𝕯𝖊𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖕𝖊𝖓𝖚𝖍 𝖐𝖊𝖇𝖆𝖍𝖆𝖌𝖎𝖆𝖆𝖓, 𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖉𝖆𝖙𝖆𝖓𝖌 𝖐𝖊𝖕𝖆𝖉𝖆 𝕬𝖌𝖆𝖓 𝖉𝖆𝖓 𝕾𝖎𝖘𝖙𝖆 𝖉𝖆𝖑𝖆𝖒 𝖙𝖍𝖗𝖊𝖆𝖉 𝖆𝖓𝖊.

ℭ𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔞𝔨𝔲 𝔡𝔢𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔪𝔢𝔪𝔟𝔞𝔠𝔞, 𝔞𝔨𝔲 𝔞𝔨𝔞𝔫 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦𝔪𝔲 𝔡𝔢𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔪𝔢𝔫𝔲𝔩𝔦𝔰.

𝕋𝕖𝕣𝕦𝕤𝕝𝕒𝕙 𝕜𝕒𝕨𝕒𝕟 𝕞𝕖𝕞𝕓𝕒𝕔𝕒 𝕥𝕙𝕣𝕖𝕒𝕕, 𝕥𝕖𝕥𝕒𝕡𝕚 𝕚𝕟𝕘𝕒𝕥𝕝𝕒𝕙 𝕓𝕒𝕙𝕨𝕒 𝕥𝕙𝕣𝕖𝕒𝕕 𝕚𝕥𝕦 𝕙𝕒𝕟𝕪𝕒𝕝𝕒𝕙 𝕤𝕖𝕓𝕦𝕒𝕙 𝕥𝕙𝕣𝕖𝕒𝕕, 𝕕𝕒𝕟 𝕜𝕒𝕝𝕚𝕒𝕟 𝕙𝕒𝕣𝕦𝕤 𝕓𝕖𝕝𝕒𝕛𝕒𝕣 𝕓𝕖𝕣𝕡𝕚𝕜𝕚𝕣 𝕤𝕖𝕟𝕕𝕚𝕣𝕚 𝕤𝕖𝕥𝕖𝕝𝕒𝕙 𝕞𝕖𝕞𝕓𝕒𝕔𝕒 𝕕𝕒𝕣𝕚 𝕥𝕙𝕣𝕖𝕒𝕕 𝕚𝕟𝕚.

Pemerintah lagi giat-giatnya mencari sumber-sumber dana untuk membiayai pembangunan. Karena APBN kita seperti makin terbatas geraknya akibat gempuran pandemi covid19 ini.

Menteri Luhut – atau lebih di kenal dengan panggilan LBP – ditugaskan oleh Presiden – walaupun ditengah pandemi tetap terbang ke Amerika, Jepang dan Arab untuk menggaet investor dengan menawarkan model sovereign wealth fund (SWF) Indonesia kepada kalangan bisnis internasional.



Sehingga nantinya – jika jualan SWF ini berhasil APBN akan difokuskan kepada pengentasan kemiskinan dan peningkatan pelayanan umum. Dana untuk membiayai pembangunan diharapkan datang dari SWF.

Kebutuhan dana untuk pembangunan saat ini besar sekali – hasil dari gelontor uang untuk membangun infratruktur benar-benar terasa saat ini – coba jika belum ada jalan tol yang menghubungan kota-kota utama di pulau Jawa, betapa sengsaranya mereka yang harus bepergian dari Jakarta ke Surabaya misalnya – melewati jalan-jalan arteri yang kecil – jelek dan macet disana sini.

Karena pada masa pandemi ini berkendaraan mobil dipandang jauh lebih aman daripada menggunakan pesawat terbang untuk bepergian. Sebabnya, jumlah orang terbatas dan saling kenal.

Cakrawala pencarian dana harus kita perluas – jangan hanya mengenal atau terfokus seluruhnya hanya pada dunia internasional. Semua negara saat ini sibuk dengan dirinya masing-masing, mereka sudah kerepotan dengan pandemi ini. Begitu juga hedge fund mereka lebih memilih menaruh uangnya pada tempat-tempat yang “relatif aman”.

Memilih Indonesia sebagai tempat parkir uangnya mungkin tidak berada dalam list teratas dari targetnya. Walaupun semua indikator menunjukkan kita berada dalam posisi yang relatif lebih baik dari sesama negara ASEAN.

Mengapa kita tidak mengalihkan atau setidaknya memberikan perhatian kepada kepada pendanaan lokal. Tetapi dengan memakai skema baru crowd funding.



Pembiayaan meneruskan pembangunan infrastruktur jalan yang sudah ada – pembangunan destinasi wisata unggulan – membangun bandara – membangun pelabuhan. Semua nya bisa dibiayai dengan menggunakan crowd funding.

Crowd funding, skema keuangan yang dahsyat sekali – jika kita paham cara melakukannya. Tidak percaya?.

Berdasarkan informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kerugian akibat money game dari tahun 2007 – 2017 mencapai 105 trilyun rupiah.

105 trilyun rupiah adalah kerugian yang bisa di deteksi oleh OJK – sedangkan mungkin kerugian totalnya termasuk yang tidak melapor bisa mencapai 300 trilyun. Kita tahu, kalau terjadinya pencurian kendaraan motor lebih banyak daripada yang diumumkan oleh pihak polisi. Lebih banyak orang enggan melapor daripada yang melapor.

Bayangkan potensi crowd funding, mungkin kalau dikemas dengan baik dan dikerjakan serius – saya berkeyakinan angka 1.000 trilyun bisa dimobilisasi dalam waktu 5 tahun.

Tentu dilengkapi dengan aturan-aturan yang membuat orang tertarik – seperti misalnya siapapun yang ikut dalam crowd funding asal uangnya tidak akan diselidiki oleh pihak pajak – semacam amnesti pajak terselubung.

Keuntungan dari hasil dari crowd funding tidak dikenakan pajak penghasilan – misalnya, masih banyak lagi pemerintah bisa memberikan kemudahanan dari sisi regulasi.

Mungkin kreasi yang membutuhkan energi cukup besar adalah sosialisasi dan kemampuan menarik jumlah orang atau massa yang ikut bergabung dalam crowd funding.

Untuk inipun sebenarnya tidak susah – para penyelenggara money game masih banyak mendekam dalam penjara.

Coba sekali-kali mereka diajak “diskusi”, ditanyakan bagaimana mereka bisa menghimpun begitu banyak orang?. Toh belajar bisa dari siapa saja, tetapi jangan ditiru kelakukannya.

Kalau crowd funding ini bisa direalisasi - rasa-ranya ingin sesumbar kepada tetangga kalau jalan tol dari Pekanbaru – Medan salah satu investornya adalah saya. Atau salah satu bandara di Manado adalah milik saya. Semoga