extreme78Avatar border
TS
extreme78
Eks Bomber Bali Ungkap Banyak yang Rebutan Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri
SuaraKalbar.id - Bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar masih menjadi perhatian khalayak. Eks bomber Bali I Ali Imron pun buka suara.

Ali Imron secara gamblang membongkar dugaan terkait motif para pelaku bom bunuh diri, menyusul adanya aksi terorisme di Makassar, Minggu (28/3/2021).

Berdasarkan pengalaman, dia menyebut hingga kekinian banyak yang ingin melakukan aksi bom bunuh diri atas nama jihad. Bahkan sampai berebut untuk mendaftar.

Hal itu disampaikan Ali Imron saat menjadi narasumber program Kabar Petang, Senin (29/3)

"Untuk melakukan aksi bunuh diri, sekarang masih banyak yang rebutan daftar. Bagi masyarakat gak usah heran," ujarnya seperti dikutip dari kanal YouTube TV One News, Selasa (30/3).

Ali Imron menuturkan, mereka rela melakukan hal serupa dengan harapan mati syahid dan mendapat pahala.

"Aksi yang diniatkan sebagai aksi jihad dengan cara bunuh diri, itu sekarang masih banyak yang rebutan mendaftar. Karena yang diniatkan itu melakukan aksi jihad, pahala besar, ketika mati mati syahid, mulia," tambahnya.

Awalnya, dia menyoroti pertanyaan apakah bom seperti dibuat bomber Gereja Katedral Makassar bisa dikatakan canggih.

Dia mengatakan, sebenarnya bom itu kurang bisa disebut canggih karena cara membuatnya terbilang mudah.

"Dari pengalaman saya tahu. 20 tahun lalu kami melakukan pengeboman di beberapa gereja di berbagai kota, saya kebagian di Mojokerto. Ini terulang lagi bahkan memprihatinkan dengan cara bunuh diri," ungkapnya.

Ali Imron kemudian menguraikan cara mengantisipasi aksi terorisme seperti bom bunuh diri di Gereja Makassar.

"Nah apa yang terjadi sebetulnya? Sering saya sampaikan sosialisasi terhadap terorisme di Indonesia itu penting. Kenapa? Supaya masyarakat Indonesia itu ngerti benar apa fakta teroris itu, karena masih banyak yang belum tahu," tukas Ali Imron.

"Ketika belum tahu akhirnya tidak tahu ketika ada teroris yang masuk di kalangan mereka, mengajarkan paham, tidak ada yang mengantisipasi. Masyarakat banyak yang tidak tahu," sambung dia.

Lebih jauh, menurut dia yang perlu diantisipasi kekinian ialah apakah aksi semacam itu tergolong benar, sehingga harus dipahamkan.

Untuk diketahui, polisi menyebut pelaku bom Makassar merupakan pasutri yang baru menikah pada Agustus 2020 lalu.

Si pria berinisial L, melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bersama istrinya YSF. L dikonfirmasi masuk dalam jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

https://kalbar.suara.com/read/2021/0...uh-diri?page=2

Bahaya jelas di depan mata dan tidak cukup mengandalkan kepolisian dan intelejen.
Militer jelas harus ikut karena ini masalah keamanan negara.
Masyarakat ikut serta bahu membahu memerangi ini.
Karena masyarakat yg bakal jadi korban para pengebom ini.
Jangan berpikir karna satu golongan akan aman karena mereka merasa golongannya mereka sendiri yg paling superior.
emoticon-Traveller

Quote:
Diubah oleh extreme78 30-03-2021 18:25
Jeffraid
ora.w4r45
scorpiolama
scorpiolama dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.7K
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.