1. Bunga Asli vs Bunga Virtual

I love you. Apa yang akan kalian rasakan jika seseorang yang paling kalian cintai mengucapkan kalimat pendek tetapi sangat manis tersebut? Senang? Terkejut? Atau bahkan sampai berteriak karena bahagia?

Lalu bagaimana kalau kalimat itu diucapkan sambil berlutut dan dilengkapi dengan sodoran bunga? Kalau saya, sih, pasti meleleh, ya. Guling-guling

Nah, jika orang-orang zaman dahulu, sering sekali berburu bunga cantik seperti mawar merah yang didaulat sebagai lambang cinta lalu diberikan kepada pasangan untuk mengungkapkan perasaan, zaman sekarang beberapa orang sudah meninggalkan tradisi tersebut dan beralih ke bunga virtual.

Selain lebih simple, si pemberi juga tidak perlu repot-repot pergi ke toko bunga dan memilih bunga yang sering tidak sesuai keinginan. Dengan memberi bunga virtual, si pemberi kini bisa mendesain sendiri bentuk dan warna bunga sesuai keinginan. Bahkan kini bunga virtual bisa dikirimkan melalui email. Agan Sista lebih suka yang mana?


sumber


2. Surat vs Video Call

Aku kangen kamu sayang ...

Ahiw! Siapa yang sering menerima atau mengucapkan kalimat tersebut kepada kekasihnya? Saat sedang menjalin sebuah hubungan asmara, dunia memang terasa milik berdua, ya. Jadi kalau sebentar saja tidak berjumpa, rasa kangen langsung melanda.

Orang zaman dahulu sering mengungkapkan rasa kangen lewat surat, ditulis pelan-pelan dengan segenap perasaan, sesekali diselipi penggalan puisi cinta, ditorehkan di atas selembar kertas bergambar hati dan dibungkus dengan amplop merah muda beraroma bunga. Eeaaa 😁😁


sumber

Berbeda dengan zaman sekarang, di mana ponsel pintar hampir mendominasi semua kalangan, membuat orang-orang sekarang beralih mengungkapkan rasa kangen lewat video call. Selain lebih cepat sampai, lewat video call kita bisa langsung melihat wajah dan mendengar langsung suara orang yang kita rindukan. Jadi rasa kangennya bisa terobati, atau justru semakin bertambah berkali-kali lipat? 😁


3. Bicara Langsung vs Chatting

Met malem
Lagi di mana?
Sudah makan belum?
Lagi apa?

Siapa sering menanyakan pertanyaan random tetapi monoton seperti ini kepada pasangan? Hayo ngaku!


sumber

Jika orang zaman dahulu menanyakan hal-hal tersebut saat bertemu secara langsung, zaman sekarang orang-orang menanyakannya setiap jam, menit, detik lewat aplikasi chatting.

Apa tujuannya? Apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut sekadar basa-basi untuk memulai pembicaraan selanjutnya, atau memang sebuah bentuk perhatian seseorang kepada pasangannya? Siapa yang tahu?

Yang pasti, entah bertemu secara langsung atau bertanya lewat chatting, menanyakan hal-hal remeh-temeh bagi orang yang sedang dimabuk asmara itu hal yang menyenangkan. Setuju?


4. Menyimpan Foto di Dompet vs Menyimpan Foto di Medsos

Coba siapa yang masih menyimpan foto kalian dengan pasangan di dalam dompet? *angkat tangan

Orang-orang zaman dahulu sering mengabadikan momen kebersamaan mereka menggunakan kamera analog yang masih menggunakan klise dan baterai. Meski membutuhkan waktu sedikit lebih lama karena proses pencucian foto, orang-orang zaman dahulu tetap bahagia dan bersemangat menunggu foto mereka jadi.

Setelah jadi, mereka akan menyimpan foto penuh kenangan bersama pasangan ke dalam sebuah album atau menyelipkannya ke dalam dompet supaya bisa dilihat setiap hari. Huaaa 😍


kamera analog

Sementara orang-orang zaman sekarang sudah beralih ke kamera polaroid yang bisa langsung menghasilkan foto cetak, atau mengabadikan momen bersama lewat kamera ponsel pintar yang canggih dan menyimpannya di sosial media.

Terlebih lagi, kini seiring berkembangnya zaman, banyak tersedia aplikasi filter yang bisa mengubah foto sesuai yang kita inginkan. Bahkan kini ada juga filter yang bisa mengubah jenis kelamin. Nah, lo





Referensi: Opini pribadi