Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Penambahan pasukan ke Intan Jaya dikhawatirkan kian resahkan warga
Penambahan pasukan ke Intan Jaya dikhawatirkan kian resahkan warga


Jayapura, Jubi – Legislator Papua dari daerah pemilihan Kabupaten Intan Jaya, Nabire, Deiyai, Paniai, Dogiyai, dan Mimika, Thomas Sondegau, khawatir penambahan pasukan keamanan ke Intan Jaya, kian membuat warga di sana khwatir.

Sebanyak 100 anggota Brimob Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dikirim membantu pengamanan di Kabupaten Intan Jaya, 18 Februari 2021 lalu.

Menurut Thomas Sondegau yang merupakan anak asli Intan Jaya, konflik bersenjata antara aparat keamanan dan pejuang kemerdekaan Papua, di Intan Jaya yang memanas belakang ini makin mengkhawatirkan warga di sana.

“Kita lihat seolah-olah semua pasukan dari Brimob dan TNI diturunkan dan akhirnya masyarakat Intan Jaya merasa tidak nyaman,” kata Thomas Sondegau ketika menghubungi Jubi melalui panggilan teleponnya, Minggu (21/2/2021).

Anggota Fraksi Demokrat DPR Papua meminta pemerintah melakukan pendekatan dialogis, untuk menyesaikan masalah di Intan Jaya. Strategi itu diharapkan dapat mengurangi potensi kontak senjata kedua pihak yang berkonflik, agar tak ada lagi sipil menjadi korban sia-sia.

Katanya, situasi di Intan Jaya kini ibarat pemerintah sedang berkonflik melawan negara lain. Selain ‘penebalan’ pasukan, aparat keamanan yang bertugas di sana dilengkapi persenjataan canggih.

Selain itu, diduga para penembak jitu dari berbagai satuan keamanan juga diturunkan ke Intan Jaya.

“Kami harap negara melihat masalah ini dengan baik agar rakyat tidak selalu menjadi korban. Karena kini rakyat trauma dengan kondisi di sana. Akhir akhir warga Intan Jaya tertekan akibat konflik aparat keamanan dan OPM,” ujarnya.


Thomas Sondegau minta pemeritah menarik pasukan non-organik dari Intan Jaya. Katanya, jika itu tak dapat dilakukan dengan pertimbangan alasan keamanan setidaknya keberadaan pasukan non-organik di sana dapat dikurangi.

“Masyarakat Intan Jaya hari ini serba salah. Makanya kami harap Panglima TNI dan Kapolri menarik pasukan non-organik di sana. Minimal dikurangi,” ucapnya.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, pekan lalu, sebanyak 100 anggota Brimob Polda Nusa Tenggara Timur dikirim membantu pengamanan di Kabupaten Intan Jaya.

Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif, mengatakan para anggota dari Satuan Brimob ini akan diberangkatkan akan ikut mengantisipasi gangguan kelompok bersenjata di Papua.

“Para personel diminta tidak meremehkan kondisi di wilayah Papua. Sebanyak 100 orang berangkat, yang kembali juga harus 100 orang. Tidak boleh berkurang dengan alasan apapun,” kata Kapolda Irjen Pol Lotharia.

Katanya, para anggota Brimob itu diminta selalu mengawali tugas dengan doa serta mematuhi SOP.

Ratusan personel Brimob Polda NTT itu akan diperbantukan di Intan Jaya selama enam bulan ke depan. Tugas mereka untuk menambah dan ‘mempertebal’ keamanan di sana. (*)

https://jubi.co.id/papua-penambahan-...ntan-jaya/amp/
Tarik pasukan atau tambah terus solusinya?

Kalau saya bikin banyak pos isi prajurit terbaik jadi kalau KKB nyerang bisa ditahan
muhamad.hanif.2
Alfan.Frink
Alfan.Frink dan muhamad.hanif.2 memberi reputasi
2
786
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.