Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Investigasi Asal-usul COVID-19, Tim WHO Akan Fokus ke Asia Tenggara
Investigasi Asal-usul COVID-19, Tim WHO Akan Fokus ke Asia Tenggara
Firdaus Anwar - detikHealth
Investigasi Asal-usul COVID-19, Tim WHO Akan Fokus ke Asia Tenggara Share 0 Investigasi Asal-usul COVID-19, Tim WHO Akan Fokus ke Asia Tenggara Tweet 0 Investigasi Asal-usul COVID-19, Tim WHO Akan Fokus ke Asia Tenggara Share 0 Investigasi Asal-usul COVID-19, Tim WHO Akan Fokus ke Asia Tenggara 6 komentar


Investigasi Asal-usul COVID-19, Tim WHO Akan Fokus ke Asia Tenggara (Foto: NIAID)

Jakarta -
Tim investigasi yang dibentuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menemukan bukti kuat asal-usul COVID-19 di China. Hal ini memperkuat gagasan yang terus didorong pemerintah China, bahwa virus berasal dari luar negeri sebelum kemudian kasusnya meledak di Wuhan.
Salah satu anggota tim, Dr Peter Daszak, menjelaskan kemungkinan fokus investigasi akan berpindah ke negara-negara Asia Tenggara. Ini dilakukan karena teori bahwa virus masuk ke wilayah China dari negara sekitar lewat suplai makanan beku.
[table][tr][td]Baca juga: Pertama Kalinya, Vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca Diuji Coba pada Anak[/td]
[/tr]
[/table]
"Kami sudah mengerjakan banyak hal di China, yang bila ditarik kesimpulannya menunjuk ke daerah perbatasan. Kita tahu masih sedikit pengawasan yang dilakukan di seluruh wilayah Asia Tenggara," kata Peter seperti dikutip dari BBC, Minggu (14/2/2021).

"China negara yang besar dan begitu juga dengan Asia Tenggara. Rantai suplai yang ada di pasar Huanan datang dari berbagai negara, berbagai daerah China, jadi perlu waktu untuk melacaknya," lanjut Peter.
Amerika Serikat (AS) menanggapi laporan investigasi WHO di China dengan kecurigaan. Penasehat keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan penting agar tim investigasi bekerja secara independen, tidak berada di bawah tekanan otoritas China.
Hal ini menyusul kabar bahwa tim ternyata tidak diberikan data kunci 174 kasus awal wabah COVID-19 di China. Tim juga tidak bisa memeriksa sampel darah para pasien di China sebelum ada wabah untuk memastikan tanda-tanda sirkulasi virus.
"Penting agar laporan ini bisa independen. Para ahli seharusnya bisa bebas dari intervensi atau manipulasi oleh pemerintah China," kata Jake seperti dikutip dari Reuters.
"Untuk bisa memahami pandemi ini dengan lebih baik dan bersiap menghadapi yang berikutnya, China harus memberikan seluruh data yang tersedia," pungkasnya.

https://health.detik.com/berita-deti...-asia-tenggara


balas dendam kali gara2 masalah LCS & nine dash line emoticon-Ngacir
tepsuzot
stiv8785
tien212700
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
66
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.