sitinur200Avatar border
TS
sitinur200
Pernikahan Dini Harmonis atau Labil?

Sumber Link





Menikah Dini adalah pilihan. Tidak banyak yang lebih memilih untuk mematangkan usia sebelum akhirnya mengakhiri masa lajang, juga memilih untuk berkarir dulu dengan alasan yang berbeda tentunya.



Sejatinya, usia dan kemapanan bukanlah halangan untuk menikah. Realitanya, banyak pasangan yang menikah di usia muda tapi harmonis. Menikah dalam keadaan keterbatasan ekonomi tapi selalu bahagia.



Ujian rumah tangga bukan hanya pada satu atau dua titik saja, tetapi berbagai persoalan. Tidak memandang seberapa usia pernikahan dan seberapa matang usia tiap pasangan. Bisa saja karena tiang rumah tangganya rapuh, walau usia pernikahannya matang tetap akan runtuh. Dan, jika tiang rumah tangganya kokoh, seberat apapun ujiannya walau usia pernikahan masih sangat dini rumah tangganya akan bertahan.





Sumber Link




Maraknya perceraian karena hadirnya orang ketiga, bukan salah pernikahannya. Bisa jadi salah satu pasangan masih belum bisa menghilangkan ego-nya. Dan itu menjadi boomerang untuk pihak lain. Mengapa? Karena itu contoh buruk. Perceraian akan menjadi ketakutan tersendiri bagi sebagian pihak yang mentalnya tidak terlalu kuat.




Sumber : Dokumen Pribadi




Ane adalah salah satu dari mereka yang memilih untuk Menikah Dini. Saat itu umur Ane dan suami terpaut 8 tahun, suami 22 tahun dan Ane ... silakan hitung sendiri, ya. He-he.



Alasan kami memutuskan untuk menikah di usia yang masih sangat muda adalah karena kami tidak ingin pacaran terlalu lama dan kami sudah terlanjur saling mencintai. Ya, Ane saat itu baru aja lulus SMP, tapi keputusan itu terlanjur ditanggapi positif oleh kedua keluarga juga kerabat dekat.



Terhitung dari tahun 2013 hingga sekarang kami sudah bersama selama kurang lebih 8 tahun. Awal menikah tentunya Ane sebagai seorang istri merasa kaget dengan keadaan yang 'tak lagi semaunya sendiri' kalau ingin melakukan sesuatu harus seizin suami. Namun, seiring berjalannya waktu, menjadi biasa dan kebiasaan.



Banyak yang berasumsi jika Ane buru-buru menikah karena hamil di luar nikah, realitanya Ane baru hamil setelah 2 tahun setengah menikah walaupun kehamilannya berakhir dramatis. Dan akhirnya kami dikaruniai seorang anak laki-laki yang gemesin.


Di situ Ane ingin membuktikan bahwa menikah dini tidaklah selamanya buruk. Justru, dengan menikah dini akan membantu melatih kedewasaan seiring berjalannya waktu. Jika belum siap memiliki anak, bisa ditunda dulu dengan banyak cara.



Hal-hal sepele yang mungkin mengganggu adalah pada saat tidur, yang biasanya tidur sendiri seenaknya setelah menikah ada seseorang yang akan menghalangi baling-baling berputar. He-he.
Hal lainnya soal makan, waktu masih lajang tidak perlu masak, beli sebungkus, kenyang. Setelah menikah sebisa mungkin harus masak untuk suami dan anak kalau udah punya anak.




Namun di balik itu semua, kembali kepada masing-masing niat, ya, GanSis. Apalagi zaman sekarang menikah dini tidak dianjurkan, tentunya memiliki opini yang berbeda. Dalam istilah kedokteran dan dalam istilah negara, juga dalam istilah agama.



Jika belum siap jangan dipaksakan dan jika sudah siap jangan ditunda-tunda. Masing-masing sudah punya takdir kehidupan.



Stay safe and stay healthy, ya, GanSis.
kudanil.la
sunshii32
Shyesun.pucha
Shyesun.pucha dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.9K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.