Apakah Gansis suka mengonsumsi madu? Madu memang suplemen alami terbaik, dan merupakan sumber karbohidrat yang langsung terserap oleh tubuh dengan sempurna. Madu kaya akan vitamin dan mineral, serta mengandung asam amino. Selain diminum demi kesehatan, madu juga sangat cocok digunakan sebagai masker, karena sifatnya yang melembabkan, menenangkan dan menyembuhkan luka pada kulit.

Namun tahukah Gansis, untuk menghasilkan sesendok madu, seekor lebah madu harus menghabiskan waktu seumur hidupnya. Sedangkan masa hidup mereka hanya sekitar satu hingga tiga bulan saja.

Seekor lebah pekerja harus terbang sejauh 5-10 Km dari sarangnya. Mengunjungi 50-100 kuntum bunga untuk mengumpulkan nektar dan serbuk sari. Untuk mengumpulkan 260 gram madu saja, dibutuhkan tenaga dari 600 ekor lebah pekerja yang harus menempuh perjalanan hingga radius 32. 000 mil, untuk mengumpulkan 2600 gram nektar dari satu juta kuntum bunga.



Semua lebah pekerja berjenis kelamin betina. Dalam koloni lebah, 98% rakyatnya adalah lebah pekerja. Mereka membagi tugasnya berdasarkan usia. Lebah muda yang baru saja keluar dari kepompong, bertanggung jawab menjaga kebersihan sarang, memberi makan larva dan ratu, juga menghasilkan royal jelly.

Lebah remaja bertugas mencari sumber makanan terbaik. Setelah menemukan bunga, kita misalkan saja bunganya berasal dari pohon kopi atau pohon randu, mereka harus segera kembali ke sarang untuk memberi informasi kepada lebah pengumpul. Setelah berada di sarang, lebah pencari memberikan informasi dengan gerakan berputar mirip tarian, yang maksudnya adalah memberitahu arah dan lokasi bunga berada. Unik ya?

Kelompok terakhir adalah lebah dewasa yang bertugas sebagai pengumpul nektar dan serbuk sari. Setelah memperoleh informasi dari lebah remaja, mereka segera meluncur ke lokasi untuk mengisap cairan bunga dengan menggunakan pipa yang ada di bagian kepala, lalu menyimpan nektar tersebut ke dalam perut madu.

Lebah madu memang mempunyai dua perut dalam tubuhnya, perut madu/honey stomachmerupakan kantong khusus yang letaknya terpisah dari perut pencernaan. Jumlah nektar yang mereka masukkan dalam perut madu setara dengan bobot tubuh lebah itu sendiri.



Kebayang ya, Gansis, betapa beratnya beban yang harus mereka bawa. Belum lagi di kaki belakang mereka ada keranjang pollen/pollen basketyang harus diisi penuh dengan serbuk sari sebagai bahan bee pollen.



Sepanjang perjalanan pulang, terjadilah reaksi kimia dalam perut madu. Enzim yang ada dalam perut lebah akan memecah gula nektar menjadi gula yang lebih sederhana. Sampai disarang, mereka memasak bakal madu tersebut dengan cara memuntahkan dan mengisapnya lagi secara berkali-kali hingga madu matang.

Namun, cairan madu ini masih encer, Gansis. Mereka masih harus mengepakkan sayap untuk membantu penguapan agar kadar air madu berkurang. Kadar air yang sedikit membuat madu lebih tahan lama, karena bakteri/virus/jamur tidak akan hidup dan tumbuh di dalamnya. Dalam satu menit, seekor lebah madu mampu mengepakkan sayap sebanyak 11.000 kali. Hingga dihasilkanlah madu kental seperti yang kita kenal.

Lalu madu ini mereka simpan ke dalam sumur segi enam sebagai cadangan makanan. Terakhir, mereka harus menyegelnya dengan lilin lebah/propolis. Aktivitas ini mereka lakukan secara berulang setiap hari. Makanya madu yang mereka hasilkan melebihi dari apa yang mereka butuhkan. Inilah yang kemudian dipanen oleh peternak untuk kita nikmati hasilnya





Nah, setelah mengetahui pengorbanan seekor lebah, mungkinkah ada di antara Gansis yang jadi termotivasi untuk menanam lebih banyak bunga di halaman depan, atau mulai menanam pohon buah-buahan di kebun belakang? Ya, itung-itung membantu meringankan pekerjaan lebah madu. Hehe

Malang, 5 Maret 2021
Penulis: @InaSendry
Referensi bacaan:12 3 4 5