Pelakor dan pebinor, adalah dua kosakata dengan makna yang cukup membuat banyak orang merasa emosi jika di dalam rumah tangganya terdapat salah satu penyusup ini.

Kenapa ane bilang penyusup?
Sebab pelakor dan pebinor adalah dua istilah untuk orang yang datang dengan sengaja ke rumah tangga orang lain, dengan tujuan untuk merebut suami atau istri di dalam rumah tangga tersebut!

Istilah ini sebenarnya sudah populer sejak beberapa tahun lalu.
Namun sampai saat ini, semakin banyak rumah tangga yang rusak karena kehadiran dari pelakor atau pebinor.

Sebelum lebih jauh membahas tentang pelakor dan pebinor, alangkah lebih baiknya jika kita pahami terlebih dahulu makna dari ke dua istilah tersebut.

Pelakor, adalah singkatan dari Perebut Laki Orang. Sedangkan Pebinor, adalah singkatan dari Perebut Bini Orang!

Sesuai dengan namanya, Pelakor dan Pebinor merupakan sama-sama berperan menjadi perusak dan perebut.
Yang membedakan adalah pasangan yang direbut ya GanSis.

Kehadiran salah satu dari dua istilah tersebut di dalam rumah tangga, tentu itu benar-benar tidak ada yang menginginkan.
Banyak rumah tangga yang harus hancur berantakan dan berujung pada perceraian karena kehadiran sosok pelakor atau pebinor.

Namun perlu Agan dan Sista ketahui, hadirnya pelakor atau pebinor di dalam sebuah rumah tangga, itu adalah karena adanya celah ruang kesempatan dan peluang dari salah satu orang yang ada di dalam rumah tangga tersebut, entah itu suami atau istri.

Tidak mungkin akan ada seorang pelakor atau pebinor di dalam sebuah rumah tangga, jika tidak ada suami atau istri yang memberikan kesempatan mereka untuk masuk dan merusak hubungan suami istri itu sendiri.

Menjadi korban dari pelakor atau pebinor yang merusak hubungan rumah tangga, tentu emosi itu sangat wajar ya GanSis.

Seperti yang sering kita lihat di berita-berita viral di media sosial, memperlihatkan dimana seorang istri sah sengaja mendatangi atau melabrak pelakor dan melakukan tindakan kekerasan atau baku hantam saling jambak.

Mungkin itu memang salah satu bentuk luapan emosi ya GanSis, namun apakah tidak ada perasaan malu saat melakukan hal tersebut, dan tidakkah ada jalan lain untuk memberikan sanksi yang membuat mereka jera tanpa main fisik?

Nah, kali ini ada sedikit tips untuk mendidik pelakor atau pebinor tanpa bermain fisik namun cukup memberikan efek jera kepada mereka para pelaku perusak rumah tangga orang!

1. Berikan Penjelasan Secara Baik-baik
Berbicara baik-baik mungkin ini bukan cara yang mudah GanSis.
Tapi percayalah, dati sekian banyak pelakor dan pebinor, mereka masih memiliki hati untuk merasakan penderitaan korbannya, dan mereka akan meninggalkan pasangan korban jika memang diminta secara baik-baik.
Agan dan Sista korban pelakor atau pebinor dapat menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh mereka salah dan tidak benar, jika memang mereka tidak bebal pasti mereka akan pergi meninggalkan pasangan anda.

2. Mendatangi Keluarganya
Jika memang setelah dibicarakan baik-baik namun mereka tidak meninggalkan pasangan Agan atau Sista, maka cara lainnya adalah dengan mendatangi keluarganya.
Mintalah keluarganya untuk mendidik pelakor atau pebinor tersebut, karena ane yakin saat keluarganya yang memberikan masukan maka akan lebih didengarkan karena mereka (pelakor/pebinor), merasa dipermalukan secara halus.

3. Pasrahkan Pasangan Anda
Pasangan yang sudah mengkhianati sebuah hubungan pernikahan, mereka akan sangat sulit untuk dapat dipercaya.
Saat Agan atau Sista memberikan maaf, maka suatu saat mereka akan mengulanginya kembali.
Berikan mereka pada pelakor atau pebinor yang telah merusak rumah tangga Agan atau Sista, karena suatu saat mereka juga akan merasakan apa yang Agan dan Sista rasakan, jadi korban pelakor dan pebinor.

4. Laporkan Pada Pihak Berwajib
Pelaporan ini hanya bisa dilakukan oleh istri atau suami yang diselingkuhi, dan yang dituntut adalah suami atau istri yang melakukan perselingkuhan.
Untuk pelakor atau pebinor, mereka tidak dapat dituntut jika mereka belum bersuami atau beristri, sehinga tidak ada pihak yang berhak melaporkan.
Namun paling tidak jika korban melaporkan perselingkuhan yang dilakukan pasangannya, si pelakor atau pebinor juga tidak akan bisa memilikinya ya GanSis.

5. Viralkan
Sebenarnya cara ini tidak dapat dibenarkan GanSis, dan bisa saja Agan dan Sista terkena UU ITE dengan aduan pencemaran nama baik.
Namun sejauh ini cara memviralkan kasus pelakor atau pebinor menjadi pilihan banyak orang (korban), karena bisa memberikan efek jera karena identitas pelakor atau pebinor diketahui oleh banyak orang.

Nah, seperti itulah GanSis cara memberikan pelajaran dan mendidik pelakor atau pebinor tanpa melakukan kekerasan fisik namun membuat mereka jera!

Mungkin Agan dan Sista memiliki cara lain yang lebih jitu?
Silakan berikan pendapat GanSis dengan berjejak komentar di bawah!

Terima kasih telah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain.