Kejadian Viral Media Sosial



Harus berapa banyak korban lagi manusia dimangsa buaya? Dari berbagai daerah di indonesia, sudah begitu banyak korban berjatuhan. Para pengguna media sosial ramai membicarakannya, membagi video kejadian dan juga bertebaran di dunia maya.

Tentang sesorang bocah dari kalimantan yang diterkam buaya didepan mata ayahnya sendiri. Kejadian yang sangat memilukan hati, seperti seolah terhantam godam, remuk berantakan. Nyesek.


Ketika manusia dan mahkluk hidup lainnya tidak pagi peduli pada kesimbangan alam semesta, apa yang akan terjadi?

Oke, tidak perlu panjang kali lebar, langsung saja, Beredarnya Kabar Bocah 8 Tahun Diterkam Buaya Ini Bikin Geger Dunia Maya, Apa Pendapatmu?




Kejadian serupa sebenarnya bukan kali pertama, dari berbagai daerah di indonesia, sudah banyak manusia dimangsa hewan buas seperti harimau, ular dan buaya.

Permasalahanya adalah kesadaran tentang kesimbangan alam semesta, masih dibaikan. Penebangan hutan masih banyak terjadi, kerusakan lingkungan begitu nyata didepan mata.


Ironisnya, masih terabaikan, kurang dipedulikan, bahkan kalah dengan keserakahan manusia. Miris sekaligus sedih.



Melibatkan Pawang Buaya






Terlepas dari pernyataan di atas, mari kita doakan korban diterima dalam Pangkuan-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Amin


Kejadian demi kejadian serupa, seharusnya bisa menjadikan peringatan waspada, terutama untuk masyarakat yang tinggal di sepanjang pinggiran sungai dan rawa-rawa. Baik di kalimantan, sumatera dan seluruh indonesia.

Sedikit cerita, ane sendiri lahir dan besar di kalimantan tengah. Waktu kecil sudah terbiasa bermain di hutan dan sungai.

Bahkan menurut keyakinan dan kepercayaan suku dayak terdahulu, sungai sangat penting bagi kehidupan. Seseorang akan masih bisa hidup dengan minum air dan mencari ikan di sungai.

Demikian kenapa, banyak masyarakat Boerneo yang tinggal di pinggiran sungai.

Masih teringat jelas saat pembebasan lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Banyak hewan seperti babi dan beruk masuk ke desa-desa. Tersebab mereka tidak punya rumah lagi di hutan.

Bahkan perburuan babi hutan dan beruk berikan hadiah oleh perusahaan setempat. Karena merusak pohon sawit.

Karena itu banyak babi hutan mati sia-sia, bukan dikonsumsi seperlunya. Melainkan pembantaian masal.

Akibatnya hewan buas seperti ular, buaya dan harimau tidak bisa berburu babi atau hewan lainya lagi dan mulai menyerang manusia karena kelaparan. Jika sudah demikian, apa yang harus dilakukan?

Bagi daerah-daerah di indonesia yang masih memiliki hutan, seharusnya bisa menjadikan kesadaran untuk tetap menjaga hutan agar keseimbangan alam semesta terjaga. Lebih khusus hutan, gunung dan sungai.

Bagaimana menurut sahabat kaskuser, punya pendapat lain? Yuk diskusikan di sini

Belajar Bersama Bisa Bisa dan Terimakasih

Sumber: Opri
Referensi: Kompas , Vidio kiriman Whatsapp Group