BANJARMASINPOST.CO.ID, SURABAYA - Tersesat saat jalan-jalan, seorang siswi SMP menjadi korban rudapaksaan. Pelakunya adalah dua satpam. Peristiwa terjadi di kawasan Jl Ngangel Jaya, Surabaya.

"Salah satu pelaku, menawari mengantar pulang korban dan diiyakan," ujar Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti, Jumat (1/2/2013). Korban, sebut saja Bunga, belum lama tinggal di Surabaya.

Pelaku adalah Wayan Agus Wicaksana (21 tahun) yang berasal dari Madiun, dan warga asal Diwek Jombang, Abdul Rohman. Keduanya satpam di sebuah klinik kesehatan di kawasan Bunga tersesat. Wayan adalah pelaku yang menawari mengantar pulang Bunga.

Berdalih saat itu masih jam kerja satpam, Bunga diajak masuk Wayan ke dalam mess satpam, di dalam klinik tersebut. Terus melihat kemolekan Bunga, Wayan akhirnya merayu dan sempat mengancam korban.

Rohman semula justru mencurigai rekannya berbuat cabul, dan kemudian mendobrak kamar Wayan. "Sempat marah atas perbuatan Wayan, tapi melihat tubuh korban akhirnya Rohman juga ikut merudapaksa," tutur Suparti.

Kasus ini dilaporkan orang tua Bunga ke Polrestabes Surabaya. Kedua pelaku pun langsung diciduk dari tempat kerjanya oleh Jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes.

Link: hxxp://banjarmasin.tribunnews.com/2013/02/02/berdalih-mengantarkan-satpam-rudapaksa-siswi-tersesat

lensaindonesia..com: Kelakuan dua satpam Laborat dan Klinik Pramita, masing-masing Wayan Agus Wicaksana (21), asal Madiun dan Abdul Rohman (31), asal Diwek, Jombang, keduanya tinggal di Mess Pramita di Jl Ngagel Jaya ini sungguh tak layak ditiru. Pasalnya, dua pria bejat ini tega merudapaksa seorang bocah ingusan yang masih berstatus siswi SMP.

Sebut saja Melati (14), siswi sebuah SMP yang tinggal di Kawasan Gubeng Kertajaya yang belum lama tinggal di Surabaya ini harus menerima kenyataan pahit kala tersesat saat jalan-jalan. Anak Baru Gede (ABG) asal Semarang ini pun menjadi korban rudapaksaan dua satpam bejat Laborat dan Klinik Pramita Surabaya.

“Korban memang awalnya jalan-jalan sendirian dan kesasar. Akhirnya korban bertemu dengan tersangka Wayan dan diajak masuk ke kamarnya,” terang Kasubbag Humas Kompol Suparti didampingi Kanit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) AKP Suratmi, Jumat (1/2/2013).

Dengan bujuk rayu ditambah rasa takut korban, akhirnya tersangka pun berhasil menggauli korban di kamarnya. Tanpa disadari Wayan, aksi cabulnya dipergoki beberapa temannya, termasuk Rohman. Rohman pun dengan pura-pura marah, mendobrak pintu kamar dimana Wayan sedang menyetubuhi korban.

Tapi saat melihat tubuh korban yang terbuka di beberapa bagian, membuat Rohman juga terangsang kemudian ikut andil. Rohman langsung meremas dada dan memegangi kaki korban.

Setelah puas, korban yang tidak tahu rumahnya, malah ditelantarkan di pinggir jalan. “Harusnya bila memang berniat menolong, korban diantar ke kantor polisi terdekat. Bukannya malah ditelantarkan setelah semalam diinapkan,” terang Suparti.

Sampai akhirnya, setelah ditolong orang lain, korban pun berhasil pulang. Orang tua korban yang kebingungan dan mencari keberadaan, langsung gembira karena sebelumnya mereka sempat melapor kepergian korban.

Begitu mendengar cerita korban kegembiraan berubah menjadi kemarahan dan akhirnya melapor ke polisi. Setelah memeriksa saksi dan memintakan visum atas korban, kedua tersangka pun akhirnya diamankan. @rakhman_k

Link: hxxp://www.lensaindonesia..com/2013/02/01/satpam-laborat-dan-klinik-pramita-kompak-rudapaksa-siswi-smp.html

Dasar satpam bermental ababil.