Assalamu'alaikum Gansis

Apa kabar semuanya? Semoga semua dalam keadaan baik-baik saja ya.



Hewan peliharaan sangatlah banyak. Entah mereka memelihara karena itu hobi, butuh teman, kelihatan menggemaskan, dan lain sebagainya. Memelihara hewan bukan sembarang memeliharanya saja. Ada kalanya kita wajib memberinya makan, minum, tempat yang layak dan memberinya perlindungan. Jika sakit, kita pun wajib memberinya obat khusus hewan atau membawa ke dokter hewan jika sakitnya parah.

Hewan yang kita pelihara, terkadang membuat keonaran, keributan, atau memecahkan sesuatu. Apa kita harus marah? Jangan. Hewan memanglah tidak mempunyai akal. Mereka bermain sesuka hati jika kita lepaskan dari kandang. Atau kalian tidak memasukkan hewan peliharaan kalian ke kandang khusus.



Seperti halnya diriku. Memang beda-beda memelihara hewan. Aku memelihara kucing dari tahun 2013. Saking senangnya dengan hewan berkumis ini, aku sampai mengadopsi kucing nenek yang berjenis kelamin perempuan supaya beranak pinak. Kucing pertama yang aku pelihara berjenis kelamin laki-laki yang sudah berusia 3 tahun. Kucing yang aku pelihara hanya kucing biasa. Yang penting punya hewan peliharaan yang bisa dijadikan keluarga juga.



Karena aku tinggal di desa, banyak kucingku meninggal karena makan tikus yang sudah memakan racun. Makan di rumah selalu kenyang, tetapi kalau tahu dunia luar pasti membawa tikus, cicak, kupu-kupu, bahkan kresek untuk dibawa pulang.

Bawa tikus pulang ke rumah ternyata akan diberikan kepada anaknya. Hewan saja sangat perhatian terhadap anaknya. Kalau aku tidak mengetahuinya, seringkali kucing-kucing sudah memakannya. Terlihat dari kumis yang ada bercak darahnya. Namanya juga kucing, kalau dinasehati mereka tidak akan tahu dengan bahasa kita. Namun, terkadang mereka mengerti dengan ucapan kita.

Banyak yang bilang jika memelihara kucing yang banyak, pasti akan kewalahan. Nyatanya tidak, Gansis. Kalau kita merawat mereka dengan penuh kasih sayang, menganggapnya sebagai keluarga, yakin pasti ada kebahagiaan karena para anak kucing senang bermanja, kita tidak akan merasakan yang namanya susah. Justru yang kita rasakan, rumah makin ramai dengan ulah mereka. Memang kucing-kucingku ini tidak aku taruh di kandang seperti pada umumnya. Tidak tega. Jadi, mereka biasa tidur di kursi ruang tamu, ruang tengah ataupun di dapur.



Setelah subuh, semua kucing kukumpulkan untuk makan pelet. Pas sarapan, aku beri tempe rebus campur ikan pindang salem kukus atau bandeng kukus yang digoreng sebentar. Siang dan sore aku beri pelet lagi. Makan malamnya, aku beri makan yang sama seperti sarapan tadi. Kadang kalau mau tidur malam, aku beri pelet lagi. Biar mereka tidak mengeong terus.



Terkadang banyak yang bilang jika merawat kucing itu repot dari pakannya dan tempat buang kotorannya. Menurutku itu mudah kok. Tinggal kasih pakan pelet aja juga tidak apa-apa. Akan tetapi, aku dari dulu memberi makan kucing pakai tempe rebus dan ikan rebus. Karena sumber proteinnya dapet. Kucing gampang gemuk dan tidak gampang sakit. Pernah aku beri nasi yang kucampur dengan ikan. Beberapa kucingku BAB-nya ada yang encer dan gemuknya lambat.

Masalah ekonomi, aku tidak terlalu memikirkan berapa nominal yang aku keluarkan untuk kucing. Namanya juga pecinta kucing, yang penting mereka makannya seneng dan tidak sakit-sakitan, aku juga ikutan bahagia melihat mereka sehat semua. Anggap saja ini amal jariyah. Aamiin ya rabbal alamiin.