• Beranda
  • ...
  • Otomotif
  • Mengenal Putera Mulya, Pelopor Bus Tingkat Jarak Jauh Di Indonesia

ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
Mengenal Putera Mulya, Pelopor Bus Tingkat Jarak Jauh Di Indonesia
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar Putera Mulya, yang menjadi salah satu pelopor bus tingkat jarak jauh di Indonesia.


Putera Mulya. Siapa sih yang gak kenal dengan bus satu ini? Putera Mulya sudah sangat terkenal terutama di kalangan masyarakat Wonogiri dan busmania-busmania Jawa Tengah Gansis. Terlebih saat Putera Mulya mulai merintis bus tingkat dengan trayek di jalan tol Transjawa.

Bus asal Wonogiri yang satu ini berdiri pada tahun 1985 ketika Bapak P. H. Soegiyono mendirikan sebuah PO bus bernama Putera Mulya. Beliau mendirikan Putera Mulya dengan modal awal hanya 2 unit microbus berkapasitas 12 orang penumpang yang melayani trayek Ngadirejo - Jatipuro - Wonogiri - Jatisrono.


Ternyata, respon masyarakat di sepanjang rute yang dilalui cukup baik. Sehingga, pada tahun 1988 Bapak P. H . Soegiyono bisa membeli lagi 2 unit microbus Isuzu yang sama seperti sebelumnya. Dua unit microbus baru tersebut melayani trayek yang sama, yaitu Ngadirejo - Jatipuro - Wonogiri - Jatisrono.

Seiring waktu berjalan, Putera Mulya kian sukses. Dan akhirnya, pada tahun 1992 Bapak P. H. Soegiyono mencoba untuk membuka trayek Angkutan Desa AKDP baru jurusan Surakarta - Karanganyar - Jumapolo - Jatipuro - Wonogiri PP, serta menambah 6 unit armada bus medium bermerek Mitsubishi Colt Diesel yang berkapasitas 26 penumpang.


Dengan kepiawaian Bapak P. H. Soegiyono, Putera Mulya hampir setiap tahun berhasil menambah 2 hingga empat armada bus. Putera Mulya pun kian sukses, bahkan pada tahun 2000 Putera Mulya sempat memiliki 28 armada untuk melayani trayek AKDP.

Pada tahun pergantian milenium itu juga, Bapak P. H. Soegiyono mulai mengepakkan sayap Putera Mulya ke daerah diluar provinsi Jawa Tengah dengan membuka trayek AKAP Ponorogo - Purwantoro - Wonogiri - Solo - Jakarta PP, dan Ponorogo - Madiun - Ngawi - Solo - Jakarta - Merak - Bandar Lampung bermodalkan 10 unit armada bus besar Mercedes-Benz buatan tahun 1994.


Memasuki tahun 2011, akhirnya Putera Mulya mendapat mitra baru dan mengganti namanya menjadi "Putera Mulya Sejahtera". PT Timur Terang Trasindo menjadi mitra baru PO Putera Mulya Sejahtera, dan Bapak P. H. Soegiyono mulai bekerjasama dengan Kurnia Lesani Adnan dari PO SAN serta Glenn A. Widodo dari PT Timur Terang Trasindo.

Pada tahun 2011 juga Putera Mulya menambah 12 unit armada bus besar. Dengan itu, total armada bus besar yang dimiliki oleh PO Putera Mulya Sejahtera dengan trayek AKAP mencapai 22 unit armada. 


Era-era 2014-2015 menjadi masa-masa berat bagi PO Putera Mulya. Sebab, dunia bus Tanah Air sedang terpuruk. Bahkan, PO Putera Mulya sempat vakum selama beberapa bulan dengan alasan tertentu.

Memasuki awal tahun 2016, Bapak P. H. Soegiyono bersama Kurnia Lesani Adnan dan Glenn A. Widodo mulai berinovasi. Putera Mulya mulai memunculkan inovasi-inovasi baru, mulai dari peningkatan kualitas pelayanan, peningkatan keselamatan, dan lain sebagainya. Awal tahun 2016 juga Putera Mulya menambah 6 unit armada Mercedes-Benz O500R 1836 dan 4 unit armada Hino RK8 R260.


Pada akhir tahun 2016, Putera Mulya membuat gebrakan baru. Gebrakan ini mengejutkan sebagian orang, karena Putera Mulya membeli 2 unit armada Scania K410IB dengan body Jetbus 2+ SDD besutan karoseri Adiputro. Dengan stiker #ScaniaTransJawa yang terpasang di jendela bus, Putera Mulya mulai melayani trayek Jakarta - Wonogiri dan sebaliknya dengan armada bus tingkat tersebut.

Tak menunggu lama, pada tahun 2017 Putera Mulya kembali membeli 2 unit armada Scania K410IB Double Decker yang sama seperti sebelumnya, dan 10 unit armada bus single decker.


Pada tahun 2018 juga Putera Mulya menambah sekitar 18-20 armada bus, dan tahun 2019 Putera Mulya menambah 20 unit armada bus. Untuk tahun 2020, ane kurang tahu, mungkin Putera Mulya menambah sekitar 10 unit hingga 15 unit armada bus.

Kini, Putera Mulya dibawah kepememimpinan Kurnia Lesani Adnan, Bapak P. H. Soegiyono dan Glenn A. Widodo memiliki sekitar 80-100 unit armada bus yang beroperasi hingga saat ini yang melayani trayek AKAP dan mungkin AKDP.


Putera Mulya biasa mengoperasikan armada Scania, Hino dan Mercedes-Benz. Mungkin, alasan mereka mengoperasikan armada-armada tersebut adalah kehandalan dan kenyamanannya sudah teruji di lintasan.

Sementara, untuk urusan karoseri, saat ini armada terbaru Putera Mulya kebanyakan menggunakan karoseri Laksana. Tetapi, untuk armada bus tingkat miliknya, Putera Mulya tak menggunakan karoseri asal Ungaran tersebut melainkan menggunakan karoseri "Kuda Jingkrak asal Malang" yaitu Adiputro. Memang, ada beberapa armada yang menggunakan karoseri Rahayu Santosa tetapi armada yang dominan terlihat di jalanan adalah armada dengan body buatan karoseri Laksana. 


Kelas yang ditawarkan sebenarnya terbilang agak sedikit. Putera Mulya menawarkan kelas Double Decker Executive, Double Decker Elegant, Executive, dan VIP. Untuk kelas Double Decker Executive menggunakan lantai atas bus tingkat dengan konfigurasi seat 2-2 berkapasitas 38 kursi dengan AVOD, legrest, kursi yang lebar, toilet, air panas, kopi dan lain-lain (CMIIW), Double Decker Elegant menggunakan lantai bawah bus tingkat dengan konfigurasi seat 2-1 berkapasitas 6 kursi dengan AVOD, legrest, dan kursi yang mewah. 

Sementara, untuk kelas Executive menggunakan bus single decker berkapasitas 32 kursi dengan air panas dan kopi serta toilet. Kelas VIP menggunakan bus single decker berkapasitas 34 kursi dengan footrest. 


Harga tiket dari Putera Mulya sebenarnya terbilang murah. Kelas VIP dengan armada bus random (tapi banyak yang pakai Scania dan O500R 1836) untuk jurusan Wonogiri - Jakarta misalnya, hanya dibandrol dengan harga 175 ribu rupiah termasuk servis makan.

Putera Mulya juga memiliki armada yang unik. Armada unik tersebut adalah bus Mercedes-Benz O500R 1836 dengan body Maxibus XHD. Body ini sangat unik, karena berlantai tinggi dan berjenis SHD namun tak bertopi Gansis. 


Tak hanya itu. Bus tingkat milik PO Putera Mulya jika dicermati tak memiliki selendang di bagian sampingnya. Entah apa alasannya, yang jelas bus tingkat Putera Mulya tak ada yang memiliki selendang.

Bicara soal sistem penjatahan BBM, Putera Mulya seharusnya memakai sistem penjatahan BBM "solar jatah". Jadi, dengan sistem ini, biaya perawatan armada bisa lebih minim, pengemudi dapat mengambil sisa uang jatah solar jika menyetir dengan irit, dan tentunya penumpang akan merasa lebih nyaman.


Sayang, ane belum pernah menaiki bus Putera Mulya. Mungkin nanti ketika ane ingin pergi ke Jawa Tengah ane akan menaiki bus satu ini. Tak ada loket bus Putera Mulya di dekat rumah, adanya di "kota halaman" ane yang bertempat di Jakarta.

Jadi, gimana pendapat Gansis seputar bus Putera Mulya? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ane yang salah!

Sumber: 123456
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk menjatuhkan maupun mempromosikan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani @ulungrinjani

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Toastemoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh ulungrinjani 11-04-2021 16:01
si.matamalaikat
EriksaRizkiM
aypranata
aypranata dan 18 lainnya memberi reputasi
19
4.9K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
Otomotif
icon
27.6KThread14.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.