Sumber: AFP

Sebagian dari Anda mungkin ingat, striker Italia, Mario Balotelli pada tahun 2012 pernah berucap:

“Ketika Liverpool juara liga, itu akan menjadi akhir dunia”

Tujuh tahun berlalu, dan pada musim 2019/2020 Liverpool menjadi juara Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya sejak tahun 1990. Benar, kala itu memang semua heboh.

Ramalan Balotelli ternyata pelan-pelan terbukti:

1. Pandemi Covid-19

Kejayaan Liverpool pada musik 2019/2020 seakan tak direstui bumi, pandemi Covid-19 merebak dan Inggris jadi salah satu episentrum penyebaran Covid-19.

Liga-liga dunia sempat ditangguhkan. Hingga hari ini, stadion tidak boleh dipenuhi penonton, industri sepakbola gonjang-ganjing, kompetisi berguguran.

Pandemi Covid-19 seakan menjadi kiamat bagi banyak industri, termasuk industri sepakbola dunia. Ya, hal tersebut dimulai ketika Liverpool berjaya di liga.

2. Dualisme Sepakbola (Liga Super Eropa)

Belum cukup sampai di situ, sepakbola dunia, khususnya di Eropa kembali menunjukkan kehancuran dengan munculnya wacara kompetisi tandingan berjudul Liga Super Eropa atau European Super League.

Hal tersebut memicu banyak pertentangan, membelah sepakbola menjadi dua sisi, yaitu komersil dan kebersamaan. Sebanyak 12 klub besar hampir membelot.

Meski kini ditunda sementara, namun rasanya perjuangan ‘penggagas’ European Super League belum usai, dan dualisme masih amat mungkin terjadi, baik di lapisan klub, pemain, hingga fans.

Balotelli, mungkin kariermu tidak begitu mulus. Tapi, ucapanmu itu loh, mas.