Halo Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar PO Haryanto, PO dengan armada mewah asal Jawa Tengah nih Gansis!


Siapa yang tak kenal PO yang satu ini? PO Haryanto atau yang sering disingkat "HR" ini sedang viral di media sosial sebab ownernya, Rian Mahendra sering sekali membuat vlog, sharing dan lain-lain seputar dunia bus di berbagai media sosial.

PO Haryanto juga terkenal dengan armada bus-busnya yang penuh lampu aksesoris dan kemewahan serta kecepatan Gansis. Alasan dibalik bus-bus yang penuh lampu aksesoris itu adalah, Rian Mahendra selaku owner PO Haryanto ingin merubah image terminal bus yang dulu terkenal kumuh menjadi bagus Gansis.

PO asal Kudus ini seluruh armadanya hanya memiliki satu kelas Gansis, yaitu eksekutif berkapasitas 30 seat. Uniknya, seluruh armadanya tak ada yang menggunakan smoking area. Hal ini karena menurut ownernya, smoking area marak menjadi tempat pencurian, jadi ownernya tak mau memasang smoking area. 


"HR" bermula pada tahun 1984, ketika Bapak Haji Haryanto dengan modal awal kurang dari 1 juta rupiah membeli sebuah angkot. Sebagai anggota kesatuan TNI AD, Bapak Haji Haryanto hanya bisa menyupiri angkotnya di sela-sela waktu luangnya.

Semakin lama, jumlah armada angkot yang dimiliki Bapak Haji Haryanto semakin banyak. Hingga pada tahun 1990, Bapak Haji Haryanto membuka usaha showroom angkot di daerah Tangerang. 

Tahun 1990 sampai tahun 2000, Bapak Haji Haryanto juga mengembangkan usahanya menjadi salah satu perwakilan PO Sumber Urip, di sekitar wilayah Jakarta. Dengan do'a, ikhtiar, usaha dan tawakal, Bapak Haji Haryanto semakin berkecukupan hidupnya. 


Akhirnya, pada tahun 2002, Bapak Haji Haryanto mengundurkan diri dari TNI AD. Bapak Haji Haryanto memberanikan diri untuk membeli 6 unit bus bermesin OH 1521 dan berbody Setra yang bernilai 800 juta rupiah per unitnya, semua bermodal pinjaman dari bank.

Bus dengan sasis dari Mercedes-Benz tersebut merupakan bus dengan kelas ekonomi, dengan rute yang pendek yaitu rute Cikarang-Cimone. Bapak Haji Haryanto mendirikan dan menjalankan PO Haryanto bersama anak sulungnya, Rian Mahendra.

Melihat okupansi dan minat masyarakat yang kurang, akhirnya Bapak Haji Haryanto mengubah 6 unit busnya menjadi bus kelas Eksekutif. Bapak Haji Haryanto juga mengubah trayeknya menjadi Jakarta-Kudus, Jakarta-Pati dan Jakarta-Jepara.


Masa-masa ini merupakan masa-masa kesuksesan awal PO Haryanto. PO Haryanto juga menambah kualitas dan mendidik kru dari bus-busnya agar tak ugal-ugalan di jalanan, dan tidak diprotes penumpang. Bapak Haji Haryanto bersama anak sulungnya juga sering mengecek langsung kesiapan armada bus-busnya di terminal.

PO Haryanto semakin sukses, hingga kini PO Haryanto memiliki hampir 300 armada bus besar, semua berkelas eksekutif dan memiliki fasilitas yang mewah. Kini, PO Haryanto menggunakan sasis dari Mercedes-Benz dan Hino, mulai dari Hino RK8 dan Mercedes-Benz OH 1526, sampai Mercedes Benz OC 500 RF 1836 Gansis.

PO Haryanto kini berkantor pusat di Kudus, Jawa Tengah. PO Haryanto kini memiliki sebuah garasi besar di Kudus yang sangat luas, memiliki fasilitas yang sangat lengkap, mulai bengkel sampai karoseri kecil-kecilan khusus untuk repair body bus-bus PO Haryanto yang rusak.


PO Haryanto memiliki 9 divisi, yaitu:

- Divisi Wonogiri, melayani trayek Wonogiri.
- Divisi Muria, melayani trayek Demak, Pati, Kudus dan Jepara.
- Divisi Madura, melayani trayek Surabaya dan Pulau Madura.
- Divisi Solo, melayani trayek Solo, Yogyakarta, Ponorogo, Magetan, dan sekitarnya.
- Divisi Pariwisata, melayani penyewaan bus-bus pariwisata.
- Divisi Bojonegoro, melayani trayek Bojonegoro. 
- Divisi Malang, melayani trayek Malang, Dampit, dan Karangkates.
- Divisi Cepu, melayani trayek Cepu dan Purwodadi.
- Divisi PATAS, melayani trayek PATAS jarak menengah.

Sebagai orang yang sukses, tentu Bapak Haji Haryanto menyadari bahwa kesuksesan ini merupakan rezeki dari Tuhan. Maka, PO Haryanto memiliki aturan, yaitu setiap jam shalat harus berhenti di masjid atau mushola, dan setiap karyawan bisa diberangkatkan ke Tanah Suci jika beribadah secara rutin dan memiliki kinerja yang baik di PO Haryanto.


Semua armada milik PO Haryanto berkelas eksekutif dan berkapasitas 30 orang, dengan konfigurasi seat 2-2 dan memiliki legrest. Fasilitas yang dimiliki oleh armadanya diantaranya AC, legrest, toilet, footrest, gratis makan 1x, dan snack. 

PO Haryanto juga memfasilitasi penumpang tujuan Sumatera, bekerjasama dengan PO NPM dan PO Sumber Alam. PO Haryanto membuka layanan tiket terusan, bagi pelanggan PO Haryanto yang ingin pergi ke pulau Sumatera, akan dioper ke bus NPM di pool Sumber Alam Pondok Ungu.

Harga tiket dari PO Haryanto ini sebenarnya agak mahal dibanding bus-bus lainnya. Sebab, PO Haryanto bermain untuk menciptakan pasar sendiri Gansis. Jadi, okupansi kursi dari PO Haryanto ini bisa didongkrak walau dengan harga yang lebih mahal.


PO Haryanto juga memiliki sebuah SPBU dan 3 rumah makan dengan menu yang sangat khas. Oh iya, armada bus-busnya juga mempunyai livery khas yang didesain langsung oleh Rian Mahendra, dan memiliki stiker "Menara Kudus" di bagian samping. Serta, kebanyakan armada yang rilis tahun 2018 keatas juga memiliki gambar wayang di bagian belakang samping.

PO Haryanto kebanyakan menggunakan karoseri dari Adiputro, dan ada sebagian yang menggunakan karoseri Gunung Mas. 2 karoseri ini memang terkenal sebagai pembuat body bus yang memiliki kualitas dan estetika yang tinggi Gansis.

"HR" ini juga terkenal memiliki kecepatan yang cukup tinggi Gansis, tapi ga sekencang itu juga sih. Apalagi kalo dibandingkan dengan PO-PO yang ane yakin Gansis pasti sudah tahu, ane yakin berbanding bumi dan langit.


Jadi, gimana pendapat Gansis seputar PO Haryanto ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih jika Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: 1, 2, 3, 4
Narasi: Opini Pribadi
Disclaimer: Thread ini bukan untuk promosi, thread ini hanya bertujuan untuk mengenal PO Haryanto lebih jauh.
Pic: Terlampir
Original Written By: @ulungrinjani