Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Health
  • Mengenal Sindrom Koro, Rasa Takut Berlebihan Akan Hilangnya Alat Kelamin!

YenieSue0101Avatar border
TS
YenieSue0101
Mengenal Sindrom Koro, Rasa Takut Berlebihan Akan Hilangnya Alat Kelamin!





Hai, hai, AganSis!

emoticon-Baby Boy



Organ kelamin merupakan bagian vital dalam tubuh. Tanpa organ tersebut yang terlihat secara fisik, seseorang pasti merasa ada yang kurang dalam dirinya. Kehilangan alat kelamin (baik fungsi maupun fisiknya) sama saja seperti kehilangan hidup.


Pernah punya pikiran bahwa alat kelaminmu menyusut bahkan seolah akan menghilang dari tubuh? Hati-hati mengidap Sindrom Koro!


Sindrom Koroatau disebut juga dengan Sindrom Retraksi Genital, merupakan suatu gangguan psikologis yang menyerang manusia, terlebih kaum pria. Orang yang mengidap Sindrom Koro biasanya merasa bahwa alat kelamin (Mr P)nya menyusut dan perlahan hilang, masuk kembali ke dalam tubuh. Rasa takut yang berlebihan atau ketidakpercayadirian akan Mr P yang kecil bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit ini.


Gejala umum yang terjadi adalah si penderita mengalami serangan panik dan rasa tak nyaman pada alat kelaminnya. Kemudian perasaan akan hilangnya alat kelamin tersebut muncul dan mengakibatkan stres dan takut.





Untuk penyembuhan bisa dilakukan secara mandiri dengan terus berpikir positif, atau juga pengaruh lingkungan dan nasehat orang-orang terdekat. Pada kondisi parah, biasanya diperlukan psikiater atau ahli kejiwaan. Para dokter kemudian akan memberi obat anti depresan dan terapi kecemasan.




*Orang-orang yang rentan terkena Sindrom Koro



Umumnya, kaum pria lebih sering terkena sindrom ini jika dibandingkan wanita. Namun, bukan berarti wanita tak bisa mengidapnya. Pada mereka biasanya gejala yang dirasakan adalah perasaan menyusutnya payudara.


Berikut adalah beberapa kategori pria yang bisa terkena Sindrom Koro!



♤Pria Menginjak Pubertas

Umumnya pria seusia ini masih belum memahami akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa sangat rentan terjadi gangguan psikologis, salah satunya adalah Sindrom Koro.



♤Pria yang Tinggal di Daerah Pedalaman

Minimnya pengetahuan dan pengaruh lingkungan bisa membuat seseorang mengidap sindrom ini. Apalagi orang-orang yang tinggal di pedalaman kerap memercayai mitos-mitos yang berkembang. Bahkan pada abad pertengahan di Eropa diyakini bahwa Sindrom Koro merupakan kutukan penyihir.



♤Pria yang Berselingkuh

Mereka bisa menderita gangguan ini karena dihantui perasaan bersalah pada pasangan karena telah berkhianat. Wah, bisa dibilang ini karma ya. Hati-hati buat tukang selingkuh di luar sana!






Nah, demikian ulasan tentang Sindrom Koro. Menurut pendapat ane, gangguan ini semacam halusinasi yang disebabkan oleh rasa takut berlebihan. Padahal secara kasat mata, bentuk fisik tak ada yang berubah, tetapi si penderita merasa bahwa alat kelaminnya menghilang dan masuk kembali ke dalam tubuh. Wah, ngeri ya! Bisa dibayangkan jika AganSis hidup tanpa alat kelamin, seperti itulah kira-kira yang dirasakan si penderita.


Mungkin memang tak ada obat khusus untuk penyakit ini, tapi semua bisa dikendalikan asal si penderita yakin dan tetap berpikir positif. Dukungan dari orang terdekat sangat dibutuhkan dalam hal ini.


Sekian thread hari ini. Terima kasih sudah menyimak, bila berkenan silakan tinggalkan jejak.



emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Sundulemoticon-Shakehand2emoticon-Rate 5 Star




Penulis : @YenieSue0101dan link disertakan
Ilustrasi : 1, 2, 3


6666661234
Daniswara92
tien212700
tien212700 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
3.8K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread10KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.