Agan dan Sista, kenal nggak sama wajah-wajah cantik di atas? Mereka adalah Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani, atau trio srikandi panahan Indonesia yang berhasil meraih medali Olimpiade pertama untuk Indonesia.

Momen tersebut terjadi pada Olimpiade Seoul 1988, dimana Timnas Panahan Putri Indonesia sukses mendapatkan medali perak cabang olahraga (cabor) panahan nomor beregu putri.



Sejarah besar yang baru bisa terlaksana setelah 36 tahun berpartisipasi di Olimpiade tersebut terjadi di Lapangan Panahan Hwarang, Kompleks Militer Seoul, Korea Selatan.

Apakah hasil ini sudah ditargetkan sebelumnya? Tidak sama sekali, sebelumnya trio srikandi ini gagal di nomor perorangan putri. Nurfitriyana Saiman terhenti di babak semifinal, sedangkan Kusuma Wardhani dan Lilies Handayani langkahnya hanya sampai ke perempat final.

Jauh sebelum itu, perjuangan mereka untuk menjadi wakil Indonesia luar biasa. Di bawah asuhan tim Robin Hood Indonesia alias Donald Djatunas Pandiangan, tiga srikandi ini sempat sangat menderita: Diisolasi jauh dari Ibu kota, asrama pelatihan yang angker dan bapuk, menu latihan pertama bukanlah tentang panah melainkan mencabuti ilalang tinggi di depan asrama, tidak ada waktu rehat; bahkan sekadar ingin menyegarkan diri untuk menonton "Catatan Si Boy" di bioskop saja mereka harus mengendap-endap dan memanjat pagar asrama yang tinggi, itupun kena marah pula!



Penderitaan tidak berhenti sampai disana, olahraga panahan yang kala itu masih belum familiar di mata masyarakat Indonesia pun mendapat perlakuan yang berbeda. Trio srikandi mengungkapkan cabor mereka seperti disepelekan.

Hal tersebut terlihat ketika Presiden Indonesia kala itu, Soeharto dalam acara penjamuan atlet-atlet yang akan berangkat ke Seoul tidak menyebut cabor panahan dalam pidatonya, melainkan hanya olahraga-olahraga yang populer seperti atletik, tinju, dll. Alih-alih sedih dan patah arang, semangat Trio Srikandi dan Donald pun semakin terbakar. Bagi mereka, perlakuan itu salah satu cambuk yang membuat mereka berhasil mendapatkan pencapaian besar tersebut.

Kisah inspiratif mereka ini akhirnya diangkat menjadi sebuah film bertajuk 3 Srikandi (2016) yang diperankan oleh Reza Rahadian, Tara Basro, Chelsea Islan, dan Bunga Citra Lestari.



Dalam film tersebut, dikisahkan ketiga srikandi masing-masing mempunyai masalah yang berat sebelum akhirnya terpilih sebagai wakil Indonesia di Olimpiade. Nurfitriyana Saiman sempat terhalang restu sang bapak yang lebih memprioritaskan kuliah dibandingkan panahan, lalu Kusuma Wardhani yang dihadapkan dengan ekonomi keluarga yang morat-marit dan pilihan antara menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menjamin kesejahteraan hidup keluarganya atau panahan yang belum jelas nasibnya, dan Lilies Handayani yang harus memilih antara cinta, Ibu, atau impian.

Duh Gan Sis, waktu nonton filmnya air mata tuh ngucur blasss... filmnya bagus banget!