Halo sahabat iyaniloo..
Apa kabar semua? semoga sehat selalu yahh..Aamiin
kali ini aku akan bercerita sebuah pengalaman hal yang pernah terjadi waktu kamu masih kecil, mungkin teman - teman sudah tahu..
semoga terhibur yah, karena cerita ini aku hanya ngarang untuk bercerita.




Teman – teman? Pernahkah kalian melihat jarum suntik?
entah mengapa sebagian orang ketika masih anak-anak ia takut dengan jarum suntik. 

Aku juga takut dengan jarum suntik. Membayanginya saja sudah ngeri apalagi melihat langsung di depan
mata.

Pengalaman pertama yang aku ingat dengan jarum suntik adalah ketika usiaku sekitar 4 atau 5 tahun.

Pada waktu itu sedang berlangsung acara di sekolahku yaitu program kesehatan. Kemudian datanglah dokter ke kelas dan aku tidak menyadari kalau dia membawa jarum suntik. Di suruhlah aku baris bersama teman – teman kelas dan aku tidak
mengetahui kami baris untuk apa?

Dokter meyampaikan
“Hari ini kita akan memberikan vaksinasi jarum suntik agar adek – adek semua sehat”

Setelah menyampaikan hal itu. Dokter tersebut langsung mengeluarkan jarum suntiknya. Aku kaget ketika melihat jarum suntiknya karena mengapa jarumnya sangat panjang. 

Hampir sekelas temanku takut melihat jarum suntik tersebut sehingga dia tidak mau di suntik. Ada yang melarikan diri ke kantin, ada yang menangis, ada yang sok kuat padahal takut, dan lain – lain.

Guruku berkata kepada diriku
“Kamu jangan takut di suntik. Karena rasanya kayakdi gigit semut”.

Setelah mendengar perkataan itu perasaan takut aku dengan jarum suntik mulai menghilang. Karena membayangkan di gigit semut rasanya tidak sakit dan semut itu kecil jadi aku berani. 

Singkat ceritanamaku di panggil oleh dokter.
“Muhammad Ilham Pratama?Ayo silahkan ke depan nak?” kata dokter. 

Jarum suntik di pegang dokter. Kemudian dimasukkan ke daging di lengan kanan aku.

Dan..... 
Aku......
“aaaaaaaaaa”

Aku berteriak pada saat jarum itu masuk ke dalam tubuhku. Rasanya memang di gigit semut tetapi semutnya mungkin memakai behel jadi lebih sakit. Aku juga salah karena melihat jarum suntik itu masuk ke dalam tubuhku. Sejak saat itu aku trauma
dengan jarum suntik.

Pengalaman berikutnya. Waktu aku kelas 6 SD. Menurut dokter langganan aku. Aku diduga sakit hepatitis. Untuk meyakinkan diagnosanya perlu dilakukan cek darah. Singkat cerita pagi – pagi sudah dibangunkan untuk ke lab. setelah sampai di


depan lab, badanku berkeringat dan tangan aku jadi dingin. begitu takutnya, reaksi badanku bisa berubah drastis. Jangan ditanya, waktu diambil darah seperti semula, panas lagi. 

Hasil lab keluar dan ternyata aku memang terkena penyakit hepatitis. Dokter menyarankan untuk opname saja. Akhirnya aku di opname di RS. Ibnu Sina di bagian
anak – anak. Belum juga sampai RS, di perjalanan aku sudah nangis meraung – raung dan tidak mau diinfus. 

Sebenarnya sakitnya Cuma waktu pasang jarumnya, sebenarnya juga tidak terlalu sakit saat disuntik. Cuma takut dan nangis diluan sebelum disuntik. Sedikit sakit ketika bagian atas diinfus disentil kalau air infusnya tidak mau turun. 

Ditambah lagi harus diambil darah tiap pagi untuk mengecek kondisi. Sungguh aku trauma dengan jarum suntik dan jarum infus hehehe.

kalau teman - teman waktu kecil melihat jarum santik bagaimana rasanya?