Kaskus

Entertainment

husnamutiaAvatar border
TS
husnamutia
Nostalgia 80s: Sandiwara Radio dan Film Saur Sepuh
Nostalgia 80s: Sandiwara Radio dan Film Saur Sepuh


Selalu ada kenangan tak terlupakan dari era 80s dan 80s. Salah satu hiburan populer pada zaman itu adakah radio dengan acara unggulannya sandiwara radio.

Apa itu Sandiwara Radio?

Sandiwara radio adalah seni pertunjukan yang mengandalkan tampilan audio tanpa visual. Jadi pendengar hanya bisa membayangkan setiap adegan berdasarkan suara semata.

Berawal dari Sandiwara Radio inilah kemudian banyak yang diadaptasi menjadi sebuah film seperti, Saur Sepuh, Tutur Tinular, Misteri Gunung Merapi, Babat Tanah Leluhur, dll.

Dari sekian banyak sandiwara radio yang populer adalah Saur Sepuh. Sebenarnya Sandiwara Radio yang lain tak kalah menarik. Hanya saja kali ini fokus ane pada Saur Sepuh. Karena sandiwara radio ini yang paling diinget dan filmnya cukup mewakili bayangan.

Sebenarnya ane sendiri gak inget sama sekali seperti apa Sandiwara radionya. Karena ane justru kenal dengan film layar lebarnya yang sering di putar di layar tancep. Itu pun ane masih kecil banget dan gila itu tayangan 21+ ane masih usia balita. (Mata balitaku ternoda wkwkw).

Namun dari sekian banyak sandiwara radio pengisi suaranya hampir semua itu-itu lagi. Biasanya untuk suara tokoh utama Fery Fadli, terus tokoh perempuannya Eliermawati. Kemudian ada Ivone Rose, Maria Oentoe, Anna Sambayon, Idris Apandi dll. Nah suara yang paling fenomenal dan khas itu suara Asriati (Mak Lampir). Jangan keliru Asriati ini dubbernya sementara Farida Pasha itu pemeran Mak Lampir.

Tahukah gansis, saat Sandiwara radio tayang, biasanya warga berkumpul di satu tempat. Jadi pada duduk melingkari sebuah radio. Khusuk dengan pikiran masing-masing membayangkan setiap adegan wkwkwk.

Paling nikmat saat hujan turun. Frekuensi tak terjangkau, suara ilang tinggal suara gemeresek gak jelas wkwkwk.


Oke, kita kembali ke Saur Sepuh.

Nostalgia 80s: Sandiwara Radio dan Film Saur Sepuh
SS.Dr Wikipedia


Saur Sepuh adalah Sandiwara radio yang tayang tahun 1980 an (ane belum lahir) merupakan karya asli dari Niki Kosasih. Dengan pengisi suara Fery Fadli, Eliermawati. Menceritakan Petualangan Brama Kumbara, Mantili dan Lasmini. Berlatar belakang kehidupan pada zaman kerajaan Majapahit.

Sandiwara radio saur sepuh ini terdiri banyak episode lebih dari 20, di mana setiap episode terdiri dari beberapa seri (sekitar 30). Tayang setiap hari selama 30 menit (termasuk iklan).

Sinopsis singkat

Tokoh Brama Kumbara adalah tokoh sakti mandraguna yang merupakan tokoh utama dalam sandiwara ini. Pada akhirnya nanti Brama kumbara menjadi raja di kerajaan Madangkara. Digambarkan sebagai sosok tampan, berwibawa dan bijaksana. Mempunyai sebuah pedang bernama pedang biru. Dalam versi sandiwara radio pedang ini hanyalah pedang biasa yang mempunyai kembaran yaitu pedang merah (dimiliki Mantili yang tak lain adalah adik tiri Brama Kumbara). Kedua pedang biru dan merah akan patah jika disatukan. Di dalam pedang Biru terdapat gulungan yang berisi silsilah keluarga Brama Kumbara yang tak lain adalah keturunan raja Madangkara.

Brama Kumbara ini mempunyai sahabat yang berupa Burung Rajawali raksasa yang konon katanya jelmaan Dewa Brahma. Rajawali ini ikonik ya gansis. Soalnya ini lekat di anak-anak, (mimpi punya rajawali wkwkwk).

Mantili digambarkan sebagai seorang pendekar cantik. Dengan sikapnya yang keras dan meledak-ledak.

Mantili ini adalah musuh bebuyutan Lasmini. Seorang pendekar wanita yang kontroversial. Terkenal sebagai pendekar yang banyak ulah dan jalang. Lasmini mempunyai dendam pribadi terhadap Brama kumbara. Namun setelah bertemu ia justru jatuh cinta. Akan tetapi cintanya ditolak dan menjadikan Lasmini semakin brutal. Namun pada akhirnya ia nanti saling jatuh cinta dengan Bentar (anak Brama Kumbara) terjadilah cinta beda usia.

Hubungan itu tentu banyak ditentang terlebih oleh Mantili yang tak lain adalah bibi dari Bentar. Lasmini dan Mantili terlibat pertempuran yang hampir menghilangkan nyawa Mantili. Di saat seperti inilah Bentar yang kecewa mengatakan pada Lasmini "Bibi kamu jahat, pembunuh." Hal ini sangat menyakitkan hati Lasmini, bagaimana tidak sakit dikatakan sebagai orang jahat oleh orang yang dicintai ya gan sis?

Namun ternyata Bentar hanya dimulut saja mengatakan hal itu karena dalam hati nya tetap cinta. Pada akhirnya Bentar akan dijodohkan dengan Dewi Anjani anak pejabat kerajaan Padjadjaran yang tak lain adalah anak dari Lasmini.

Rumit ya gansis. Karena memang cerita ini sangat panjang.

Nah itu tadi sinopsis singkat dari Sandiwara radionya karena aslinya sangat panjang. Nah dari Sandiwara Radio ini kemudian diangkat menjadi layar lebar. Menurut ane film ini cukup bagus meskipun tampilan cahayanya kurang terang. Akan tetapi cukup mewakili gambaran para penggemar sandiwara radionya. Dari film ini kita bisa lihat gambaran kerajan pada jaman dulu. Adegan perangnya cukup epik loh gansis. Terlihat betapa film ini digarap dengan cukup serius. Langsung deh simak.

Spoiler for film Saur Sepuh:


Film ini ada 6 episode kalau gak salah. Saur sepuh I Satria Madangkara, Saur Sepuh II Pasanggrahan Keramat dan Saur Sepuh III. Untuk filmnya sepertinya ada banyak versi tetapi yang paling tidak bisa diterima adalah yang terakhir. Dibintangi Samuel Zaglyn, Cut Meyriska uang diproduksi di SCTV karena dianggap tidak sesuai dengan Sandiwara Radionya dan menyalahi budaya nusantara.

Untuk mengingatkan memori berikut ini adalah versi sandiwara radionya. Silahkan di simak.

Spoiler for :




Terima kasih sudah ikut bernostalgia. Tulisan ini saya ulas berdasarkan ingatan juga informasi yang ane ambil dari sini

Salam
Mutia AH
Junmai92
galigulagalu
tien212700
tien212700 dan 43 lainnya memberi reputasi
40
9.8K
400
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
925.1KThread91KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.