- Beranda
- The Lounge
Beberapa Ritual Atau Budaya Penguburan Unik Dari Seluruh Dunia
...
TS
lastlast
Beberapa Ritual Atau Budaya Penguburan Unik Dari Seluruh Dunia
Kematian adalah bagian dari siklus hidup manusia yang tak bisa dihindari. Semua makhluk hidup akan meninggal pada waktunya.
Dalam budaya modern, orang yang meninggal akan mendapat ritual pemakaman sesuai agama dan budaya yang dia percaya. Namun di beberapa tradisi lama, ada ritual yang cukup mengerikan.
ternyata ada beberapa ritual kematian di belahan dunia yang dilakukan selain upacara penguburan seperti biasa yang disertai dengan iringan doa.
Caranya beragam, mulai dari orang-orang yang berniat untuk mati hingga ritual mengerikan yang harus dilakukan orang-orang yang ditinggalkan.
Beberapa contoh dapat Agan baca di bawah ini:
SUTEE
Spoiler for :
Sutee adalah sebuah tradisi kematian Hindu yang dilakukan di India kuno yang melibatkan pengorbanan diri para janda.
Ketika suami meninggal dunia, maka jasad mereka akan dibakar dan jandanya juga ikut dibakar hidup-hidup bersama sang suami.
Tradisi ini sudah dijalankan selama berabad-abad di India meskipun beberapa kali sudah dilakukan pelarangan, ternyata sampai sekarang juga masih ada yang melakukannya.
Spoiler for :
Tradisi pengorbanan ini dilakukan dengan sukarela, tapi terkadang ada juga masyarakat yang memaksa seorang janda untuk melakukan Sutee.
Bahkan wanita yang berusaha lari dari api malah ditusuk dengan tongkat bambu atau dipatahkan kaki dan tangannya agar tidak bisa lari
TRADISI BEDAH JENAZAH DI BUKIT TIBET
Spoiler for :
Para penganut Buddha Tibet memiliki tradisi yang unik dalam memperlakukan mayat.
Mereka akan memotong-motong mayat kemudian meninggalkannya begitu saja di atas gunung. Tujuannya adalah agar mayat tersebut dimakan oleh burung-burung pemakan bangkai.
Mereka beranggapan bahwa jasad hanyalah sebuah wadah. Karena itulah mereka tidak memiliki keinginan untuk menyimpan, merawat atau menguburkannya.
Sesuai dengan kepercayaan bahwa mereka menghargai setiap kehidupan, maka adalah hal yang wajar jika tindakan terakhir mereka adalah menggunakan sisa tubuh mereka untuk menunjang hidup makhluk lain.
Bahkan kegiatan ini dianggap sebagai sebuah sedekah.
ENDOKANIBALISME
Spoiler for :
Bagi beberapa budaya, cara terbaik untuk menghormati mereka yang sudah meninggal adalah dengan memakan mereka.
Menurut antropolog, tradisi ini dilakukan untuk menciptakan hubungan yang permanen antara yang masih hidup dengan yang sudah meninggal.
Tradisi ini dulunya dilakukan oleh masyarakat Melanesia di Papua Nugini dan suku Wari di Brazil.
Meski begitu, tradisi seram ini sudah tidak lagi dilakukan.
PEMAKAMAN SUKU ABORIGIN
Spoiler for :
Sebenarnya banyak sekali ritual atau tradisi pemakaman yang dilakukan oleh Suku Aborigin di Australia. Salah satunya adalah meninggalkan jenazah dengan ditutupi daun dan cabang pohon hingga membusuk sampai berbulan-bulan.
Kemudian, sisa tulang dari jenazah tersebut akan diambil dan dicat dengan warna merah lalu dimasukkan kedalam gua hingga menjadi abu.
NGABEN BALI
Spoiler for :
Bagi masyarakat Hindu percaya bahwa api merupakan kendaraan yang akan membawa ke kehidupan selanjutnya. Jasad sebelumnya dimandikan dan di sandingkan bersama berbagai persembahan atau yang dikenal dengan sebutan banten. Ada pilihan untuk melakukan ngaben atau pembakaran jasad yakni langsung diadakan kremasi atau dikubur terlebih dahulu sampai ada hari baik untuk melakukannya. Sebelum dibakar, jasad dimasukkan ke dalam peti yang sudah dihiasi dan diletakkan di atas tandu yang diarak ke tempat pembakaran. Setelah sampai di tempat pembakaran, jasad dan peti di bakar. Setelah jasad menjadi abu kemudian dibawa ke sungai atau laut terdekat untuk dibuang abu jasadnya.
PEMAKAMAN SUKU MASAI
Spoiler for :
Suku Massai di Afrika Barat merupakan salah satu kelompok nomaden yang menyembah Enkai, yang mewakili bumi dan langit. Kepercayaan seperti ini lebih mendekati budaya primitif. Penguburan yang sebenarnya hanya dilakukan untuk kepala suku yang meninggal. Namun bila orang biasa yang meninggal maka jasadnya hanya dibiarkan begitu saja untuk dimakan predator liar.
PEMAKAMAN VIKING
Spoiler for :
Suku Viking memiliki ritual pemakaman yang lebih mengerikan lagi.
Saat kepala suku meninggal dunia, tubuhnya akan diletakkan dalam sebuah makam sementara selama 10 hari saat persiapan lain dilakukan.
Pada masa ini, salah satu gadis budak akan “sukarela” untuk bergabung dengan si kepala suku di akhirat.
Gadis budak ini akan dijaga sepanjang waktu dan diberi minuman yang memabukkan.
Selanjutnya ketika upacara akan dimulai ia akan bersetubuh dengan enam pria Viking sebelum kemudian dicekik dan ditusuk hingga tewas.
Ia dan kepala suku tersebut kemudian diikat dalam perahu kayu dan dibakar bersama.
TRADISI MEPASAH TRUNYAN
Spoiler for :
Spoiler for :
Penduduk trunyan desa yang meninggal tidak dikubur maupun tidak dibakar. Jenazah dibungkus kain dan ditaruh di atas tanah. Kemudian jenazah dilindungi oleh anyaman bambu berbentuk segitiga. Lalu dibiarkan membusuk. Tradisi ini disebut mepasah.
TRADISI SOLO TANA TORAJA
Spoiler for :
Rambu Solo, masyarakat Toraja percaya tanpa upacara penguburan ini maka arwah orang yang meninggal tersebut akan memberikan kemalangan kepada orang-orang yang ditinggalkannya. Orang yang meninggal hanya dianggap seperti orang sakit, karenanya masih harus dirawat dan diperlakukan seperti masih hidup dengan menyediakan makanan, minuman, rokok, sirih, atau beragam sesajian lainnya.
Spoiler for :
Upacara pemakaman Rambu Solo adalah rangkaian kegiatan yang rumit ikatan adat serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Persiapannya pun selama berbulan-bulan. Sementara menunggu upacara siap, tubuh orang yang meninggal dibungkus kain dan disimpan di rumah leluhur atau tongkonan.
Puncak upacara Rambu Solo biasanya berlangsung pada bulan Juli dan Agustus. Saat itu orang Toraja yang merantau di seluruh Indonesia akan pulang kampung untuk ikut serta dalam rangkaian acara ini. Kedatangan orang Toraja tersebut diikuti pula dengan kunjungan wisatawan mancanegara.
Dalam kepercayaan masyarakat Tana Toraja (Aluk To Dolo) ada prinsip semakin tinggi tempat jenazah diletakkan maka semakin cepat rohnya untuk sampai menuju nirwana.
Bagi kalangan bangsawan yang meninggal maka mereka memotong kerbau yang jumlahnya 24 hingga 100 ekor sebagai kurban (Ma’tinggoro Tedong). Satu di antaranya bahkan kerbau belang yang terkenal mahal harganya. Upacara pemotongan ini merupakan salah satu atraksi yang khas Tana Toraja dengan menebas leher kerbau tersebut menggunakan sebilah parang dalam sekali ayunan. Kerbau pun langsung terkapar beberapa saat kemudian.
Quote:
Yang namanya budaya itu adalah ciri keberagaman ya gan, jangan sara
padasw memberi reputasi
0
18.2K
81
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya