Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Sambelterasi052Avatar border
TS
Sambelterasi052
WHO Mulai Investigasi Virus Corona di Kota Wuhan, Apa Hasilnya?
Foto konferensi pers WHO | france24.com

Para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mempertimbangkan dan menyelidiki empat versi asal usul dari virus corona (SARS-CoV-2) yang sedang memporak-porandakan dunia.

Menurut saya tujuan investigasi ini adalah untuk membuka tabir dunia agar tidak ada saling tuduh menuduh lagi sesama negara yang memiliki laboratorium bioweapon atau senjata biologis. Yang berakibat dapat memicu perseteruan antara negara yang jadi sasaran tuduhan tersebut.

WHO (World Health Organization) juga merekomendasikan vaksin AstraZeneca COVID-19 untuk penggunaan gawat darurat, disamping itu vaksin ini juga sangat cocok untuk segala umur bahkan bekerja juga diumur 75 tahun keatas, yang ingin baca lebih lanjut silahkan kunjungi situs openaccessgovernment.org

Untuk awal mula penyebaran virus Corona memang belum diketahui secara pasti, tetapi banyak spekulasi yang berkata jika virus ini merupakan hasil eksperimen laboratorium biologis, dan semua itu mungkin dapat dibantah dengan jawaban ilmiah yang disampaikan oleh WHO.

WHO secara jelas mengatakan jika virus Corona ini adalah hasil penularan dari hewan yang kemudian bermutasi di tubuh manusia. Penularan dari hewan ke manusia melalui inang perantara atau hewan pertama yang terinfeksi, jadi kemungkinan besar ini bisa terjadinya virus Corona atau bisa jadi penularan langsung virus dari hewan yang sudah terinfeksi ke manusia langsung tanpa melalui inang virus, hal ini juga memiliki kemungkinan besar awal mula penyebaran Corona.

Foto: theguardian.com

Spekulasi tentang penularan virus melalui makanan beku sudah dibantah oleh WHO karena sangat tidak mungkin. Dan yang paling fenomenal adalah spekulasi tentang kebocoran dari laboratorium bioweapon ini juga sangat tidak mungkin, karena yang pertama terinfeksi adalah orang yang ada di laboratorium dan juga di kota Wuhan tidak ada laboratorium biologis atau biokimia jadi menurut WHO ini sangat tidak mungkin.

Wakil direktur penelitian ilmiah mengatakan kepada Interfax Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi St.Petersburg dinamai sesuai nama Pasteur Rospotrebnadzor Vladimir Dedkov, yang mengunjungi kota Wuhan di Cina sebagai bagian dari misi WHO.

Menurut dia, para ahli organisasi WHO tersebut belum mendapatkan data spesifik asal virus tersebut, namun mereka mampu memahami kronologis kejadiannya dan proses awal mulanya tertular pada manusia.

Foto logo depan kantor WHO | ndtv.com

Sebelumnya, ketua para ahli spesialis infeksi zoonosis dan keamanan pangan, Peter Ben Embarek, mengatakan kepada CNN bahwa para ahli telah mengidentifikasi 13 jenis virus corona di Cina. Menurut WHO, wabah pertama bisa saja terjadi di Wuhan pada bulan Desember 2019 yang kemudian menginfeksi ribuan orang akibat saling tertular-menularkan.

Peter Ben Embarek juga mencatat bahwa beberapa strain (suatu mikro organisme yang terdiri dari sel yang sama) muncul di kota Wuhan. Pakar WHO tiba di Wuhan untuk mempelajari asal usul virus acorona SARS-CoV-2 pada 14 Januari 2021. Para peneliti langsung mengunjungi pasar makanan laut Huanan, Kota Wuhan, Prov. Hubei, Cina.

Pasar Huanan menjadi sangat terkenal di dunia akibat pandemi virus Corona yang diklaim menjadi awal mula datangnya virus.



Referensi: Cnn.com - As the WHO investigated coronavirus origins in China, Beijing pushed a conspiracy about the US
Diubah oleh Sambelterasi052 01-03-2021 10:05
emineminna
mbakendut
tien212700
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.4K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.