Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bgv.memberAvatar border
TS
bgv.member
Giliran Nama Ganjar Muncul di Buku Soal Siswa, Disebut Jarang Salat
VIRAL, Setelah Anies dan Mega, Giliran Nama Ganjar Muncul di Buku Soal Siswa, Disebut Jarang Salat
Giliran Nama Ganjar Muncul di Buku Soal Siswa, Disebut Jarang SalatTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah gambar yang memperlihatkan kumpulan soal dari buku pendamping pelajaran yang berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, menjadi viral di media sosial.
Pasalnya, ada penggunaan nama Pak Ganjar dalam salah satu soal.
Adapapun soal yang dipermasalahkan yakni:

Meskipun sudah mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur. Sebagai orang Islam, ia pun tidak pernah melaksanakan salat. Pak Ganjar termasuk orang yang....
a. Beruntung
b. Beriman
c. Bangkrut
d. Rugi

Akun bernama @qzitz menjelaskan, mempermasalahkan ada nama Pak Ganjar dalam perumpaan dalam soal itu.
"Coba liat soal nomor 9 itu, khan ban*k* banget nih Tiga Serangkai.. Mbok yo yang sopan dikit kalo kasih contoh perumpamaan nama orang itu," tulisnya seraya mengadu ke sejumlah akun @Dennysiregar7 @permadiaktivis1 @FerdinandHaean3, dilihat Wartakotalive.com pada Senin (8/2/2021).

Ia menyebut, buku tersebut tidak diedarkan di Jawa Tengah, melainkan di daerah Bekasi, Jawa barat.
"Buku itu tidak diedarkan di Jawa Tengah. Buku itu khusus diedarkan di Bekasi. Ditemukan beredar sebagai buku pendamping pelajaran di Sekolah Dasar Islam Terpadu Bekasi," imbuhnya.
Pengaduan bersambut. Ferdinand Hutahaen langsung meresponnya.

Dalam akun Twitternya, Ferdinand menyebut hal tersebut sebagai sebuah 'propaganda yang kotor'.

Ferdinand menambahkan, soal tersebut bisa berpotensi mencemarkan nama baik seorang yang bernama Ganjar.
"Entah siapa penulis buku ini dan entah digunakan disekolah mana tp ini kurang ajar."
"Sesungguhnya ini pola propaganda yg jahat dan bentuk pencemaran nama baik orang bernama “Ganjar” terlepas itu dari politik. Terlebih saat ini ada politisi Ganjar yg sdg naik daun krn kinerjanya,"ungkapnya.

https://mobile.


Nama Anies dan Mega
Beberapa waktu lalu, beredar foto soal ujian sekolah yang mencantumkan nama Anies dan Mega yang diduga merujuk pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dalam soal itu, Anies dan Mega disandingkan dengan soal terkait perilaku amanah.
Ada dua soal ujian dengan jawaban pilihan ganda. Pada soal pertama, disebutkan bahwa Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta tak menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, melainkan untuk menolong rakyat.

Siswa diminta menjawab sifat apa yang ditunjukkan oleh Anies itu.
Lalu pada soal lainnya, disebutkan bahwa Anies kerap diejek Mega, namun Anies tak pernah marah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta Nahdiana membenarkan materi ujian tersebut dibuat oleh salah satu guru sekolah di Jakarta.
Hal ini diketahui setelah Disdik DKI Jakarta melakukan penelusuran dan konfirmasi kepada kepala sekolah dan guru yang membuat soal ujian.

Soal tersebut dibuat oleh seorang guru kontrak di SMP 250 Cipete bernama Sukirno.
Kejadian tersebut membuat Komisi E memanggil sejumlah pihak atas munculnya soal bermuatan politis tersebut, diantaranya dari Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana, Kepala Sekolah SMP 250 Cipete Jakarta Selatan Setiabudi dan guru yang bersangkutan.
Dicecar Pertanyaan Asal-usul nama Anies dan Mega muncul

Dinas Pendidikan DKI Jakarta dicecar oleh Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Saputra soal kemunculan nama dua tokoh politik tersebut dalam soal ujian sekolah.
Pasalnya, menurut Iman, peristiwa penyebutan nama tokoh politik yang bernuansa politis di soal ujian sekolah di DKI Jakarta bukan pertama kali terjadi.
"Ini bukan kali pertama terjadi di dunia pendidikan (DKI Jakarta). Kalau enggak salah ini terjadi di zaman Pak Jokowi dan Pak Ahok (juga)," kata Iman kepada Kadisdik DKI di ruang rapat Komisi E, Selasa kemarin.

Iman juga menanyakan siapa yang bertanggungjawab atas soal-soal ujian yang menyebut nama-nama tokoh politik dengan perbandingan yang jomplang tersebut.
Menurut dia, penyebutan nama tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja karena sudah seperti modus politik elektoral di ranah pendidikan.
Dia juga mempertanyakan kepada guru pembuat soal apakah sudah tidak ada lagi nama-nama umum yang harusnya dijadikan contoh dalam soal.
"Kalau saya ngelihat seperti modus, kenapa selalu begini? Apa memang sudah kehabisan nama si Banu, si Amir?" tutur Iman.

Fenomena gunung es
Politikus muda PDI-P dan juga Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah juga turut bersuara dalam kasus penyebutan dua tokoh politik di soal ujian sekolah tersebut.
Dia mengkhawatirkan kasus pencatutan nama-nama tokoh politik dalam soal jauh lebih banyak terjadi, tapi kebetulan tidak ada yang melaporkan saja.

"Saya takut ini fenomena gunung es," ucap Ima.
Ima kemudian meminta ada upaya pemecatan terhadap guru-guru yang melakukan pelanggaran tersebut seperti guru SMAN 58 Jakarta yang bertindak rasial dan guru SMPN 250 Cipete yang bertindak politis.
Dia juga meminta agar Disdik DKI Jakarta serius menangani hal tersebut dan langsung melakukan investigasi kasus-kasus serupa agar tidak terulang lagi.
"Saya mendorong Disdik investigasi ini semua," ujar dia.
Bakal dilaporkan ke polisi
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi terlihat paling marah dalam ruang sidang Komisi E DPRD DKI Jakarta saat agenda klarifikasi yang berlangsung Selasa kemarin.
Pras yang juga merupakan kader PDI-P itu mengancam akan melaporkan guru pembuat soal bernama Sukirno tersebut ke Polda Metro Jaya.
Dia berniat melaporkan Sukirno atas nama Kader PDI-P karena merasa keberatan nama ketua umum partainya disebut dengan citra yang buruk.
"Saya atas nama kader PDI-P (akan melaporkan) karena itu menyebut nama ketua umum saya," kata Pras.
Tidak hanya mengancam Sukirno dengan jerat pidana, Pras juga sempat membentak-bentak Sukirno di depan forum rapat.
Dia meminta penjelasan kepada Sukirno mengapa bisa muncul nama Mega dan Anies dalam soal yang dia buat.
"Kenapa Bapak punya insting Pak Gubernur Anies dan Bu Mega. Apa yang di otak Bapak apa sih, buat soal seperti itu? Bapak kan seorang guru," kata Pras.
Disdik DKI Jakarta enggan berkomentar
Setelah rapat usai, Kadisdik DKI Jakarta Nahdianah langsung keluar ruangan tanpa menghiraukan pertanyaan-pertanyaan dari wartawan.
Nahdianah hanya mengatakan tidak ada yang bisa dia komentari dan menunggu rekomendasi dari Komisi E DPRD DKI Jakarta.
"Tunggu rekomendasi," kata dia.
Kepala Sekolah SMPN 250 mengaku ada kesalahan
Kepala Sekolah SMPN 250 Cipete Setiabudi menjelaskan, munculnya soal ujian sekolah yang memuat nama Anies dan Mega karena dibuat terburu-buru.
"Kami terburu-buru untuk waktu (pelaksanaan ujian) yang sudah ditentukan," ujar Setiabudi.
Setiabudi menjelaskan, sebenarnya tim telaah sudah dibentuk dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di sekolah tersebut.
Dia mengakui, tim telaah tidak melakukan editing secara sempurna sehingga muncul soal-soal yang tidak diinginkan.
"Diedit beberapa soal saja sehingga kami terlewatkan itu," ucap Setiabudi.
Untuk itu, lanjut Setiabudi, keluarga besar SMP 250 meminta maaf kepada semua anggota Dewan yang hadir dalam rapat tersebut.
Begitu juga kepada semua pihak yang merasa dirugikan dengan beredarnya soal yang memuat nama Anies dan Mega di soal tersebut.

"Jadi mohon maaf kalau seandainya ada hal yang tidak berkenan dari semua yang hadir pada hari ini," kata Setiabudi.
Guru pembuat soal mengaku tak ada niat apa-apa

Guru Sukirno mengaku spontan menulis soal dengan mencantumkan nama Anies dan Mega. Ia mengaku tidak memiliki niat apapun saat menulis soal kontroversial tersebut.

"Demi Allah, pak, saya tidak punya niat apa-apa, saya ketika membuat soal ada nama Anies," ucap Sukirno.
Sukirno juga menceritakan kronologi dia ditugaskan untuk membuat soal ujian sekolah Kelas 7 SMP berdasarkan kurikulum yang diajarkan di sekolah.

Menurut dia, tidak ada yang janggal sampai dengan ditulisnya nama dua tokoh politik di dalam soal yang dia buat tersebut.
"Bapak Kepala Sekolah menugaskan saya untuk membuat soal untuk anak kelas 7 dengan kisi-kisi berdasarkan kurikulum yang kami miliki di sekolah," ucap Sukirno.


https://m.tribunnews.com/amp/nasiona...g-salat?page=4

Dan terjadi lagi...kadrun berulah lagiemoticon-Kaskus Radio


Bata pleaseemoticon-Malu
nomorelies
becakccd7
akamamichi
akamamichi dan 10 lainnya memberi reputasi
-5
3.1K
90
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.