- Beranda
- Wedding & Family
Episode Ranjang Pasangan Muda dengan Anak Balita
...
TS
Kokonata
Episode Ranjang Pasangan Muda dengan Anak Balita
Sebagian pasangan membagi perannya di rumah. Suami bekerja untuk menafkahi keluarga, istri mengurus rumah tangga. Suami lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, sedangkan istri berkutat dengan urusan kasur-dapur-sumur.
Pembagian peran tersebut sangat umum di Indonesia, bahkan di belahan dunia manapun juga.
Mana yang lebih menguras tenaga?
Agan dan Sista yang sidah merasakan kedua peran itu pasti akan menjawab, sama capeknya. Bahkan mengurus rumah tangga itu seolah pekerjaan yang tiada habisnya, apalagi jika memiliki balita, tanpa asisten rumah tangga. Jumlah anak akan melipatgandakan kelelahan itu.
Wajar apabila seorang istri sering tertidur di kamar anak atau bersama anak-anak. Padahal niat awalnya cuma menemani anak saja. Namun kondisi raga yang lelah menuntut istirahat sehingga tertidurlah sang istri.
Suami pulang menjelang malam. Jiwa raga lelah. Menuntut istirahat dan asupan pemulih tenaga. Pulang ke rumah, melihat istri terlelap begitu pulasnya.
Ada suami-suami yang memaklumi perilaku istri tersebut. Mereka membiarkan saja istri tetap tidur. Dia bisa mengurus diri sendiri. Makanan sudah disiapkan. Mandi lalu makan sendiri, kemudian beristirahat.
Jikalau belum tersedia makanan, dia bisa mengusahakan sendiri. Tinggal masak makanan instan apa susahnya. Layanan antar makanan solusi lain jika ingin lebih banyak variasi hidangan.
Agar tidurnya lebih optimal, suami dapat berinisiatif memindahkan istri ke kamar sendiri. Tidak campur bersama anak-anak. Supaya tidurnya lebih tenang. Balita apalagi bayi masih sering terbangun di malam hari. Minta ini itu.
Sebagai penggantinya, suami tidur bersama anak. Suami menjaga, melayani anak apabila terbangun dan butuh sesuatu. Suami siaga tentu tidak repot melakukan hal ini.
Menggantikan posisi istri tidur bersama anak ini merupakan bentuk empati terhadap peran istri di rumah. Istri merasa tidak sendirian mengurus rumah tangga. Suami ikut berperan juga, meski hanya di malam hari.
Istri yang terjaga di kamar yang berbeda tentu kaget, namun juga bahagia mendapati suami yang menggantikannya tidur bersama anak-anak. Suami jadi terlihat paling ganteng sejagat raya.
Satu hasrat dapat timbul dalam diri sang istri untuk bermain-main dengan suami. Permainan yang menyenangkan, permainan yang membahagiakan. Main apa? Tanyakanlah pada ranjang yang bergoyang kemudian.
Sayangnya, ada juga suami yang malah iri melihat istrinya tidur saat dia pulang ke rumah. Suami membangunkan istri dengan paksa. Minta dilayani. Minta makanan mulut, juga kebutuhan di bawah perut. Semoga Agan-agan bukan suami seperti ini, ya.
Sumber ilustrasi Myeong-Minho
Pembagian peran tersebut sangat umum di Indonesia, bahkan di belahan dunia manapun juga.
Mana yang lebih menguras tenaga?
Agan dan Sista yang sidah merasakan kedua peran itu pasti akan menjawab, sama capeknya. Bahkan mengurus rumah tangga itu seolah pekerjaan yang tiada habisnya, apalagi jika memiliki balita, tanpa asisten rumah tangga. Jumlah anak akan melipatgandakan kelelahan itu.
Wajar apabila seorang istri sering tertidur di kamar anak atau bersama anak-anak. Padahal niat awalnya cuma menemani anak saja. Namun kondisi raga yang lelah menuntut istirahat sehingga tertidurlah sang istri.
Suami pulang menjelang malam. Jiwa raga lelah. Menuntut istirahat dan asupan pemulih tenaga. Pulang ke rumah, melihat istri terlelap begitu pulasnya.
Ada suami-suami yang memaklumi perilaku istri tersebut. Mereka membiarkan saja istri tetap tidur. Dia bisa mengurus diri sendiri. Makanan sudah disiapkan. Mandi lalu makan sendiri, kemudian beristirahat.
Jikalau belum tersedia makanan, dia bisa mengusahakan sendiri. Tinggal masak makanan instan apa susahnya. Layanan antar makanan solusi lain jika ingin lebih banyak variasi hidangan.
Agar tidurnya lebih optimal, suami dapat berinisiatif memindahkan istri ke kamar sendiri. Tidak campur bersama anak-anak. Supaya tidurnya lebih tenang. Balita apalagi bayi masih sering terbangun di malam hari. Minta ini itu.
Sebagai penggantinya, suami tidur bersama anak. Suami menjaga, melayani anak apabila terbangun dan butuh sesuatu. Suami siaga tentu tidak repot melakukan hal ini.
Menggantikan posisi istri tidur bersama anak ini merupakan bentuk empati terhadap peran istri di rumah. Istri merasa tidak sendirian mengurus rumah tangga. Suami ikut berperan juga, meski hanya di malam hari.
Istri yang terjaga di kamar yang berbeda tentu kaget, namun juga bahagia mendapati suami yang menggantikannya tidur bersama anak-anak. Suami jadi terlihat paling ganteng sejagat raya.
Satu hasrat dapat timbul dalam diri sang istri untuk bermain-main dengan suami. Permainan yang menyenangkan, permainan yang membahagiakan. Main apa? Tanyakanlah pada ranjang yang bergoyang kemudian.
Sayangnya, ada juga suami yang malah iri melihat istrinya tidur saat dia pulang ke rumah. Suami membangunkan istri dengan paksa. Minta dilayani. Minta makanan mulut, juga kebutuhan di bawah perut. Semoga Agan-agan bukan suami seperti ini, ya.Sumber ilustrasi Myeong-Minho
Diubah oleh Kokonata 11-02-2021 01:38
cheria021 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
4.3K
25
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
8.8KThread•10KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya