Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan13Avatar border
TS
perojolan13
Waduh...Tesla Pilih India, Saham ANTM-INCO dkk Ambruk!


Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten sektor tambang emas dan nikel ditutup beragam seiring melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,03% ke posisi Rp 6.227,73 pada perdagangan Rabu (17/2/2021). Padahal indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sempat melesat di atas 6.300 hari ini.

Dari tujuh emiten emas dan nikel yang diamati, hanya saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang menghijau, lima sisanya ditutup di zona merah. Harum memang bergerak di bisnis batu bara, tapi sudah masuk ke bisnis nikel dengan mengakuisisi perusahaan tambang nikel di awal tahun ini.

Berikut gerak saham emiten emas-nikel, Rabu (17/2):

PT Harum Energy Tbk (HRUM), saham +6,30% Rp 7.175, transaksi Rp 124 M
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) +0,39% Rp 2.560, transaksi 206 M
PT Timah Tbk (TINS), -5,15% Rp 2.210, transaksi Rp 516 M
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), -4,18% Rp 2750, transaksi Rp 1 T
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), -3,70% Rp 208, transaksi Rp 3 M
PT Vale Indonesia Tbk (INCO), -2,41% Rp 6.075, transaksi Rp 167 M
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), -1,19% Rp 83, transaksi 7 M

Saham HRUM berhasil ditutup di zona hijau meski diwarnai aksi jual bersih asing Rp 17,19 miliar. Penguatan harga saham seiring dengan ekspansi HRUM. Perusahaan milik taipan Kiki Barki ini memperkuat ekspansi ke tambang nikel dengan membeli 51% saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd atau setara dengan 24.287 saham perusahaan. Aquila tercatat berbasis di Singapura.

Harga jual beli yang dilakukan oleh anak usahanya PT Tanito Harum Nickel itu diteken sebesar US$ 80.325.000 atau setara dengan Rp 1,12 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Direktur Utama Harum Energy Ray A Gunara mengatakan, PT Position adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia dan memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk komoditas nikel.

"Tujuan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan adalah mengembangkan dan memperluas kegiatan usaha d bidang pertambangan," kata Ray, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/2/2021).

Pada Juni 2020, HRUM juga sudah melakukan transaksi pembelian saham perusahaan tambang nikel asal Australia, Nickel Mines Limited, sebesar AUD 34,26 juta atau setara Rp 369 miliar dengan kurs Rp 10.781 per AUD.



Adapun untuk MDKA atau Merdeka Copper, menguatnya saham pertambangan emas ini terjadi seiring ditandatanganinya perjanjian pembentukan perusahaan patungan atau joint venture agreement (JVA) terkait proyek acid iron metal (AIM) senilai US$ 90 juta atau setara Rp 1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Perjanjian tersebut diteken pada 11 Februari 2021 antara perseroan, PT Batutua Pelita Investama (BPI), Wealthy Source Holding Limited dan Eternal Tsingshan Group Limited.

Nantinya, BPI dengan Tsingshan Group akan mewakili sebesar 80% kepemilikan bersama dengan Tsingshan, melalui afiliasinya Wealthy yang akan memiliki 20% pada perusahaan patungan tersebut.

"Berdasarkan JVA, para pihak akan membangun pabrik proyek AIM di Indonesia Morowali Industrial Park, Sulawesi untuk memproses bijih pirit dari proyek tembaga Wetar perseroan," ungkap Sekretaris Perusahaan MDKA, Adi Adriansyah Sjoekri, dalam keterbukaan informasi, Rabu (17/2/2021).

Tujuan dari transaksi ini merupakan bentuk kerja sama perseroan dengan Tsinghan untuk pengembangan proyek AIM. Proyek ini diharapkan menjadi aset produksi multi-komoditas yang berumur panjang serta memperluas basis sumber daya tembaga Wetar perseroan.

Sementara, saham TINS menjadi yang paling anjlok di antara saham emiten emas-nikel lainnya pada perdagangan hari ini, setelah terjadi aksi jual bersih asing Rp 18,93 miliar.

Saham ANTM juga ditutup di zona merah hari ini. Aksi beli bersih asing senilai Rp 101,66 miliar tidak mampu mendongkrak ANTM yang anjlok 4,18% ke Rp 2750. Emiten emas pelat merah mencatatkan nilai transaksi Rp 1 triliun hari ini.

Pelemahan saham terjadi seiring adanya pemberitaan soal target produksi emas tahun ini yang turun dibandingkan dengan tahun lalu.

Tahun ini, ANTM menargetkan produksi emas sebesar 1,37 ton, sementara penjualan emas ditargetkan mencapai 18 ton emas.

Baca: Bocoran Sektor Cuan di Tahun Kerbau, Tambang hingga Properti

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan target produksi ini berasal dari tambang emas Pongkor di Jawa Barat (Bogor) dan Tambang emas Cibaliung (Banten).

"Tingkat penjualan emas mencapai 18 ton emas," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa, (16/02/2021).

Sebagai perbandingan, tahun lalu secara akumulatif, capaian kinerja unaudited produksi dan penjualan emas Antam sepanjang 2020 masing-masing sebesar 1.672 kg atau 1,67 ton (53.756 t oz) dan 21.797 kg atau 21,79 ton (700.789 t oz).

Artinya target tahun ini target produksi turun 17,9% dan target penjualan turun 17,39%

Sama dengan tahun 2020, menurut dia tahun ini perusahaan akan fokus pada pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Kunto menyebut dewasa ini masyarakat mulai sadar untuk berinvestasi pada emas.

Kabar Tesla

Di sisi lain, koreksi saham ANTM ini juga bersamaan kabar perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Inc. yang disebutkan justru akan mulai membangun pabrik mobil listrik di Selatan India, Karnataka. Hal tersebut berdasarkan dokumen yang diterima Reuters, Sabtu (13/02/2021) lalu.

"Perusahaan AS Tesla akan membuka pabrik mobil listrik di Karnataka," tulis dokumen pemerintah India, dikutip Reuters, Minggu (14/02/2021)

Lantas, apakah ini artinya upaya pemerintah RI untuk menarik Tesla berinvestasi di negara ini gagal?

Pemerintah pun akhirnya buka suara tentang kabar ini. Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, akhirnya berkomentar meski enggan menjabarkan lebih lanjut.

Pada dua pekan lalu dia pun sempat menyebutkan pihaknya akan berdiskusi kembali dengan Tesla.

"Maaf, saya ada non-disclosure agreement (perjanjian tidak boleh diungkapkan ke publik). Tidak bisa disclose (ungkapkan) apa-apa," ungkapnya kepada CNBC Indonesia saat dikonfirmasi mengenai kelanjutan negosiasi dengan Tesla, Rabu (17/02/2021).

Sebelumnya, Seto mengungkapkan pihaknya telah menerima proposal rencana investasi Tesla di Indonesia pada Kamis (04/02/2021). Menurutnya, proposal rencana investasi yang ditawarkan Tesla berbeda dengan calon mitra yang lain, yakni perusahaan asal China, CATL, dan perusahaan asal Korea Selatan, LG.

link


Pemerintah pun akhirnya buka suara tentang kabar ini. Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, akhirnya berkomentar meski enggan menjabarkan lebih lanjut.

Pada dua pekan lalu dia pun sempat menyebutkan pihaknya akan berdiskusi kembali dengan Tesla.

"Maaf, saya ada non-disclosure agreement (perjanjian tidak boleh diungkapkan ke publik). Tidak bisa disclose (ungkapkan) apa-apa," ungkapnya kepada CNBC Indonesia saat dikonfirmasi mengenai kelanjutan negosiasi dengan Tesla, Rabu (17/02/2021).
gesermeja
selldomba
selldomba dan gesermeja memberi reputasi
2
3.5K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.