Teroris adalah ancaman di setiap negara di belahan dunia. Namun siapa sebenarnya dalang dibalik segala tindakan teror tersebut, masih menjadi misteri. Jika diamati lebih dalam, kita tidak dapat menemukan siapa yang sebenarnya benar dan salah kecuali dari disudut pandang masing-masing.

Agan sista, apa kabar semuanya. Semoga baik-baik saja.

Setelah sekian lama fakum nulis dan sibuk nonton film, pada akhirnya ane ingin menyuguhkan tiga buah film bertema teroris dari tiga sudutbpandang berbeda.

Seperti kita rasakan bersama tetoris kerap menebar teror dan ketidaknyamanannya. Bukan hanya rasa tak aman, tetapi juga korban nyawa orang-orang tak berdosa dari berbagsi golongan. Tak memandang siapa dan siapa saat boom meledak, siapa pun bisa menjagi korban. Entah penjabat, penjahat, orang biasa, orang istimewa, kaya miskin, dan lainnya bisa menjadi korban.

Mirisnya pelaku teror yang kejam tak lebih dari seorang korban pencucian otak. Latar belakang pelaku yang polos, miskin bahkan terkadang tak berpendidikan dimanfaatkan oleh segelintir golongan demi sebuah kepentingan. Dengan iming-iming tidak masuk akal tetapi diyakini pelaku teror sebagai hal yang mulia. Entah siapa otak dibalik segala teror?

Berikut tiga film bertema teroris yang mana ketiganya mempunyai sudut pandang berbeda. Dari pada lama-lama memendam penasaran, lebih baik langsung saja kita simak.

1. Hotel Mumbai (2018)




Film yang merupakan kisah nyata penyerang di hotel Taj Mahal Palace pada tahun 2008 ini diangkat ke dalam sebuah film berjudul Hotel Mumbai yang rilis tahun 2018.

Dikisahkan sekelompok pemuda yang berasal dari keluarga miskin dan tak berpendidikan. Mereka anak-anak remaja polos yang mudah dicuci otaknya. Dengan iming-iming harta untuk keluarga dan janji surga yang kelak mereka dapatkan.

Berawal dari sepuluh pemuda yang datang ke India melalui sebuah perahu. Mental mereka terus dikuatkan oleh seseorang melalui jaringan telepon. Sang Penelpon inilah yang mendalangi aksi teror mereka. Kemudian kesepuluh pemuda ini berpencar ke beberapa titik untuk melakukan penyerangan brutal. Kemudian aksi mereka terpusat di Hotel Taj Mahal Palace. Di sinilah kemudian cerita berfokus pada penyelamatan tamu Hotel oleh beberapa staf. Penuh kekejaman, ketegangan dan sekaligus mengharukan.

Banyak pendalam karakter yang digambarkan di sini. Sehingga membuat kita memahami betapa kita tak bisa mengambil kesimpulan atau memukul rata satu golongan. Karena di dalamnya terdapat individu-individu yang berbeda satu sama lain.

Bagaimana akting Dev Patel sebagai Arjun penduduk lokal yang bekerja sebagai pelayan restoran. Armie Hammer (David) dan Nazanin Bonjadi (Zahra) pasangan muda kaya raya yang menginap di Taj bersama bayi mereka. Jason Isaacs (Vasilli) digambarkan sebagai orang Rusia yang dingin, kasar, dan tenang selama serangan teroris terjadi. Anupam Kher (Hemant Oberoi) merupakan tokoh asli seorang kepala chef di hotel bintang lima legendaris Taj Mahal Palace Hotel. Saat serangan terjadi dia tengah memimpin timnya memasak di dapur.

Penasaran, silahkan tonton saja filmnya.



2. Body Of Lies (2008)




Film ini pernah tayang di televisi swasta Indonesia yaitu RCTI. Kebetulan waktu itu ane menontonnya. Sejujurnya setelah menonton film ini ane merasa sakit hati, kenapa? Tonton sendiri, agan sista pasti tahu alasannya. Namun gak heran sih, sebab lihat saja berasal dari manakah film ini.

Body OF Lies merupakan film kontroversi karena menyudutkan salah satu agama (Islam). Nanun hal itu sudah tidak ading lagi. Karena terlalubsering agama ini disudutkan.

Diperankan oleh Leonardo diCaprio sebagai agen CIA yang bertugas di Jordania yang kemudian jatuh cinta pada gadis lokal beragama Islam.

Sebenarnya ide dalam film ini terbilang klasik dan basi, seperti tema-tema film teroris yang sudah-sudah. Namun di sini ada strategi politik yang cukup mencengangkan. Membuat saya berpikir, jangan-jangan begitulah peristiwa-peristiwa pengeboman yang terjadi. Strategi itu adalah dibuatnya tokoh fiktif teroris untuk memancing kemunculan teroris asli. Jadi di sini, CIA menyeret seseorang (warga sipil biasa) yang dibuat seolah-olah sebagai pelaku teroris. Namun sebenarnya tokoh ini tidak tahu menahu soal jaringan teroris. Segala keterlibatannya hanyalah rekayasa yang dibuat oleh CIA itu sendiri.

Untuk action-nya sendiri, bisa dibilang keren. Banyak pameran teknologi canggih di dalamnya.



3. Film 22 Menit




Film ini adalah karya anak bangsa yang mengangkat peristiwa pengeboman Januari 2016 lalu di MH Thamrin, Jakarta.

Film ini menggambarkan beberapa karakter saat peristiwa pengeboman terjadi. Di perankan Ario Bayu yang merupakan tokoh utama. Seorang anggota polisi yang bertugas melakukan pengejaran terhadap pelaku teror. Film ini dibuat netral tanpa menyudutkan agama atau golongan manapun.

Cerita film ini berfokus pada misi penyelamatan dan cepat tanggap polisi dalam menangani peristiwa pengeboman.

Dibuka dengan opening yang realalistik dan ikonik tentang keadaan Jakarta di suatu pagi. Akan tetapi selanjutnya alur cukup membosankan dengan berbagai tampilan karakter bergantian pada detik yang hampir bersamaan jadi seolah kita melihat pengulangan peristiwa.

Namun selanjutnya diakhir pelumpuhan pelaku bisa dinikmati. Cukup menegangkan dengan visual cukup bagus. Pada saat itu juga digambarkan pada saat hampir bersamaan. Polisi dapat membekuk komplotan teriris di daerah lain. Seperti Bekasi, Cirebon, Balikpapan dll. Sayang sekali gak ada gambaran bagaimana kondisi masyarakat sekitar setelah kejadian pengeboman itu.

Ane sih berkhayal, seandainya saja ada scene bagaimana cara Polisi menelusuri jejak-jejak teroris. Kemudian saling berkoordinasi dengan petugas di berbagai daerah. Mungkin lebih seru yah.
Penasaran, dengan film ini tonton saja sendiri dan berikan pendapat agan, sista.



Terima kasih sudah mampir di thread ane dan sampai jumpa di thread lainnya.

Opini pribadi dari sumber film dan beberapa sumber disebutkan di atas. Berita mengenai peristiwa MH Thamrin bisa disimak Di sini

Salam santun
Mutia AH