Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Health
  • Menyoal Vaksin Covid 19: Kisah Pengalaman dari Cina, dan Fakta-fakta di Negara Kita

ika775Avatar border
TS
ika775
Menyoal Vaksin Covid 19: Kisah Pengalaman dari Cina, dan Fakta-fakta di Negara Kita

Assalamu alaikum wr wb, selamat pagi Agan dan Sista semua.
Selamat berjumpa kembali dalam thread yang membahas tentang Vaksin COVID 19.
Di hari Minggu atau akhir pekan, Agan dan Sista mungkin saja sudah merencanakan dan siap dengan kegiatan yang asyik dilakukan bareng keluarga yaa.
Tapi bukankah kita masih dalam suasana pandemi dan harus menerapkan prokes?
Atau biar lebih aman dan nyaman, bagaimana kalau kita ikut serta dalam kegiatan nasional, vaksinasi mandiri?


Sudah beberapa lama ini, muncul kebingungan di masyarakat kita. Seakan-akan sudah terbentuk dua kubu. Yang satu masuk dalam tim yakin vaksin, dan kubu lainnya tim ragu vaksin.
Lalu pilihan mana yang akan kita pilih?

Tujuan dari dilakukannya vaksin, untuk mencegah infeksi serangan virus yang juga sudah bermutasi. Masalah timbul, manakala kita mengetahui adanya bermacam-macam nama vaksin dengan harga per dosis yang berbeda pula. Muncul analogi dan opini, mungkinkah kualitas vaksin tersebut memiliki perbedaan kualitas?

Berikut saya sertakan kisah pengalaman yang tidak terjadi di Indonesia, sesuai artikel yang saya temukan.

Kisah pertama, seorang perawat rumah sakit.

Seorang perawat wanita di sebuah rumah sakit di Wales barat, mendapat vaksin Pfizer-BioNtech untuk dosis pertama.

Sumber gambar: okezone.com

Ia pun merasa tenang dan aman sesudahnya. Menerima vaksin artinya melakukan hal yang tepat untuk keluarganya. Merawat pasien covid 19 di tempatnya bekerja setiap hari, tentu mendatangkan risiko besar.
Belakangan barulah diketahui, rasa aman tersebut palsu.

Sang perawat wanita, kemudian menerima informasi bahwa diperlukan sekitar sepuluh hari, sampai vaksin bekerja dengan baik. Tentu saja untuk melindungi dan mengurangi risiko penularan dari pasien rumah sakit.

Tetapi, tiga minggu setelah disuntik vaksin, sang perawat rumah sakit mulai merasakan gejala tak enak badan. Ia terkejut, sangat terkejut, karena dinyatakan positif terkena virus corona.

Gejala yang dikisahkan, tergolong cukup parah. Berupa batuk hebat, suhu tubuh tinggi serta sesak napas. Ia pun mulai merasa menjadi ancaman bagi keluarganya sendiri.

Dan benar saja, meski sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, suami dan salah satu anaknya juga dinyatakan positif corona.

Selengkapnya klik

Kisah kedua, tentang relawan di Cina yang divaksin.

Terdapat lebih dari seratus relawan percobaan vaksin COVID 19 dari Wuhan, berusia antara 18-60 tahun. Bukannya tak paham akan risiko besar yang dihadapi, mereka justru merasa bangga
menjadi pihak pertama di Cina yang menerima vaksin tersebut.

Para relawan merupakan orang sehat yang dibagi ke dalam tiga kelompok beranggotakan 36 orang. Masing-masing menerima dosis vaksin yang berbeda-beda. Mulai dari rendah, sedang, hingga tinggi yang merupakan produk yang dikembangkan pihak militer serta perusahaan farmasi di Cina.

Setelah menerima vaksin, selanjutnya para relawan menjalani karantina ketat selama 14 hari.

Salah satu dari mereka menceritakan pengalamannya di media sosial dan mengatakan tidak mempunyai rasa takut, saat mendaftar sebagai relawan.

sumber gambar: line.me

Dia mengaku sudah membaca informasi mengenai risiko pasca vaksin antara lain merasakan adanya alergi.

Dua orang dari anggota kelompoknya, bahkan mengalami kenaikan suhu tubuh hingga 38 derajat. Beberapa orang lainnya mengalami diare meski tidak terlalu parah.

Meski sempat khawatir setelah apa yang dialami, pada dasarnya para relawan bangga dan bahagia telah ambil bagian untuk berkontribusi kepada masyarakat.
Selengkapnya klik

Nah, Gansist ternyata di negara asalnya keganasan virus corona bahkan menembus vaksin yang sudah dilakukan. Sementara efektifitasnya belum diketahui secara pasti, akan melindungi seberapa jauh. Jika orang yang tergolong sehat saja bisa menerima risiko alergi dan sebagainya, bagaimana dengan anggota masyarakat yang sudah mempunyai penyakit bawaan seperti jantung, diabetes dan stroke? Dengan kata lain imun tubuh setiap individu tidaklah sama. Ini lebih menakutkan lagi. Dan apabila tidak ikut divaksin, sama artinya gerakan pemerintah ini menjadi tidak maksimal.
Di sisi lain, wacana vaksin COVID 19 dengan macam nama dan tingkatannya: tinggi, sedang dan rendah, tak ubahnya seperti bisnis. Seperti barang dagangan yang bisa disesuaikan dengan kantong. Miris, bukan?
Belum lagi di masa pandemi ini, tingkat kesejahteraan masyarakat boleh dibilang menurun. Pendapatan atau keuntungan dari usaha yang dijalani, tak sebesar seperti sebelum pandemi merebak. Sebagai imbas kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan budaya baru 'di rumah aja'. Banyak tempat usaha yang gulung tikar karena kekurangan pengunjung.
Wahana hiburan keluarga, misalnya. Bahkan kebun binatang yang biasanya dianggap bermanfaat edukasi nan murah meriah, kini begitu sepi.
Lalu apakah daya jangkau masyarakat terhadap pembelian vaksin per dosisnya yang notabene tidak murah, apakah masih realistis?

Sumber gambar: citypost.id

Demikian Gansist, antara lain alasan yang pada akhirnya memasukkan saya ke dalam tim 'ragu vaksin'.
Bukan tak ingin mendukung kegiatan pemerintah, tetapi semata-mata karena fakta-fakta yang ada juga tak mendukung ide ini.

Sebagai seorang ibu yang tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi keluarganya, wajib berhati-hati apalagi menyangkut obat yang dimasukkan ke dalam tubuh. Baik buruknya, diri sendiri yang akan menanggungnya, bukan?

Tak lupa bagi Agan dan Sista yang telah atau bersedia divaksin, saya mengucapkan selamat dan semoga sehat selalu. Setidaknya kita memang harus berupaya membentengi diri apalagi telah dicontohkan oleh kepala negara kita dan beberapa orang lainnya.

Terima kasih Gansist, sudah mampir dan menyimak uraian ini. Jangan lupa berikan cendol seger serta komentar santunnya.

Salam sehat untuk kita semua. Semoga pandemi segera berlalu. Kita ambil hikmah dari wabah ini.

Wassalamu alaikum wr wb, dan selamat berakhir pekan bersama keluarga Anda.



Sumber referensi: Ini
dan ini
Sumber gambar: tercantum
gustiarny
koi7
tien212700
tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.7KThread10.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.