koruptor.1Avatar border
TS
koruptor.1
RI Pindah Ibu Kota, Ekonom: Di Brasil Hasilnya Area Kumuh


Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Narasi Institute sekaligus Ekonom Senior, Fadhil Hasan memandang, Indonesia memang bisa meniru Brazil yang sukses memindahkan Ibu Kota Negara, tapi hasilnya tak seindah harapan.

Fadhil mengatakan pelajaran yang dapat diambil dari Brasilia, yang menjadi ibu kota Brazil baru, berkembang menjadi kota yang tertata dengan baik, namun dikelilingi oleh banyak area pemukiman kumuh.

"Karena dalam perencanaan dan implementasinya tidak mempertimbangkan kebutuhan semua kelompok masyarakat yang ingin tinggal di ibu kota baru," jelas Fadhil dalam keterangan resminya yang dikutip CNBC Indonesia, Rabu (21/4/2021).
Pemerintah juga, diharapkan Fadhil bisa belajar dan mencerna praktik pemindahan ibu kota yang dilakukan negara lain.

Misalnya, pemindahan ibu kota ke Putrajaya yang dilakukan oleh Malaysia. Sampai sekarang, kata Fadhil hanya sebagai pusat pemerintahan dan hampir semua aparatur sipil negara (ASN) tetap tinggal di Kuala Lumpur. Sehingga Putrajaya menjadi kota mati di malam hari.
Contoh lain adalah Canberra yang sering disebut planning without city karena sampai sekarang masih belum menarik penduduk untuk hidup di sana.
Ada juga pemerintahan Korea Selatan memindahkan ibu kota ke Sejong pada tahun 2012, namun sampai saat ini proses perpindahan ini belum selesai. Karena besarnya biaya dan dinamika politik dalam negeri yang menghambat proses ini.
Dari dalam negeri, Fadhil mencontohkan pemindahan ibu kota Provinsi Maluku Utara, dari Ternate ke Sofifi pada 2010. "Sampai sekarang masih hidup pada jam kantor setelah itu para ASN kembali ke Ternate," ujarnya.

Seperti diketahui, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang direncanakan oleh pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata meniru pemindahan ibu kota yang dilakukan Brazil.
Hal tersebut diketahui di dalam naskah presentasi 'Dampak Ekonomi dan Skema Pembiayaan Pemindahan Ibu Kota Negara' yang dibuat oleh Kementerian PPN/Bappenas.
Dalam presentasinya tersebut, dijelaskan, dampak pemindahan ibukota Brazil dari Rio de Janeiro ke Brasilia pada tahun 1960, dalam studi yang ditemukan Bappenas bahwa tidak ada kerugian ekonomi yang dialami Rio de Janeiro.
"Sedangkan Brasilia mengalami dampak positif yang signifikan," jelas Bappenas dikutip CNBC Indonesia, Rabu (21/4/2021).


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...nya-area-kumuh
magelys
galonaire
nomorelies
nomorelies dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.