Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Disleksia? Mungkinkah Bagi Penderitanya Untuk Meraih Kesuksesannya?

adivaazzahraAvatar border
TS
adivaazzahra
Disleksia? Mungkinkah Bagi Penderitanya Untuk Meraih Kesuksesannya?
Halo, assalamu'alaikum dan selamat pagi untuk semua.

Disleksia? Mungkinkah Bagi Penderitanya Untuk Meraih Kesuksesannya?
dokpri

Oke, GanSis. Kali ini aku mau bahas mengenai orang-orang yang katanya 'bodoh' karena kesulitan untuk membaca dan menulis.

Dalam ilmu psikologi, kesulitan belajar pada anak, disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah karena menderita disleksia.

Apa sih, disleksia itu?

Quote:


Nah, akibat para penderita ini mengalami kesulitan untuk membaca, menulis atau pun mengeja. Akhirnya orang-orang sekitar sering membully, menjauhi, menganggap mereka bodoh dan nakal.

Mirisnya, tidak semua orang paham mengenai kondisi mereka dan tidak semua guru mau memahami. Bahkan sangat jarang yang mau menerima itu. Justru mereka yang harusnya mengajarkan peserta didiknya untuk menghargai kekurangan orang lain, juga turut serta untuk membully.

Apa sih yang menjadi ciri seseorang itu menderita disleksia?

Berikut ini beberapa gejala atau ciri yang muncul pada anak usia sekolah jika ia menderita disleksia.
Quote:


Namun, di balik kesulitan-kesulitan itu, tidak sedikit juga loh, di antara mereka yang berhasil meraih kesuksesannya di berbagai bidang. Siapa sajakah mereka? Yuk, kita lihat.

1. Leonardo da Vinci
Disleksia? Mungkinkah Bagi Penderitanya Untuk Meraih Kesuksesannya?


Leonardo da Vinci, kurasa ... tak sedikit orang yang mengenalnya. Sebab, di masa sekolah, pada pelajaran Seni Budaya, guru kita telah memberitahu hal ini tentunya. Memberitahu mengenai tokoh-tokoh dalam aliran-aliran seni dan karyanya.

2. Agatha Christie
Disleksia? Mungkinkah Bagi Penderitanya Untuk Meraih Kesuksesannya?


Nah, kalau tokoh yang satu ini. Pasti kalian juga mengenalnya, bukan? Sebab, karya-karyanya sudah mendunia. Hayo, siapa yang tahu karya beliau?

3. Muhammad Ali
Disleksia? Mungkinkah Bagi Penderitanya Untuk Meraih Kesuksesannya?


Yakin nih, aku. Yang suka nonton tinju, pasti tahu siapa dia.😁

4. Albert Einstein
Disleksia? Mungkinkah Bagi Penderitanya Untuk Meraih Kesuksesannya?


Kalau yang satu ini, anak-anak IPA pasti tahu. Karena di mata pelajaran IPA, ia sering disebut-sebut dan rumus-rumus temuannya juga sering digunakan.

Nah, itu 4 contoh tokoh yang bisa kita jadikan motivasi untuk terus berkarya dan mengukir prestasi. Sejatinya, kekurangan bukanlah penghalang untuk kita menggapai mimpi, mengukir prestasi, dan meraih kesuksesan.

Tokoh-tokoh yang mengalami disleksia, sebenarnya bukan hanya mereka saja. Masih ada banyak sebenarnya. Akan tetapi, cukup itu saja yang aku tampilkan. Selebihnya, bisa searching sendiri aja.😁

Aku menuliskan ini, bukan untuk mengungkit luka para penderita disleksia, tetapi aku hanya ingin menyampaikan bahwa ... di balik kekurangan yang kalian miliki, ada banyak potensi yang bisa kalian kembangkan. Asalkan kalian tidak lelah berjuang dan putus asa.

Di sini, aku juga mau menyampaikan kepada guru, keluarga, dan masyarakat luas bahwa seorang anak yang kalian katakan bodoh, nakal, dan banyak umpatan lagi, sebenarnya tidak demikian. Bisa saja itu terjadi karena mereka terkena disleksia.

Jadi, ketika ciri-ciri yang aku sebutkan di atas kalian temukan pada orang-orang di lingkungan kalian. Jangan langsung menghakimi, membully, dan menjauhi. Tetapi, cari tahu dulu, apa anak itu normal atau dia memang terkena disleksia.

Kasihan jika mereka hancur dan gagal, lalu mereka putus asa atau paling fatal, mereka trauma dengan orang-orang di sekitarnya. Takut bertemu orang, takut bersekolah, karena ia menganggap tempat-tempat itu sebagai ancaman.

Kalau memang tidak tahu cara menanganinya, tidak usah ikutan membully. Lebih baik cari orang yang ahli di bidang itu. Konsultasikan.

Hidup di dunia, tidak semua orang harus sempurna. Kekurangan itu, Allah yang kasih. Bukan kemauan mereka yang tidak normal seperti orang-orang di sekitarnya. Itu di luar kuasa mereka.

Aku bicara seperti ini, karena aku punya adik yang dibully di lingkungan dan sekolahnya. Bahkan guru pun ikut membully. Dan akhirnya dia trauma untuk sekolah. Dia sampai menakut-nakuti adik perempuannya untuk tidak sekolah, karena dia bilang, di sekolah banyak orang jahat.

Na'as sekali, di usianya yang sudah 17 tahun, aku baru menemui pelajaran psikologi dan menemui istilah disleksia. Sudah terlambat untuk mengusahakan dia tetap belajar. Dia sudah menyerah. Tetapi, aku masih punya harapan untuk dia. Semoga suatu hari nanti, saat aku menjadi seorang pendidik, saat gelar sarjana telah kuraih, semoga bisa turut membawanya ke tanah rantau, dan sedikit demi sedikit mengajarinya ilmu di sekolah, mengikis ketertinggalan-ketertinggalan yang sudah dia lewati.

Untuk orang-orang yang mengaku normal, semoga bisa mengambil pelajaran dan melihat sisi positif dari segala sesuatu.

Sekian dulu thread-ku pagi ini. Semoga enggak ada yang tersinggung dengan tulisanku ini. Selamat beraktivitas. Assalamu'alaikum.


Adiva Azzahra,
Gowa, 8 Maret 2021


Sumber:
Narasi: Opini dan di sini
Gambar: di sini
misstumbler
Richy211
zulmusarofah
zulmusarofah dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.9K
43
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.