Baru-baru ini media berita internasional dihebohkan atas stetmen dari negara Norwegia yang mengancam akan memboikot Piala Dunia 2022 di Qatar, alasannya karena keputusan kontroversi tentang hak-hak pekerja dan hak asasi manusia di Qatar.

Kontroversi dan seruan boikot berdatangan untuk membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia tahun mendatang, dimana Norwegia sedang membahas pemboikotan turnamen bergengsi dunia ini dan mengumumkannya dengan terbuka baik melalui media dan surat terbuka untuk mundur dari piala dunia. Sementara FIFA menanggapi protes tersebut secara terbuka, namun belum memberikan jawaban karena berkaitan dengan dunia global yang akan berpartisipasi di ajang bergengsi 4 tahunan sekali ini.

Sementara itu, "Erling Haaland" penyerang muda Borussia Dortmund tetap mendukung keputusan negaranya, sementara pelatih tim nasional Norwegia "Stal Solbaken," mengatakan dia sudah membahas masalah penting ini dengan manajemen dan para pemainnya, dan semua orang setuju bahwa Timnas dapat mengambil keputusan apapun asalkan sesuai kesepakatan bersama.


Solbaken mengatakan Norwegia mungkin negara kecil di dunia sepak bola, tetapi: "Kami memiliki bintang dunia yang juga pemain muda terbaik yang berkembang pesat, jadi kami juga tidak ingin absen dari kontestan Piala Dunia mendatang jika Qatar menghormati hak-hak pekerja, dan saya yakin jika dunia juga ingin menyaksikan penampilan Haaland di pentas piala dunia.

Solbaken mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan Federasi Norwegia sejauh ini untuk menyuarakan dan mendukung para pekerja dan melindungi hak asasi manusia di Qatar. Penyebab marahnya Norwegia karena Lebih dari 6.500 pekerja imigran dari berbagai negara di asia meninggal di Qatar sejak pembangunan fasilitas untuk tuan rumah Piala Dunia 2022 yang pembangunannya dimulai sejak 10 tahun yang lalu.

Solbaken menambahkan: "Qatar seharusnya tidak memenangkan tuan rumah Piala Dunia," dan kami juga sadar dengan memaksa untuk memboikot Qatar tidak akan menyelesaikan masalah hak pekerja juga. Para pendukung boikot Piala Dunia Qatar percaya bahwa para pekerja imigran di Qatar dipaksa kerja keras hingga di luar jam kerja normal tanpa gaji lembur, mereka juga menduga jika fasilitas kesehatan, puding dan keamanan kerja (K3) tidak diterapkan pada pekerja imigran. Gerakan anti-Piala Dunia Qatar, yang kemudian diikuti oleh 6 dari 16 klub liga satu Norwegia, termasuk Rosenborg Trondheim tim raksasa liga Eliteserien yang sudah sering berkiprah di kanca liga elit Eropa.


Empat belas klub dari 16 mendukung boikot (dua belum diselesaikan), seperti yang dinyatakan oleh Norsk Supporterallianse, yang tertarik pada penggemar sepak bola di Norwegia: "Kami tidak mau melihat orang diperbudak Kate itu melanggar hak mereka atas nama sepak bola kami sangat menentang tindakan Qatar dalam hal hak pekerja."

FIFA menanggapi keributan itu dengan sangat serius. "Saya tidak yakin dengan memboikot Piala Dunia adalah cara yang benar. Dialog telah mencapai banyak hal," tetapi Amnesty International cabang Norwegia menanggapi itu dengan positif, untuk memasukkan masalah ini ke dalam agenda Majelis Umum Federasi Norwegia, dibutuhkan mayoritas dua pertiga di antara perwakilan klub setelah itu, boikot dapat disetujui oleh mayoritas di seluruh dunia.

Svendsen yang merupakan presiden federasi menekankan bahwa tindakan Norwegia ini bahkan tidak membuat negara lain bergetar untuk turut membantu kami memperjuangkan hak pekerja di Qatar. Sementara Presiden federasi mendesak pertemuan luar biasa di musim gugur sampai semuanya menjadi jelas, agar tidak ada lagi spekulasi negatif tentang hak pekerja yang meninggal ataupun yang masih aktif.

Di sisi lain waktu untuk membahas ini sangat krusial, mengingat Norwegia akan memulai laga kualifikasi Piala Dunia melawan Gibraltar pada 24 Maret mendatang.


Referensi: Trtworld.com - Pressure mounts for teams to boycott 2022 World Cup in Qatar

Theguardian.com - Revealed: 6,500 migrant workers have died in Qatar since World Cup awarded