang jelas tiap orang punya preferensinya masing-masing. Ada baik buruknya, tergantung selera aja.

Ane pribadi yakin sih, game ini punya kualitas di atas rata-rata bahkan jika dilihat dari sisi objektif. Lalu apakah ane kasih rekomendasi main game ini? Lihat dulu sih, kalo sejak awal sudah komitmen bakal main sehat tanpa keluar duit dan emang siap habisin waktu ya silahkan saja. Kalo niatnya cuma cari game secara umum ya jangan ujug-ujug main gacha. Game jenis ini punya pasarnya sendiri yang emang gak bisa disamain kaya game lainnya. Cuma ada satu pesan aja buat agan-agan yang penasaran mau coba game ini :



“That’s hell you’re walking into”