Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

selldombaAvatar border
TS
selldomba
Moeldoko Menguat di Balik Isu Kudeta, Herzaky : Ada Janji Money Politics Rp 100 juta
Moeldoko Menguat di Balik Isu Kudeta Ketum Demokrat, Herzaky : Ada Janji Money Politics Rp 100 juta


TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA-Gonjang-ganjing kudeta terhadap ketua umum partai Demokrat Agus Harimurti Yodhoyono masih terus terjadi.

Isu aktor utama kudeta yang membawa nama Moeldoko semakin menguat.

Hal tersebut lantaran sejumlah politisi dan pejabat negara yang menyebutkan.

Informasi terbaru datang dari Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

tak enggan, ia turut menanggapi isu kudeta yang menyeret nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Terlebih, terkait pernyataan Moeldoko yang membawa nama Menteri Koordinator Bidang

Kemaritiman dan Invesitasi Luhut Pandjaitan dalam isu kudeta di Partai Demokrat.


"Sebaiknya Bapak KSP Moeldoko tidak membawa-bawa nama Bapak Menko Luhut BP dalam pertemuan

Bapak KSP Moeldoko dengan kader-kader Partai Demokrat," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin (8/2/2021).

Menurutnya, ada perbedaan besar antara ajakan Moeldoko dengan ajakan Luhut dalam pertemuan dengan para kader Demokrat.

Herzaky mengatakan, pertemuan kader Demokrat dan Luhut didasari ataskeinginan sendiri dan kedua belah pihak memang sudah mengenal.

Sementara, kader-kader yang bertemu Moeldoko tidak mengenal Moeldoko sebelumnya.

Bahkan, Moeldoko sampai memfasilitasi ke Jakarta karena

para kader dijanjikan akan mendapat bantuan pascabencana.

Herzaky juga menuturkan, dalam pertemuan itu, Moeldoko menjanjikan yang senilai Rp 100 juta rupiah.

Diduga, uang tersebut digunakan untuk memuluskan jalan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

"Dalam pertemuan dengan Moeldoko, ada janji money politics sebesar 100 juta rupiah."

"Kita para pemilik suara dari Partai Demokrat menyetujui KLB dan mengganti ketua umumnya

dengan Moeldoko," kata Herzaky, dikutip dari Kompas.com.

Sementara, dalam pertemuan dengan kadernya, Luhut tidakmenjanjikan politik uang seperti Moeldoko.

Lebih lanjut, Herzaky mengatakan, dalam pertemuan kader senior Demokrat dengan Luhut,

tidak ada ajakan kepada para pemilik suara.

Serta tidak didahului usaha menelepon dan meminta bertemu dengan para ketua DPC dan DPD.

Namun, para kader yang diundang Moeldoko mengaku tak tahu bakal bertemu dengannya saat diundang ke Jakarta.

"Sedangkan pertemuan kader Demokrat dengan Moeldoko, didahului oleh usaha terstruktur dan sistematis."

"Mengontak para pemilik suara sah (ketua-ketua DPD dan ketua-ketua DPC) dari berbagai

pelosok Indonesia, untuk bertemu di Jakarta," ujar Herzaky.

Ia juga menyebut Moeldoko mencatut nama-nama menteri, pejabat pemerintah, bahkan nama

presiden yang disebut sudah mendukung rencana kongres luar biasa (KLB) dan pencapresan Moeldoko di 2024.

Sementara, dalam pertemuan dengan Luhut, tidak ada pencatutan nama presiden dan pejabat negara lainnya.

Untuk itu, Herzaky menilai pertemuan dengan Moeldoko menunjukkan adanya gerakan

pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

Sedangkan pertemuan dengan Luhut dinilai masih bisa dikategorikan dengan "ngopi-ngopi" biasa.

Seperti diketahui, Moeldoko mengungkapkan Luhut pernah didatangi

oleh sekelompok orang yang sama yang bertemu dengannya.

Namun, Moeldoko tidak mengungkapkan siapa saja orang-orang tersebut.

Dia hanya menyebut, orang-orang tersebut menceritakan tentang persoalan Partai Demokrat.

"Pak LBP (Luhut) juga pernah cerita kepada saya, Saya juga pernah didatangi oleh mereka-

mereka. Ya saya juga sama," ujar Moeldoko menirukan ucapan Luhut saat memberikan

keterangan pers pada Rabu (3/2/2021) lalu.

Ia juga membantah telah mengundang para kader Partai Demokrat dengan menjanjikan uang.

Ia menilai anggapan tersebut benar-benar berlebihan.

"Saya ngundang pake duit? Wong saya mau ikut sedikit menyejahterakan anggota yang di
Kantor Staf Presiden saja enggak bisa."

"Ini ngidupin orang luar, yang enggak-enggak saja. Jangan berlebihan lah," lanjut Moeldoko.

Moeldoko Disarankan Datang Baik-baik ke SBY

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng

menentang keras upaya Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko yang ingin mendongkel

kepemimpinan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Andi menegaskan, Moeldoko tidak akan bisa menjadi Ketua Umum di Partai Demokrat karena bukan anggota.

"Dia (Moeldoko) ingin menjadi ketua umum, tapi nggak bisa karena bukan kader."

"Ketua umum itu harus punya kartu anggota," kata Andi, dikutip dari kanal Youtube Radio Smart FM, Sabtu (6/2/2021).

Menurut informasi yang diperoleh Andi, Moeldoko ingin menunggangi Demokrat untuk

melancarkan aksinya menjadi bakal calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Namun, Andi menyebut upaya yang dilakukan oleh mantan Panglima TNI itu salah besar.

Seharusnya, lanjut Andi, Moeldoko bisa datang secara baik-baik kepada

Susilo Bambang Yudhoyono tanpa perlu upaya kudeta.

"Kalau memang mau (didukung jadi Capres di Pilpres 2024) datang baik-baik ke Pak SBY."

"(Bilang) mau didukung untuk (Pilpres) 2024 kan begitu."

"Bahkan boleh datang ke partai mana saja minta didukung.

Kalau melakukan begini (kudeta) kan pasti kita lawan," ungkap Andi.

Kendati tidak mungkin menjadi Ketua Umum, Andi menyebut kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko tidak dibenarkan.

Sebab, kudeta itu merupakan bentuk peninggalan politik masa lalu yang seharusnya dikubur dalam-dalam.

"Persoalannya ini ada elemen kekuasaan, dia pikir dengan kekuasaan dan uang dia mau merecoki partai orang lain."

"Lalu terjadi pergolakan dan dia mau masuk ke situ, ini kan mekanisme orde baru dulu."

"Apakah kita mau kembali ke era seperti itu?" ungkap Andi.

https://manado.tribunnews.com/2021/0...00-juta?page=4


Kismin amat ya cuman janjiin 100 juta per DPC/DPD buat Kudeta. Pantesan si Prada Moel ini gagal kudeta... Modal cuman 100 jeti
emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)

Kismin mau kudeta. emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)
Inilah sebuah cerita seekor Prada eh jenral mau mengkudeta Mayor.
emoticon-Leh Uga emoticon-Leh Uga

Pantesan Alm. Jendral Pramono Edhi Wibowo sebelum wafat sempet ngasih warning ke si Prada eh jen Moel ini

"Moel, kalo kamu gak bisa ngasih sesuatu, janganlah kamu mengambil sesuatu",

emang Dahsyat juga intelnya Jendral Pramono ini.
Diubah oleh selldomba 10-02-2021 01:09
caliber
pejuang17
imogenist
imogenist dan 5 lainnya memberi reputasi
-2
1.4K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.