Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NegaraTerbaruAvatar border
TS
NegaraTerbaru
Tunda Kerumunan Sepak Bola Hingga Pandemi Terkendali
Spoiler for Sepak Bola:


Spoiler for Video:


Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 ternyata terbukti tak ampuh. Bahkan Presiden Jokowi sendiri mengutarakan jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif membendung penularan virus corona. Terbukti dari penambahan kasus Covid-19 tiap harinya yang rata-rata berada di atas angka 10 ribu kasus.

Kegagalan PPKM diungkapkan lebih rinci oleh Jubir Covid-19 wiku Adisasmito pada 4 Februari 2021 lalu.

Pertama dari sisi penambahan kasus positif Covid-19. PPKM memang telah menurukan peningkatan jumlah kasus selama dua minggu pelaksanaannya menjadi 9,5 persen ketimbang sebelum PPKM (27,5%). Namun PPKM baru dikatakan berhasil bila mampu menurunkan angka kasus positif mingguan.

Kedua dari sisi kepatuhan memakai masker yang menurun sebesar 5,2 persen. PPKM seharusnya mampu meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam bermasker.

Ketiga dari sisi kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang selama PPKM justru fluktuatif. PPKM dikatakan berhasil bila ada peningkatan kepatuhan menjaga jarak yang tinggi serta harus konsisten.

Sumber : CNBC Indonesia[Sederet Bukti PPKM tak Efektif Perangi Pandemi Covid, Simak!]

Sehingga kita dapat simpulkan pemerintah belum mampu menurunkan penyebaran Covid-19 meskipun telah ada peraturan yang berlaku secara luas. Anehnya ketika kita dihadapkan pada kenyataan tersebut, kompetisi sepak bola justru tengah berancang-ancang untuk dilaksanakan.

Baru-baru ini PSSI telah mendapatkan sinyal hijau untuk menggelar event meskipun belum ada kepastian kapan Liga 1 dan Liga 2 bisa bergulir lagi. Namun mereka telah memiliki rencana bakal memulai kompetisi pada Mei atau Juni 2021. Sementara di bulan Maret, akan digelar turnamen pramusim.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, meski PSSI telah mendapatkan lampu hijau untuk menjalankan kompetisi, namun syarat untuk pelaksanaannya tidak semudah itu. Ada kewajiban bagi penyelenggara untuk mempersiapkan semuanya, termasuk di antaranya protokoler kesehatan.

Sumber : Kompas [Pesta Sepak Bola di Indonesia Dimulai pada Maret 2021]

Kompetisi sepak bola Indonesia memang telah mati suri setahun belakangan akibat pandemi, sehingga wajar para stakeholder sangat menantikan hidupnya kembali kompetisi ini. Namun pertanyaannya, apakah Liga Pra Musim maupun Liga 1 dan 2 nanti benar-benar dapat dilaksanakan sesuai protokol kesehatan yang ketat?

Para epidemiolog telah mewanti-wanti sejak September 2020 lalu agar kompetisi sepak bola Indonesia sebaiknya ditunda atau dihindari terlebih dahulu. Kala itu, epidemiolog dari Griffitah University Australia Dicky Budiman mengatakan kurva penambahan kasus Covid-19 yang tinggi menyebabkan risiko penularan yang tinggi pula. Terlebih lagi, klub sepak bola yang akan bertanding tidak berasal dari satu daerah saja. Hal itu menurutnya dapat memunculkan potensi penularan. Penularan tak akan bisa dihindari meski seketat apa pun protokol kesehatannya.

Dicky juga menambahkan, dalam laga di sepak bola ada kontak fisik yang tidak bisa dihindari sehingga tidak memungkinkan untuk menjaga jarak.

Belum lagi terkait supporter.

Pakar epidemiologi dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Bayu Satria Wiratama mengatakan walau Liga 1 dan Liga 2 berlangsung tanpa kehadiran penonton, pendukung fanatik akan tetap hadir di stadion. Bahkan cenderung akan nekat dan melanggar aturan.

Bayu turut mengkhawatirkan terjadi penularan dari dalam lingkup kesebelasan itu sendiri. Misalnya terjadi penularan di kamar ganti maupun bench pemain.

Sumber : Kompas [Epidemiolog: Penundaan Kompetisi Sepak Bola Liga 1 dan Liga 2 Sudah Tepat]

Kita pun bisa bayangkan berbagai pelanggaran yang akan terjadi jika kompetisi Liga Sepak Bola tetap berjalan. Peraturan secara umum tentang Covid-19 yang diterbitkan pemerintah saja tidak diindahkan, bagaimana bisa sebuah kompetisi yang diadakan organisasi dan klub dapat menegakkan protokol kesehatan secara efektif? Bahkan kompetisi Sepak Bola yang diadakan di Eropa sekali pun acap kali ditunda karena para pemainnya terkena Covid-19. Jika dipaksakan hanya akan menimbulkan klaster Covid-19 baru, yakni kompetisi sepak bola. 

Oleh karena itu, ada baiknya kompetisi dilaksanakan setelah vaksinasi terhadap masyarakat umum yang dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan Februari 2021. Namun jika kita melihat tendensi resistensi masyarakat terhadap vaksinasi, maka butuh waktu agar vaksinasi benar-benar dapat disuntikkan sesuai target.

Setelah vaksinasi dilakukan pun perlu dipantau hasil pemetaan awal dari pelaksanaan vaksinasi publik guna memastikan aman tidaknya kompetisi dilakukan.

Sumber : Bisnis [Vaksinasi Masyarakat Umum Ditargetkan Mulai Februari 2021, Begini Mekansimenya]
Diubah oleh NegaraTerbaru 05-02-2021 10:26
keniapardede
fitrigracia
tien212700
tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
714
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.