Halo Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar PO SAN, yang sudah menjadi kebanggaan masyarakat Bengkulu hingga saat ini.




Siapa coba yang tak kenal dengan PO bus satu ini? Yup, PO SAN, yang merupakan akronim dari "Siliwangi Antar Nusa". Setiap busmania pasti kenal dengan PO satu ini, yang merupakan salah satu PO dengan trayek terjauh di Indonesia.

SAN ini terkenal akan keberaniannya mengoperasikan armada mewah di jalur ekstrim. Bahkan, Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 dan Scania K410IB mereka operasikan di jalur-jalur yang memang terkenal ekstrim dan berlubang seperti Pekanbaru-Jakarta, Bengkulu-Jakarta, dan lain-lain.




Bunga Siliwangi berwarna cokelat ini berawal pada tahun 1978, ketika Bapak H. Hasanuddin Adnan mendirikan sebuah bisnis transportasi angkutan barang ekspedisi, dengan modal 2 unit truk berukuran light duty. 

Pada masa itu, beliau masih menjabat sebagai PNS di kantor PEMDA Provinsi Bengkulu. Hingga pada tahun 1982, ketika beliau sudah memiliki 14 unit truk yang sebagian truknya adalah medium duty truck, beliau merintis usaha travel door-to-door jurusan Bengkulu-Jakarta dengan izin pariwisata.




Oleh karena Bapak H. Hasanuddin Adnan ingin fokus pada bisnis travel miliknya, tahun 1984 Bapak H. Hasanuddin Adnan mengundurkan diri dari jabatan PNS yang sudah dijabat olehnya.

Usaha travel milik Bapak H.Hasanuddin Adnan terus berkembang, terus menambah unit, mulai Colt Diesel sampai Mazda T4000 pada tahun 1992. Hingga pada tahun 1993, izin trayek AKAP sudah keluar, dan SAN mulai melayani trayek AKAP Bengkulu-Jakarta.




Pada saat itu, SAN memakai 4 unit armada Mitsubishi Fuso RM 117, dengan body buatan karoseri Trijaya Union. SAN memakai armada tersebut karena RM 117 memiliki rasio gardan yang besar, jago untuk tanjakan. Memang, Lintas Barat Sumatera yang dominan melintasi Bukit Barisan rutenya naik-turun, ya pasti Gansis yang pernah lewat Lintas Barat pasti tahu.

SAN dibawah Bapak H.Hasanuddin Adnan terus berkembang meski tak memakai Mercedes-Benz (pada saat itu, PO-PO di Sumatera hampir semua memakai Mercedes), lalu mulai membeli armada Nissan RB dengan body Setra buatan Rahayu Santosa pada tahun 1994 untuk trayek yang sama. Setahun kemudian, SAN akhirnya membeli armada Mercedes-Benz, ane kurang tahu itu OH 1518 atau OH 1113, tapi yang jelas SAN mulai menggunakan Mercedes-Benz pada tahun 1995.




Terus berkembang dan berkembang, SAN akhirnya mulai menggunakan Scania pada tahun 2013. Memang, pada tahun-tahun sebelumnya SAN pernah ditawari Scania, tetapi karena ada isu di sasis Scania yang berupa tonjolan u-bolt yang ground clearancenya kurang dari 20cm sementara berem jalan itu paling dangkal adalah 30cm, SAN sebelumnya belum bisa menggunakan Scania, baru bisa menggunakan Scania K360IB pada tahun 2013 ketika Scania sudah memperbaiki isu tersebut.

Siliwangi Antar Nusa melanjutkan perkembangannya dibawah pimpinan baru, Kurnia Lesani Adnan. Hingga, PO SAN kini sudah menjadi sebuah PO yang memiliki 120 unit armada dan menjadi salah satu "raja" di jalur Pekanbaru-Pulau Jawa dan Bengkulu-Pulau Jawa. Armada PO SAN terdiri dari armada bersasis Mercedes, Scania, dan ada sedikit armada yang memakai sasis Hino. Bahkan, SAN cukup berani untuk mengandalkan armada Hino AK untuk trayek Sumatra.




SAN biasanya menggunakan karoseri dari Laksana atau Rahayu Santosa. Tapi, berhubung Rahayu Santosa kabarnya telah tutup, jadi PO SAN tak bisa lagi memesan bus ke karoseri Rahayu Santosa, hanya bisa ke karoseri lain. SAN juga punya armada yang menggunakan body buatan karoseri New Armada, Tentrem, Adiputro atau karoseri lain, tetapi kebanyakan armada PO SAN menggunakan body dari karoseri Laksana.

Bicara seputar sasis yang digunakan, SAN saat ini biasanya menggunakan sasis Mercedes-Benz atau sasis Scania Gansis. Biasanya yang digunakan baru-baru ini adalah Scania K410IB, K360IB, dan Mercedes-Benz O500R 2542 dan Mercedes-Benz O500R 1836. SAN menggunakan armada high-end karena kebutuhan pasar dan kebutuhan jalan yang menuntut armada high-end, tak lupa jalur Lintas Barat Sumatera itu butuh kenyamanan karena jalurnya berlubang dan naik turun, serta berkelok.




Untuk kelas yang dilayani, SAN melayani kelas yang terbilang cukup lengkap, yaitu ekonomi, ekonomi premium atau bisnis AC, dan eksekutif. Tetapi anehnya, semua kelas tersebut ada yang dilayani dengan sasis bus Scania K410IB atau Mercedes-Benz O500R 1836. Memang, PO-PO di Sumatera terkenal dengan kelas ekonomi dengan sasis premium.

Rute PO SAN beragam, tetapi semua rute PO SAN setahu ane adalah rute bus AKAP. Mulai dari Padang-Bengkulu, Bengkulu-Jakarta, Pekanbaru-Blitar, hingga Pasir Pangaraian-Blitar. Rata-rata rute PO SAN ini berjarak ribuan kilometer, bahkan rute terjauhnya, Pasir Pangaraian-Blitar, berjarak 2.150 kilometer lebih.




Untuk harga tiket, dengan bus-busnya yang menggunakan sasis seperti Scania, berfasilitas mewah, dan berbody terbaru, ane rasa sangat murah. Contohnya, Bengkulu-Jakarta, PO SAN hanya mematok harga di 400.000 rupiah saja. Sementara, PO-PO lain rata-rata mematok harga diatas harga yang dipatok oleh PO SAN.

PO SAN juga mengoperasikan bus-bus yang dicustom. Misal, Jetbus SD-V3+. Selendangnya unik, hanya di bagian depan saja, tidak memanjang. Alasan dibalik itu bukanlah alasan tampilan tapi alasan kepraktisan. Gansis tahu sendiri, kalau di daerah Sumatera sering terjadi pelemparan batu (bahkan akhir-akhir ini pernah nampak bus PO SAN di Jogjakarta yang kaca sebelah kanannya hampir semuanya pecah). Dengan selendang yang tak memanjang, penggantian kaca akan menjadi lebih mudah karena tak perlu melepas selendang terlebih dahulu Gansis.




Sayang, ane belum pernah menaiki bus milik PO SAN. Sebab, perwakilan SAN tak ada di dekat rumah ane. Paling dekat, ada di jarak 30 kilometer dari rumah. Plus, SAN belum melayani trayek ke kampung halaman ane, jadi belum bisa. Mungkin, bila ane ingin menuju ke Bengkulu atau Pekanbaru, ane akan menaiki "Bunga Siliwangi" ini.

Jadi, gimana pendapat Gansis seputar PO SAN ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih bila Gansis membetulkan informasi di thread ane yang salah!

Sumber: 1, 2, 3
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan atau menjatuhkan pihak manapun.
Original Written By: @ulungrinjani