ribkarewang
TS
ribkarewang 
Cerita Jalanan Yang Tak Dirindukan


Haloo GanSist, apa kabar hari ini, kiranya sukacita dan kebahagiaan selalu menaungi kita semua.

Hari ini ane mau cerita kisah saat ane di jalanan, hampir 15 tahun hidup ane di sana dan banyak kisah yang msih tersimpan di hati ane. Baik kenangan baik atau pun buruk, tapi dari banyak kisah, ada beberapa pelajaran yang ane dapat. Jangan mudah menyerah, harus punya mental kuat, punya sikap peduli yang lebih ke orang lain. Jadi terkadang orang menilai jalanan itu jahat, ada benarnya tapi ada tidaknya juga, semua tergantung kita.



Ane mulai hidup di jalanan tahun 91, saat teman seumuran ane masih SMA, tapi gw malah kerja. Bukan karena orang tua meminta, tapi karena tidak tega harus membiayai ane ama saudara yang sudah kelas 3 SMA. Pernah jadi kernet truk gandeng, jual tiket bus di Pekalongan, jualan batik di Bengkulu. Jual bawang dari Jambi ke Batam, jual tiket travel di Tembilahan-Rengat. Jual tiket speedboat di Sei Guntung Riau. Ngamen di sepanjang Magelang-Muntilan. Jualan koran di Pulau Gadung. Jual tiket di terminal Ubung, Bali.

Segala pekerjaan ane ambil yang penting ane ga nyolong sama jual diri. Walau pun seorang perempuan di jalanan pasti imagenya buruk tapi ane masa bodo. Hidup di jalanan tak selamanya bergaul dengan alkohol, dan freesex. Banyak temen ane yang ngamen sambil kuliah, sekarang jadi pengacara.



Ane di jalanan sudah agak besar, sudah tahu mana yang benar atau salah. Punya modal bisa bela diri walau dikit. Yang sering buat ane sedih saat di jalanan ane sering bertemua anak-anak yang TERPAKSA dan DIPAKSA untuk ada di jalanan. Mereka yang punya orang tua tapi tak peduli, bahkan banyak dari mereka yang dibiarkan di jalanan dan uangnya untuk keluarga mereka.

Ada juga yang di jalanan karena merasa hanya itu tempat yang bisa menerima mereka tanpa melihat latar belakang. Ane pernah punya teman, cakep sekali dia jadi pengamen setelah lulus SMA, suaranya bagus, hanya saja dia lahir dari wanita yang dirudapaksa dan jadi gila. Dibesarkan oleh neneknya hanya bertiga di rumah. Setelah neneknya meninggal hanya tinggal dia berdua. Sampai tidak berani menikah karena minder dengan keadaannya, jalanan adalah tempat dia bisa merasakan kebebasan.



Hidup di jalanan ane juga banyak kenal segala macam profesi, dari pramuria, jambret, tukang becak, sampai penipu dan penjual anak. Sampai pegawai kantoran, buruh pabrik ... tidak semua yang terlihat nakal adalah orang nakal. Pun tak semua orang berpakaian rapi adalah orang berkelas. Ada salah satu pengalaman ane pas kerja di Bali, ada yang beli tiket tanpa nawar, pakai sendal jepit, celana pendek. Harga tiket bus AC kala itu Denpasar-Surabaya 45.000. Kalau VVIP yang jok 2-1 harga 65.000. Pria yang terlihat gembel itu memberi 100.000 dan tidak minta uang kembali.

Besoknya ane pas baca koran di penjual keliling, ternyata dia salah satu pemilik Kafe yang tengah naik daun karena jadi langganan artis. Yaah kita tidak bisa begitu saja menilai apa yang terlihat.

Itu semua memang cerita masa lalu, tapi banyak pelajaran yang ane dapat selama di jalanan. Dan kita tidak pernah tahu masa depan seperti apa yang kelak kita hadapi. Teman ngamen ane banyak yang jadi orang sukses. Teman nyemir di terminal ada yang sekarang jadi PNS bahkan punya jabatan.

Setiap orang asal ada kemauan, punya rasa rendah hati, menerima kritikan dan tidak mudah menyerah pasti akan jadi orang yang sukses. Tapi yang utama dan terutama pasti mengandalkan Tuhan, itu pasti, yakini dan imani rancangan Tuhan pasti yang terbaik buat kita.



Ok sekian cuap-cuap dari ane sampai jumpa di thread selanjutnya.

Foto : Google
Sumber : Opini pribadi
Diubah oleh ribkarewang 28-02-2021 01:51
iyan.raambo123b4permantien212700
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.5K
48
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.