Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

oktafajaroktaAvatar border
TS
oktafajarokta
"Satu Hati Tiga Kenangan"
Spoiler for Prolog:

Part 1

Ray nampak sibuk hari ini, ia mulai menyetem gitar dan  menyesuaikan oktaf dengan nada vocal nya sendiri. Di depannya ada cukup banyak kertas yg berserakan di atas meja batu pualam yg sangat indah. Kertas itu berisikan lirik dan chord lagu yg akan dibawakannya untuk acara sore nanti. 

Dari semalam ia menghapalnya, beberapa lagu dari musisi international yg sebenarnya tidak begitu ia sukai. Dia lebih sering menyanyikan lagu dari musisi tanah air ketimbang musisi dari manca negara.

"Hari ini pasti rame banget, aku harus performmaksimal" ucapnya pelan sambil memetik senar gitarnya.

"Aku berharap dia datang" kata Ray dalam hati. Lalu ia mulai meringkas gitar miliknya kedalam hardcasenya.

Matanya masih memandang sebuah kertas yg bertuliskan "TRI YG TERAKHIR". Sebuah karya yg ia ciptakan tempo dulu, sewaktu hatinya bergejolak mengetahui satu kenyataan pahit dalam hidupnya.

" Tinnn . . . tinnn . . . " suara klakson mobil berderu.

Sontak jantung Ray berdegub kencang mendengarnya, ia masih melamun saat suara itu muncul tiba – tiba. Membuyarkan segala kenangan dalam hati dan pikirannya.

"Woiiiii . . . Rayyy . . . " Suara hengky sangat familiar di telingannya.

" Ayooo berangkattt . . . " teriaknya lagi di depan pagar rumah Ray.

"woiiii . . . iyaaa aku dengerr . . . gak pakek teriak juga kaliii " balas Ray setengah kesal.

Hengky adalah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan Ray. Soulmateyg selalu ada dalam suka dan duka perjalanan hidupnya.

"Wawww . . . jam berapa ini ??? udah rame banget mall nya . . . "

"Iyaaa, mereka nungguin kamu brooo, kamu bintang nya sore ini" Jawab Hengky cengengesan.

"Hemnnnnn " yaaaa bisaaa jadiii brooo" tanggap Ray enteng.

"kita lewat belakang, Tim EO sudahstandby di lorong belakang Mall" Ucap Hengky sambil berjalan cepat di depan Ray.

Mereka berdua semakin mempercepat langkah untuk mengejar waktu, akibat macet yg disebabkan oleh pengendara motor, yg terjatuh di tengah jalan kota yg mulai ramai menjelang sore hari tadi. Banyak pengendara lainnya stop untuk memberikan pertolongan kepada mereka.

Ray sempat sekilas melihat korban yg sudah duduk di trotoar dan masih menggunakan helm serta mengenakan sebuah sweateryg tak asing baginya.

Namun ia abaikan begitu saja. Mungkin cuma salah lihat pikirnya.

"Hallooo mass " Tegur Rully, salah satu tim EO yg sudah menunggu mereka sembari mengulurkan tangan untuk berjabat.

"Gimana persiapannya???" Tanya Ray

"Sudah mas, MC kami udah membuka acara " jawabnya.

"Sound systemsama pemain band nya udah sett up yakkk" sambung Hengky . . .

"Oooo itu juga sudah mas, nanti tolong di cek lagi aja mas, kalau ada yg kurang bisa langsung panggil saya di belakang panggung. Saya stayterus di sana. Kata Rully menjelaskan.

"Ok boss kuu mantapp . . . " jawab Hengky sambil mengacungkan jempolnya.

"Belum lengkap rasanya untuk menyempurnakan eventkita sore ini, Heemmnnn . . hari ini kita kedatangan seseorang yg mungkin gak asing untuk kalian" MC berbicara di atas panggung dengan semangat.

"Beberapa dari kalian mungkin udah tau siapa dia, tapi buat yg belum tau saya kasih dikit nih biografi bintang tamu kita"

"Seorang musisi dan penulis, yg telah merilis beberapa lagu dan novel. Salah satu lagu yg sangat trendingdi beberapa medsos yg berjudul "Andai Saja" dan beberapa lagu lainnya yg sempat dicover oleh banyak musisi tanah air yg berjudul " Sewindu ".

"Ohhh yaa, dia juga sekarang sedang aktif dalam penyelesaian project novelnya yg diberi judul "DALANG SEBUAH RINDU"Ahh . . . udah gak sabar ni nunggu rilis novelnya . . . " MC terus saja berceloteh seolah mempromosikan Ray.

"Ok . . . gak usah panjang lebar lagi yaa . . . "

"Inilah dia "RAY OKTAVIANO".

Suasana depan panggung riuh oleh sorak suara para fans yg sedari tadi menunggunya. Kaum hawa yg mendominasi para penonton. Dari yg usia belasan hingga usia puluhan tahun berjejer tak sabar menanti sang idola.

"Halloooo . . . selamat soree semuanya " sambut Ray dengan penuh semangat ke atas panggung.

Ray memakai setelan kemeja berwarna merah dengan seluruh kancing yg terbuka, lengan kemeja ny ia gulung hingga di atas siku, ia juga mengenakan kaos berwarna putih di balik kemeja nya yg menambah kesan casual milenial. Perpaduan menggunakan jeansyg berwarna corn flower blue serta gaya rambut spike membuat ia tampak sangat memukau di atas panggung.

***

Bersambung  . . . 



Part 2

Sore ini Ray berencana menyanyikan 3 buah lagu, dua diantaranya adalah karya ciptaannya.

"Baiklahh . . . lagu pertama untuk kalian adalah "Walau Habis Terang" NOAH . . . " Ray berucap sambil mengangkat tangan kanannya lalu menunjukkan 3 jari memberi isyarat hitung mundur kepada para pemain band.

" Walau Habis Terang" yg di cover ulang oleh Ray dibuat dengan nada agak sedikit cepat agar para penikmatnya bisa ikut lompat – lompat saat Ray performing.

Alhasil penonton semakin ramai di depan panggung hingga memenuhi hampir sebagian besar lantai bawah mall tersebut. Terlihat juga penonton yg menikmati event sore ini dari lantai 2 dan 3, kebanyakan dari mereka datang bersama keluarga ataupun pasangannya. Tapi tak sedikit juga yg datang sendiri dengan berbagai keperluan dan alasannya masing – masing.

"Masih semangatt yaaaaakkkk . . . " Teriak Ray sambil mengarahkan microphone ny ke arah penonton.

" Masihhhhhhhh . . . jawab penonton serentak "

"Ok lagu kedua ini, mungkin beberapa di antara kalian sudah ada yg tau yaaa "

"Lagu ini saya ciptakan saaaaattt, saya merasa hidup ini tidak adil, . . "

"wuhhhhhh . . . sorak penonton"

"Iyaaa, tapi pada akhirnya saya tau dunia ini memang tempatnya ketidak adilan, dan saya percaya suatu saat nanti ketidak adilan itu akan berpihak pada kita" . . . Sambung Ray agak panjang.

"Ok . . . "Andai Saja" lagu kedua dari kami.

Lagu ini dibuat seperti versi reage yg sengaja diciptakan untuk membuat para pendengarnya ikut bergoyang saat musiknya dimainkan. Liriknya pun seputar kehidupan ditengah – tengah masyarakat kita yg menjunjung tinggi harta dan tahta untuk mendapatkan segalanya. Dengan jabatan, banyak orang yg bisa memiliki harta berlimpah, entah itu halal ataupun haram dan dengan harta kadang kita merasa bisa membeli segalanya. Padahal itu semua hanyalah titipan yg bersifat sementara.

Lagu kedua pun berakhir. Tiba waktunya lagu terakhir yg sengaja dipersiapkan Ray sebagai penutup aksi panggungnya. Lagu yg akan menceritakan kisah perjalanan cintanya yg selalu kandas, selalu kalah, dan selalu berujung perih.

" Huuuuhhh . . . Ray menghembuskan nafas panjang, kemudian mengusap keringat di keningnya yg sedari tadi mengalir perlahan. Ia mencoba mengatur nafas agar lebih teratur untuk perform lagu selanjutnya.

"Baiklahhh semuaaa"

"Ini lagu penutup dari kami, lagu ini adalah single terbaru saya yakk . . "

Sorak penonton mulai riuh kembali saat mendengar pernyataan Ray barusan. Karena lagu ini adalah lagu yg belum pernah Ray bawakan di atas panggung, dan lagu ini telah lama tersimpan di hati dan pikirannya. Baru kemarin ia menuliskan lirik dan chordnya, dan langsung mengirim file nya kesemua personil band yg ikut berpartisipasi dalam event.

Sangat mendadak. Pikir Ray, yg terpenting adalah pianis nya yg harus tau chord lagu tersebut. Sempat menuai banyak protes dari para crew, karena Ray dengan seenaknya mengganti lagu yg akan dipakai menghibur pengunjung. Namun Ray tetap bersikeras dengan keinginannya. Tak tau mengapa ia merasa ingin sekali menyanyikannya hari ini.

"Lagu ini saya beri judul "TRI YG TERAKHIR". . . ucapnya sembari tersenyum mengingat betapa membekasnya memori yg muncul dalam dirinya, hingga dadanya terasa tersesakkan oleh kehadiran kenangan itu. Seperti nyeri yg mencekik.

Sesaat sebelum menyanyikannya, tak sengaja ia melihat barisan penonton di sebelah kirinya. Wajahnya tak asing, ia pernah mengenalnya dulu. Ray lalu memalingkan pandangannya ke tengah – tengah penonton, dan ia dapati lagi satu sosok paras yg begitu melekat di hati dan matanya dulu. Semakin tersedak dadanya, kemudian dia menggeser arah pandangnya ke sudut kanan pintu masuk mall, dan ia temukan kembali satu wajah yg pernah singgah di hatinya setahun yg lalu.

Ray memberi isyarat kepada pemain piano untuk stop sejenak. Musik pun berhenti, para penonton, pemain band dan yg lainnya tak mengerti apa yg ingin ditunggu Ray. Beberapa detik berlalu, suasana sekitar panggung mulai hening. Hengky yg sedari dari tadi asik bersantai di belakang panggung langsung mencari tau apa yg terjadi.

"Kenapa kok berhenti ???" tanya hengky kepada salah satu pemain band saat ia menaiki panggung dari sisi belakang.

"Ia cuma mengangkat bahu " isyarat tidak tahu.

Beberapa saat sebelum Hengky berteriak seperti biasanya, terdengar Ray mulai mengatakan sesuatu.

"Kalian percaya sebuah kebetulan ???" tanya Ray kepada seluruh pengunjung Mall. Matanya berkeliaran menatap ke semua area penonton, baik yg di bawah maupun yg berada di lantai 2 dan 3. Para penonton terdiam tak mengerti. Mata dan telinga mereka terfokus pada Ray, yg sedang berdiri di atas panggung dengan rasa nyeri di dada dan hati yg membeku.

"Sejujurnya . . . aku gak percaya dengan kebetulan . . . "

"Tapi kebetulan yg terjadi secara berulang – ulang itu rasanya seperti Takdir " sambung Ray lagi.

"Aku pernah mencintai 3 orang dalam hidupku "

"Namun di waktu yg berbeda . . . "

***

Bersambung . . .

Tunggu Part selanjutnya yg mengulas lebih dalam tentang 3 cinta ituu . . .

Part 3 (Ending) Lanjut dikolom komentar yakk . . .





Diubah oleh oktafajarokta 23-02-2021 01:18
sunshii32
sitinur200
indrag057
indrag057 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.