• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • MENGACU PADA BUFFET INDICATOR, INVEST SAHAM DI KOREA SELATAN BUKANLAH KEPUTUSAN BAGUS

redtardipAvatar border
TS
redtardip
MENGACU PADA BUFFET INDICATOR, INVEST SAHAM DI KOREA SELATAN BUKANLAH KEPUTUSAN BAGUS
Jadi beberapa waktu lalu hampir semua akun media sosial yang bertema edukasi tentang saham dan pasar modal Indonesia ramai membicarakan sebuah serial drama dari negeri gingseng Korea. Kenapa ramai?? Karena drama tersebut membahas tentang keuangan, investasi dan pasar modal yang temanya sejalan dengan akun tersebut. Ditambah lagi follower akun sebagian besar tergolong usia milenial yang gemar sekali dengan hal-hal yang berbau Korea sehingga menjadikannya semakin populer di kalangan investor muda. Teman-teman pasti sudah pada tahu drama yang saya maksud. Benar sekali!! Dramanya berjudul Start-Up.

Start-Up menceritakan tentang petualangan seorang pemudi yang bercita-cita ingin menjadi sosok seperti Steve Jobs di Korea. Untuk mewujudkan impiannya tersebut dia mendirikan sebuah perusahaan rintisan (start-up company) dan dari sini jalan ceritanya dimulai. Banyak scene dan adegan dalam drama ini yang bisa dijadikan edukasi (selain kisah asmara) bagi para penontonnya mulai dari seni membangun perusahaan, mengatur keuangan, investasi, sampai dengan kondisi perekonomian negara Korea Selatan sendiri. Kombinasi antara sisi edukasi dan jalan cerita khas drama Korea membuat drama ini diminati oleh investor yang merangkap menjadi penggemar drakor.

Termasuk saya yang ikut-ikutan kepo tentang bagaimana kondisi pasar modal di Korea Selatan gara-gara drama Start-Up ini. Dari penelusuran yang saya lakukan ternyata berinvestasi saham di Korea Selatan bukanlah investasi yang bagus. Loh, kok bisa bray??

Lahirnya kesimpulan diatas bukan tiba-tiba njedul saat perenungan malam hari, setidaknya saya menggunakan sebuah indikator sebagai alat ukur. Indikator yang saya pakai bernama Buffet Indicator. Sesuai dengan namanya indikator ini dirancang oleh legenda investor saham dan salah satu orang yang tak pernah absen dari daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, Warren Buffet.

Quote:


Indikator ini mengukur valuasi dari pasar saham sebuah negara dengan membandingkan antara nilai kapitalisasi pasar saham dengan nilai Gross Domestic Product (GDP) negara. Hasil dari perbandingan tersebut akan menunjukkan seberapa murah atau mahal valuasinya. Jika menghasilkan angka diatas 1 atau 100% maka bisa dikatakan valuasinya sudah cukup tinggi.

Untungnya saya menemukan sebuah website yang secara langsung menghitung valuasi pasar saham negara menggunakan Buffet Indicator. Website itu bernama GuruFocus. Situs ini dimiliki oleh perusahaan bernama GuruFocus LLC yang bergerak di bidang media informasi finansial. Dari sini bisa diketahui bahwa valuasi pasar saham Korea Exchange mengacu pada Buffet Indicator berada di skor 97,29%.

Quote:


Walau tidak sampai 100%, angka tersebut bisa dibilang cukup tinggi. Sehingga valuasi indeks Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) di Korea Selatan sudah cukup mahal karena nilai pasarnya sudah mendekati nilai GDP negara tersebut. Artinya jika kita berinvestasi saham di sana maka potensi untuk menghasilkan cuan lebih sedikit. Maka dari itu, investasi saham di Korea Selatan bukanlah sebuah keputusan yang bagus untuk saat ini, meskipun kita semua sudah tahu bahwa Korea Selatan termasuk negara yang maju perekonomiannya.


Kalau begitu negara mana yang valuasi pasar sahamnya masih murah bray??

Menurut saya teman-teman tidak perlu bingung mencari negara yang bagus valuasi pasar sahamnya. Karena Anda sudah hidup dalam negara tersebut. Yap, negara kita tercinta Indonesia saat ini sedang memiliki valuasi pasar saham yang sangat menarik.

Quote:


Masih di situs yang sama, Indonesia memeroleh angka 31,56% yang berarti IHSG masih cukup murah berdasarkan Buffet Indicator. Nilai pasar saham Indonesia masih jauh lebih kecil dari nilai GDP nya sehingga potensi cuan dari investasi saham disini lebih besar. Sederhananya, perbandingan potensi cuan antara berinvestasi saham di Korea dan Indonesia seperti saat membeli mobil. Jika di Korea kita bisa beli mobil Tesla dengan harga yang wajar, di Indonesia kita bisa membeli mobil Tesla seharga mobil Avanza. Kira-kira lebih menguntungkan mana??

Akhir tulisan saya ingin share sebuah headline dari media Bloomberg mengenai pandangannya terhadap pasar saham Indonesia. Well, jika teman-teman sudah memahami tentang Buffet Indicator, munculnya berita dari Bloomberg ini tentu tidak terlalu mengagetkan.

Quote:




Quote:



Quote:




alifrian.
m4ntanqv
tien212700
tien212700 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
5.2K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.