broker.budakAvatar border
TS
broker.budak
FPI dapat kiriman duit dari afiliasi Al Qaeda, Aziz ungkap kekhawatiran


Puluhan rekening Front Pembela Islam (FPI) ditelusuri oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dari sekian banyak rekening FPI yang ditelusuri, penyidik menemukan indikasi ada salah satu transaksi yang mengarah ke jaringan afiliasi Al Qaeda.

Transferan uang itu konon dikirim oleh Tazneen Miriam Sailar yang tak lain merupakan istri dari teroris Abu Ahmad, yang merupakan kelompok jaringan AL Qaeda di Asia Tenggara.

Terkait hal ini Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar mengatakan, pihaknya sama sekali tak mengetahui soal aliran dana dari jaringan Al Qaeda itu. Menurut dia, FPI selama ini baik dari AD ART, tertera di kartu anggota, maupun sejumlah kampanye lainnya, sangat menentang kegiatan terorisme.

Sebab terorisme yang dilakukan sejumlah kelompok teror baik ISIS dan sejenisnya dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.

Pentolan FPI sendiri, Habib Rizieq Shihab, sejak 2014, kata dia, sudah tegas menentang dan tidak setuju dengan kelompok teror seperti ISIS dan sejumlah kelompok yang terafiliasi dengannya.

Lantas, bagaimana dengan kabar dana ke FPI yang diterima dari Tazneen Miriam, warga Inggris, yang belakangan terpantau masuk dalam jaringan afiliasi faksi di Al Qaeda. Kata Aziz, pihaknya benar-benar tidak mengetahui.

"Kami tidak tahu, atau coba membiarkan ini terjadi. Tentu kalau tahu sangat kita tentang, dan kalau perlu pasti kita kembalikan," kata Aziz dikutip live di Kompas TV, Senin 8 Februari 2021.

Bisa saja afiliasi Al Qaeda kirim duit ke FPI
Lebih jauh, Aziz tak memungkiri jika pihak FPI ternyata menerima transferan dari kelompok afiliasi Al Qaeda. Sebab, rekening yang dibuka oleh FPI bersifat terbuka.

Artinya, siapapun tentu bisa melakukan transaksi ke rekening FPI. Akan tetapi, FPI menolak jika itu ada hubungannya dengan framing kegiatan teror.

"Saya coba analogikan, Kompas beberapa kali kan pernah buka rekening donasi kemanusiaan. Nah sama seperti FPI, terbuka. Namun, kita tentu tak pernah menjanjikan apapun terhadap pengirim, memberikan satu harapan dan ekspektasi terhadap aksi-aksi teror."

"Sebab itu sangat kita tentang, bahkan kalau perlu kita kembalikan. Artinya FPI tidak mengetahui dari siapa. Karena ini benar-benar dibuka bagi siapa saja dari dalam dan luar negeri banyak yang masuk," katanya.

Selama ini dana yang masuk ke rekening FPI pun pyur, kata Aziz, hanya dipergunakan untuk donasi kemanusiaan. Misal penyaluran untuk ke daerah bencana, banjir, gempa bumi, dan lainnya. Termasuk penyaluran dana ke Palestina, rohingnya dan sebagainya.

"Jadi kalau ada bencana kita terjunkan relawan, dan dananya disupport dari dana-dana tadi. Kita juga banyak tanggungan anak yatim dan dhuafa di Jakarta. Intinya cuma untuk keperluan sosial," tambahnya.

FPI khawatir
Pada kesempatan itu, Aziz lantas menyampaikan kekhawatirannya. Menurutnya eks FPI bukan khawatir soal isu terorisme. Melainkan adanya pihak-pihak yang benci dengan FPI lalu menggoreng isu terorisme ini sebagai ladang baru untuk memfitnah.

"Termasuk upaya membenarkan pembunuhan 6 laskar FPI supaya tindakan terorisme kepada FPI terarah. Ini yang kami khawatirkan."

Aziz menduga, belakangan memang aada upaya pembusukan di mata umat Islam agar orang membenci mereka.

Akan tetapi pihaknya yakin, walau banyak sekali fitnah dan tipu daya dari pihak-pihak jahat akan kembali ke mereka sendiri.

"Kami minta hentikan proses-proses semacam itu, apalagi pakai instrumen hukum. Insya allah kami yakin Polri termasuk BIN profesional," katanya.

https://www.hops.id/fpi-dapat-kirima...=line-original
pradanto17
areszzjay
48y24rd
48y24rd dan 9 lainnya memberi reputasi
10
7K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.