-TANPA BASA-BASI LANGSUNG KE ISI-

Apa itu sejarah?
Kata sejarah merupakan serapan dalam Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab, yang berarti pohon yang tumbuh terus-menerus. Sejarah menjadi cabang ilmu yang dalam pembelajarannya tak luput dari siapa yang membawanya. 
Dalam bahasa Inggris sejarah berarti Historykalo kita ingin bermain kata kita bisa coba pisahkan menjadi dua kata His Story yang berarti "Kisahnya". Meskipun terlihat cocokologi dengan penambahan huruf s. Jika kita teruskan sejarah merupakan cabang ilmu yang unsur subyektifitasnya paling tinggi dari cabang-cabang ilmu lain. Peristiwa sejarah selalu berasal dari sudut pandang siapa yang menceritakannya.  Orang Yunani dalam menceritakan sejarah atau kisah orang Turki akan berberbeda satu sama lain, ada yang bilang turki itu kejam banget, ada juga yang menyatakan bahwa turki baik, maka subyektif. Contoh lain, sejarah Perang Dunia II pasti akan berbeda kisahnya antara pelaku sejarah tersebut, cumipun dalam sejarah memang ada bukti fisik yang bisa dilihat, namun kemudian interpretasi atas bukti fisik tersebut bisa saja saling bertentangan, kembali lagi who tell the story. Contoh lebih sederhana, ketika terjadi kecelakaan antara dua mobil yang dilihat oleh beberapa orang serta yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut. Cerita dalam kejadian tersebut akan berbeda atau bahkan bisa saja bertolak belakang satu sama lain, memang fakta sejarah bisa meluruskan kisah mana yang benar. Ane sebagai penikmat pembaca sejarah hanya membaca saja, soal fakta sejarah? Biarkan para ahli sejarah yang mengurusinya. Pada akhirnya kita akan menceritakan atau mengutip kisah nya (para ahli sejarah), jika terasa kurang cocok mungkin kita akan membantah atau mencari referensi lain.  

Ada kendala yang membuat kita tidak memiliki pandangan jernih soal sejarah. Pertama,kita harus ingat bahwa setiap orang, bukan hanya kita akan tetapi semua orang di sepanjang sejarah terbentuk dari ajaran dan lingkungan masyarakat di mana ia tinggal. Sehingga kita harus berhati-hati dalam memberikan penilaian seperti baik atau buruk pada tokoh atau peristiwa sejarah dari sudut pandang lingkungan dan masa hidup kita sekarang dan menempelkannya pada masa tersebut, sebab setiap masa dan lingkungan memiliki perbedaan aturan, moral serta budaya, jika ada mesin waktu yang bisa membuat kita pergi ke masa tersebut bisa saja penilaian kita akan berbeda. Kedua, pandangan kita tentang masa lalu tercipta dari beragam hal yang entah bagaimana bisa bertahan dalam waktu yang lama, yang bisa disebabkan oleh kebetulan atau keputusan yang dibuat oleh orang-orang sebelum kita. Maka dalam melihat sejarah, kita hanya melihat beragam pecahan yang terdistorsi. Maka untuk mencoba memahami sejarah yang kita pelajari. Kita harus mempertanyakan beragam sumber yang ada, baik sumber tertulis serta berusaha menghindari keterputusan sumber akan sejarah sebanyak mungkin. 

Bagaimanapun kerenya sumber dari masa lampau itu belum tentu juga aktual, kita tidak bisa begitu saja berasumsi bahwa semua yang mereka katakan (atau semua yang menurut kita mereka katakan) adalah benar, atau secara otomatis kita dapat menafsirkannya dengan benar. Sumber dibuat oleh orang-orang pada masa tersebut. Dengan demikian, kita harus menjaga pandangan kritis dan mengajukan pertanyaan adalah cara yang harus kita lakukan, dan juga perlu memeriksa sumber-sumber utama lain (jika ada) tentang topik yang sama untuk melihat apakah ada perbedaan yang bisa kita bandingkan.

Sumber yang berbeda akan memudahkan kita atau menyulitkan kita sebab dengan sumber yang berbeda maka akan ada kemungkinan perbedaan isi yang membuat kita harus menafsirkan serta meneliti lagi, namun jika beberapa sumber tersebut sama isinya maka tentu akan sangat memudahkan kita. Selanjutnya coba kita jabarkan sumber utama ini.
Sumber tertulis

Contoh sumber utama tertulis misalkan surat-surat kontemporer, catatan saksi mata, dokumen resmi, deklarasi dan keputusan politik, teks administratif, serta sejarah dan biografi yang ditulis pada periode yang akan dipelajari.

Sumber-sumber tertulis memiliki kedetailan peristiwa dibandingkan dengan sumber utama lain, ini jelas sangat mempermudah sejarawan dalam mempelajari suatu sejarah. Selain itu, membaca sumber tertulis akan memberi tahu kita sesuatu tentang penulis sumber tersebut serta konteks di mana dan tujuan mereka menulis sumber tersebut.

Herodotus dari Yunani dikenal sebagai "Bapak Sejarah"

Kesulitan dari sumber tertulis adalah bahan yang digunakan seperti papirus, perkamen, dan kertas tidak memiliki rentang waktu yang lama, ada kemungkinan sumber tersebut rusak. Sumber yang kita miliki bisa saja telah disalin, ditinjau, diedit, bahkan diterjemahkan sebelumnya, dan mungkin terjadi kesalahan baik disengaja ataupun tidak. Sehingga memungkinkan adanya penghalang antara kita dan sumber asli. Penulis sumber mungkin tidak dapat dipercaya, mungkin sumber tersebut bias, atau mungkin penulis sumber memiliki niat tertentu yang membahayakan objektivitas sumber tersebut. Dan kemungkinan pemalsuan  sumber itu selalu ada, seperti pemalsuan pada Donatio Constantini(The Donation of Constantine).

Selanjutnya, penting untuk memeriksa apakah penulis benar-benar ada pada peristiwa yang ia tulis.

Ane meletakan beberapa bahasan dalam satu tempat karena bahasan ini erat kaitannya dengan bidang arkeologi, sehingga dalam pencarian fakta sejarah sejarawan biasanya bekerja sama dengan arkeolog.
Epigrafiadalah studi tentang prasasti yang diukir pada berbagai permukaan seperti batu, logam , kayu, lempengan tanah liat yang panjangnya bisa sangat bervariasi dari kata-kata yang disingkat dan tablet administratif hingga menggambarkan seluruh keputusan resmi dalam sejarah.
Artefak adalah benda arkeologi buatan manusia, seringkali konteksnya adalah budaya. Seperti : tembikar, perkakas dan perhiasan, yang dapat mengingatkan kita pada kehidupan sehari-hari, gaya dan budaya. Termasuk patung yang dapat bersifat publik atau pribadi. Serta koin yang lebih bersifat politis yang biasanya distandarisasi untuk menyatakan pesan yang jelas dan cenderung berfungsi sebagai propaganda untuk mendukung citra penguasa.

Prasasti cenderung cukup tahan lama karena sifat bahan yang digunakan, meskipun terkadang isinya berupa tulisan sebagaimana sumber tertulis di atas ada sedikit perbedaan, yaitu sumber biasanya dimaksudkan untuk dilihat publik, menarik banyak perhatian sumber ini dibuat untuk dibagikan pada banyak orang. Sumber ini juga bisa kita baca atau lihat langsung ke lokasinya.
Kehidupan manusia dalam sejarah dapat terlihat melalui peninggalan rumah-rumah dan bangunanyang dimanfaatkan, seperti pengadilan dan sekolah serta monumen. Kita dapat mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan oleh orang pada masa tersebut melalui arsitektur dan gaya mereka. Dengan demikian, bangunan dapat digunakan untuk mempelajari ulang struktur masyarakat pada masa tertentu.
Mempelajari tulang dapat menghasilkan petunjuk seputar kesehatan, jenis kelamin, usia dan lain-lain. Memungkinkan menemukan konteks di mana tulang tersebut ditemukan serta pada masa apa, serta apa penyebab dari kematiannya, apa yang dilakukan orang dalam upaya penyembuhannya sehingga dapat menemukan informasi mengenai masyarakatnya. Ini sangat berharga dalam mendukung sumber-sumber sejarah lain.

Meskipun biasanya prasasti bersifat publik bukan berarti prasasti bisa langsun diterima sebagai kebenaran. Prasasti tersebut ada yang menulis, penulisnya juga memiliki tujuan tertentu. Terkadang prasasti ada yang dipalsukan, atau telah dipindahkan dari lokasi aslinya.

Prasasti Kraton Agung Sejagat (Palsu)
Bangunan juga tidak tentu masih tetap asli sebagai mana awalnya, bisa saja bangunan tersebut telah di renovasi atau dirubah baik pada masa tersebut atau masa setelahnya. 

Setelah  melewati kesulitan dalam pencarian pada sumber primer, kita mungkin tergoda untuk menggunakan sumber sekunder yang mana telah dibuat oleh orang lain. Namun dengan menulis sejarah berdasarkan sumber sekunder, kita akan terikat pada konteks yang ditulis oleh sumber sekunder tersebut. Maka jika penelitian atau informasi yang kita daparkan dari sumber sekunder tersebut bias atau memiliki tujuan tertentu, serta kurang akurat maka sejarah yang akan kita buatpun jadi ikutan salah. Meskipun sumber sekunder dapat diandalkan karena menunjukkan kepada kita sumber primer mana yang telah mereka gunakan dalam penulisan sejarah sehingga kita bisa menarik kesimpulan berdasarkan sumber yang ia gunakan. Namun masih ada kemungkinan penulis tersebut telah mengada-adakan sumber-sumber tersebut untuk mendukung cerita mereka. Untuk itu untuk mencegah penyesatan, penting untuk selalu mempelajari lebih dari satu sumber sekunder. membandingkan berbagai buku dan artikel tentang subjek yang kita teliti dan menilai sumber-sumber sekunder tersebut.