• Beranda
  • ...
  • Health
  • Alasan di Balik Penolakan Terhadap Vaksin Covid-19

NinaahmadAvatar border
TS
Ninaahmad
Alasan di Balik Penolakan Terhadap Vaksin Covid-19


Berbagai Dalih Terhadap Penolakan Pemberian Vaksin Covid-19





Tahun 2020 dunia dihebohkan dengan serangan virus mematikan yaitu Covid-19. Masih sangat jelas di ingatan kasus penyebaran virus yang bersumber dari Wuhan ini, pertama kali diumumkan oleh Presiden Jokowi pada hari Senin, 2 Maret 2020. Kini tahun 2020 telah usai, hari berlalu, tahun pun berganti. Dari hari ke hari masyarakat terus berharap agar Indonesia pulih dan kembali dapat melakukan aktivitas secara normal. Pemerintah terus berupaya untuk menghentikan penyebaran virus mematikan. Namun, harapan tinggallah harapan, hingga di Februari 2021 angka kematian karena Covid-19 terus meningkat dan menunjukkan peningakatan yang sangat signifikan.


Korban Covid-19 di Indonesia dari hari ke hari korban terus bertambah. Mengingat kasus Covid-19, penyebarannya tidak hanya pada wilayh perkotaan tetapi telah merambah hingga ke pedesaan, dan demi menekan peningkatan kasus Covid-19, pemerintah bekerjasama dengan pihak terkait telah mengirimkan Vaksin Covid-19, tidak hanya pada wilayah perkotaan tetapi sampai pada wilayah pedesaan meski secara bertahap, juga termasuk di daerah ane.


Pemberian vaksin pertama kali diberikan kepada Presiden Jokowi pada Rabu, 13 Januari 2021 dan kembali menerima suntikan setelah 14 hari kemudian. Pemberian vaksin ini diharapkan agar dapat terbentuk kekebalan populasi atau herd immunitysehingga dapat mengurangi tingkat penyebaran virus. Di tengah masyakat pun terjadi pro kontra adanya aturan pemberian vaksin, ada yang setuju namun tak sedikit pula yang menolak. tentunya dengan berbagai alasan.



Alasan-alasan apa saja yang dikemukan oleh masyarakat yang menolak pemberian vaksin? Berikut ulasannya.


1. Takut/trauma dengan jarum suntik




Tidak semua orang berani untuk melakukan vaksin, tentunya dengan berbagai dalih. Salah satunya adalah takut dengan jarum suntik, mengingat metode pemberian vaksin dengan injeksi intramuskula, hal ini ane alami sendiri, penolakan terhadap pemberian vaksin dengan alasan trauma jarum suntik. Kecelakaan jalan pada 2 tahun silam yang menharuskan bagian lutut dan bibir harus menerima puluhan jahitan yang sebelumnya pemberian bius dengan suntikan sebanyak 5 kali. Hal ini menjadi alasan tersendiri bagi ane untuk menolak pemberian vaksin.


2. Ketidakpercayaan terhadap vaksin




Dengan adanya kemudahan untuk mengakses infomasi bagi masyarakt, untuk memperoleh informasi tentang vaksin adalah hal yang mudah. Alasan utama tidak percaya terdap vaksin karena berasal dari perusahaan cina, yang notabene vaksin tersebut tidak digunakan dinegaranya sendiri. Di sisi lain muncul asumsi bahwa orang zaman terdahulu tanpa vaksin pun, dapat hidup normal dan sehat.


3. Menghindari hal yang tidak diinginkan




Beberapa anggota keluarga juga mengungkapkan hal yang sama yaitu menolak akan pemberian vaksin dikarenakan takut akan berdampak hal-hal yang tidak diinginkan, menurutnya, penelitian efektifitas vaksin perlu penelitian bertahun-tahun untuk menguji seberapa efektif vaksin tersebut.


Jika ane menolak vaksin dengan alasan trauma dengan penggunaan jarum suntik, bagaimana dengan agan dan sista?


Akhir kata tetap jaga kesehatan, jaga jarak, gunakan masker, rajin mencuci tangan dan jangan lupa menjaga pola hidup sehat. Semoga korona segera berlalu dan Indonesia kembali pulih seperi sediakala.


Sumber :
Opri
Rensponden (anggota keluarga)

Sumber gambar :

Sumber

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3
Diubah oleh Ninaahmad 07-02-2021 06:39
enyahernawati
battosai36
tien212700
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
518
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread9.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.