Tips Menjadi Kaya Ala Bang Raditya Dika!

Beranda

...

KOMPAK (Komunitas Penulis Aktif Kreatif)
Tips Menjadi Kaya Ala Bang Raditya Dika!

agungdar2494

16-03-2021 14:52

Tips Menjadi Kaya Ala Bang Raditya Dika!

Hallo Agan Sista, setiap kita pasti pernah bermimpi untuk menjadi orang kaya. Kalau bisa secepat dan seinstan mungkin!

Nah dalam thread kali ini, ane ingin ngebagiin "Beberapa Tips Bisa Jadi Kaya ala Raditya Dika", yang mana kalo menurut ane sangat masuk akal dan bisa diwujudkan!

1. Cari Keahlian Yang Bikin Kamu Penasaran Secara Intelektual

Percaya atau tidak, setiap manusia pasti memiliki bakat dalam dirinya masing-masing yang sangat mungkin sekedar belum disadari. Namun yang terjelas, paling tidak setiap manusia memiliki kecenderungan suka melakukan sesuatu secara terus menerus, atau yang lebih akrab kita sebut sebagai hobi.

Seperti Bang Radit, beliau dari kecil gemar menulis Diary,kemudian Boom, dengan ketekunan yang luar biasa, kini Bang Radit menjadi salah satu penulis paling terkenal di Indonesia. Dari menulis beliau dikenal, kemudian lanjut ke bakat-bakat beliau yang lain. Seperti Standup Comedy, dan tentunya Content Creator.

Penasaran secara intelektual menurut Bang Radit, berarti penasaran terhadap bidang yang kita suka juga harus dilandasi dengan pertanyaan-pertanyaan. Poin penting dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah "bagaimana agar menjadi semakin baik akan satu bidang yang kita sukain tersebut". Contohnya saja Bang Radit, beliau yang gemar menulis tentu mencari tahu "bagaimana caranya agar tulisannya menjadi semakin baik", beliau membedah beberapa buku untuk kemudian mencoba mengaplikasikan apa yang bagus dalam tersebut ke dalam karya beliau sendiri.

2. Tahu Bahwa Keberuntungan Bisa Diciptakan

Seringkah agan sista mendengar, seorang teman tanpa sadar berkata "Ah dia wajar sukses, bapaknya kaya raya, hidupnya jadi gampang," dan semacamnya? Ane pribadi sering mendengar kalimat bernada iri tersebut.

Dalam videonya Bang Radit mengutip kalimat Seneca, seorang filsuf yang hidup 2000 tahun yang lalu, "Keberuntungan adalah persiapan bertemu dengan persiapan".Bang Radit percaya bahwa kalimat tersebut masih berlaku hingga sekarang. Oleh sebab itu beliau meyakini bahwa jika ingin menjadi beruntung, maka harus banyak-banyak bersiap. Ikut berbagai kegiatan, membangun networking, bekerja keras, dan bagi karyawan, mintalah tanggungjawab lebih di kantor.

3. Berhenti Menukar Waktu Dengan Uang

"Fokus menghasilkan uang ketika kita tidur, Investasi"kata Bang Radit melalui video tersebut. Kalimat ini tentu terdengar menyenangkan sekali di telinga kaum pemimpi dan optimistik, namun terdengar mustahil bagi kaum pesimistic. Agan sista kaum yang mana?

Kalimat ini tentu sangat menggampar ane yang notabene masih menjadi karyawan di Perusahaan Swasta. Kerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore, bahkan terkadang masih bekerja sampai larut malam, tentu sangat menguras waktu ane. Waktu yang seharusnya bisa ane manfaatkan lebih baik lagi. Hidup tak akan selamanya, pertanyaan paling menyakitkan yang selalu terngiang di telinga ane adalah "Mau sampe kapan membangun mimpi orang lain? (baca : Bos).

Supaya gak salah paham, Bang Radit menegaskan bahwa maksud beliau "berhentilah menukar waktu dengan uang" bukanlah berarti harus mengundurkan diri dari pekerjaan sekarang juga. Melainkan mulai merubah tujuan bekerja, bekerja bukan untuk mencari uang, namun untuk belajar sehingga nanti dapat mengaplikasikan ilmu tersebut untuk mewujudkan mimpi kita sendiri, misalnya investasi tadi. Investasi properti, obligasi, saham, dan lain-lain. Investasi berarti membuat uang bekerja untuk kita.

4. Menciptakan Media Untuk Mempertontonkan Skill

"Saat ini semua orang adalah medianya sendiri", tentu sudah banyak yang menyadari kalimat dari Bang Radit yang satu ini. Di era teknologi digital semakin canggih ini, media sosial menjadi alternatif paling gampang untuk mempromosikan diri. "Kita dapat ditemukan oleh siapapun", jangan malu untuk mulai menulis blog, menjual produk, dan sebagainya. Karena kita tak pernah tahu siapa yang akan membaca, menonton, dan mengamati apa yang kita lakukan. Bisa jadi kita ditemukan oleh orang yang tepat, untuk kemudian diajak bekerjasama, dibayar, dan bila beruntung viral dengan cara yang baik. Dari yang tak dikenal menjadi begitu terkenal.

5. Fokus Untuk Menciptakan Nilai, Bukan Menciptakan Uang

Mendapatkan uang merupakan hal yang mudah, namun untuk menghasilkan uang yang banyak kita harus memiliki nilai yang baik. Contoh sederhana, bila kita adalah seorang karyawan maka fokuslah untuk menunjukkan nilai kita terhadap atasan, kontribusi apa yang dapat kita berikan kepada perusahaan. Semakin kita sebagai karyawan memiliki nilai, maka semakin perusahaan akan takut kehilangan kita, alhasil perusahaan akan mencoba menahan kita sebaik mungkin, misalnya, naik gaji.

6. Jangan Terjebak Dengan Self-Serving Bias

Self Serving Bias, adalah perilaku menyalahkan orang lain ketika kita gagal, dan memuji diri sendiri jika berhasil. Contohnya murid yang sedang ujian, jika sang murid gagal maka yang disalahkan adalah guru, guru dianggap gagal mengajar, sedangkan jika berhasil, maka yang dipuji adalah dirinya sendiri, karena dia pintar.

Self-serving-bias membuat seseorang akan sulit berkembang karena enggan melakukan intropeksi diri. Padahal untuk berkembang seseorang perlu mengevaluasi secara objektif, supaya tahu apa yang membuat gagal, dan bagaimana cara memperbaikinya. Terutama jika hal tersebut memanglah karena faktor internal.

7. Jangan Terjebak Dengan Permainan Status

Dalam prinsip ekonomi sederhana, rumus kekayaan adalah jumlah aset dikurangi hutang. Maka logikanya adalah, kurangi hutang perbanyak aset. Sayangnya, di lingkungan kita seringkali ada orang-orang yang secara tak langsung memaksa kita untuk mengikuti rasionalitas mereka. Sesimpel urusan merk HP "Aduh masa keren gini pakenya Handphone buatan *****, beli aipon dong", please jauhin orang-orang seperti ini. Terjebak di lingkungan seperti ini dapat membuat hidup kita menjadi berat, lingkungan ini memaksa kita untuk berperilaku hidup mewah, gaya menjadi nomor satu. Sampai terkadang rela menghutang demi gaya. Padahal gaya tersebut belum tentu membuat kita bahagia, stress mungkin iya (karena banyaknya tagihan yang harus dibayar).

Mungkin sekian thread dari ane, menurut agan sista gimana?

Referensi : Kanal Youtube Raditya Dika, dan Opini Pribadi

Gambar : Google